28. Go kart

286 22 11
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Bagian 28. Go kart
__________

"Ini sangat sempit Suna san"

Osamu mendorong dada Suna agar mendapatkan ruang lebih. Nyatanya tak mengasilkan kepuasan bagi keduanya. Suna menoleh ke arah dua kursi depan, ia segera melipatnya untuk mendapatkan sisa ruang di dalam mobil.

Sedari tadi kepala Osamu terbentur langit langit mobil. Duduk di pangkuan Suna dan menghadap tepat pada bagian kaca belakang mobil ternyata tidak cukup menyenangkan baginya. Sangat sempit, tak bisa banyak bergerak pula.

"Apakah sudah lebih baik?"

Di bawah remang remang cahaya lampu yang minim, Suna sedikit mendongak unuk dapat melihat Osamu. Anak anak rambutnya sudah mulai basah akibat keringat, ciuman sebelumnya terasa begitu panas dan basah.

Pertanyaan Suna dijawab dengan gelengan kepala oleh Osamu. Bibirnya mengerucut tak senang, seolah protes tak ingin melakukan seks di dalam mobil seperti keinginan Suna.

"Ini sudah paling longgar Osamu—"

"Aku takut terjatuh"

"Tidak akan. Aku akan memegangimu dengan erat" Suna mengeratkan cengkraman tangannya pada pinggang Osamu. Menariknya agar tubuh Osamu merapat pada tubuh Suna.

Bibir Osamu mendadak terbuka, memunculkan sedikit lenguhan akibat penisnya bergesekan dengan milik Suna. Satu tangannya mencekal erat pundak Suna.

Merasa mendapat kesempatan, Suna segera mendaratkan kedua telapak tangannya pada pantat Osamu. Meremasnya perlahan lahan, sesekali jarinya sengaja menggesek gesek lubang Osamu dari luaran celana pendeknya.

"Suna san, jangan lakukan itu"

"Mengapa?" Suna mendongak untuk menatap Osamu, bibirnya tersenyum sempurna untuk meledek Osamu.

"Geli— lepaskan" Osamu mulai mencengkeram pergelangan tangan Suna agar berhenti melakukan hal tersebut. Tubuhnya bersandar lemas pada Suna, seolah energinya diserap habis oleh Suna.

Namun nyatanya hal itu tak berpengaruh banyak. Suna justru menarik kasar celana Osamu, merobeknya dengan mudah. Memampangkan celana dalam berwarna abu abu yang dikekanakn Osamu.

"Suna san! Kau merusak pakaianku!"

"Kita bisa memesan yang baru nanti" Osamu terpekik perlahan ketika Suna juga merobek celana dalamnya. Ujung jari jari Suna yang terasa dingin itu berhasil mendarat tepat di lubangnya. Memainkannya perlahan, menggesek, memutar, sampai dengan menekan nekan lembut.

Tak ingin terlalu lama bersabar. Suna membiarkan tubuhnya sedikit merosot agar Osamu mendapatkan posisi yg lebih nyaman.

"AH!"

"Uhmnn, disana! Disana Suna san mmnghh!"

"Disini hm?"

"Ahnggg, mhmmm" Osamu mencekal pergelangan tangan Suna untuk menunjukkan spot yang ia inginkan. Suna tentu dengan gencar menekan nekannya disana. Tubuh Osamu gemetar, bulu kuduknya mendadak berdiri merasakan sekujur tubuhnya berdesir penuh nafsu.

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang