23. Rencana

230 30 12
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Part 23. Rencana
__________

"Ada acara apa lagi ini? Tidakkah kalian bisa memberiku waktu untuk beristirahat?" Sentak Kuro kepada tiga rekannya.

"Berak, kau saja sedang menganggur.." Kenma menyela kalimat Kuroo.

"Siap salah tuan sibuk, sang putra mahkota tuan Moran" Kuroo yang disela oleh sang kekasih itu membungkuk hormat kepada Kenma. Seolah memohon ampun atas kesalahan kalimat ujaran sebelumnya.

Sedikit menyisipkan sindiran bagi Kenma. Mengingat ketika ayah Kuroo –Tuan Moran– yang datang ke Jepang tidak menemuinya, justru nememui Kenma. Padahal Kuroo adalah anak kandungnya.

"Jika ini masalah sepele maka aku kembali ke rumah sakit" kini Sakusa menyela, berniat untuk bangkit dari kursinya namun dicegah oleh Suna.

"Ini tentang sponsor. Kumohon sebentar saja"

"Sponsor? Aku tak memikirkan terlalu jauh, aku justru mengikuti saranmu" Sakusa kembali duduk, namun ia mendongak untuk menatap rekan kerjanya.

"Apakah kau dihubungi oleh kandidat 1 untuk dimintai sponsor kampanye?" Tanya Suna kepada Sakusa.

"Tidak"

"Bagaimana denganmu Kenma?" Suna berganti menanyai Kenma yang duduk agak jauh dari tempat berdirinya.

"Aku diminta oleh kandidat lain"

"Apakah itu kandidat pilihanku?"

"Bukan"

"Bagus, sangat berantakan" Suna terlihat mengosok wajahnya dengan kasar. Seluruh rekan rekannya mendapatkan permintaan sponsor dari kndidat yang berbeda beda. Ini semua di luar dugaannya, seharusnya tidak begini adanya.

"Kenma, sebutkan target negaramu dalam berbisnis" Tanya Suna membuka spidol dan bersiap menulis pada papan tulis dalam ruangan rapat di rumahnya.

"Tentu semuanya, aku tidak menargetkan salah satu saja"

"Itu dia, kau tahu bahwa kandidat yang meminta sponsormu adalah pemilik suara tertinggi di Asia?" Suna berbicara sembari terus menerus mencoret coret papan tulisnya. Menulis nama nama mereka semua sembari memberi panah pada target negara.

"Tidak, aku tidak tahu menahu hal itu"

"Sore hari ini aku mendapatkan panggilan. Dan seperti yang tidak sama sekali kutebak, ia meminta sponsor dariku. Yang mana sudah jelas ia tahu bahwa aku membawa kalian berdua sebagai rekan bisnis. Sudah jelas membeli satu akan mendapat tiga"

"Lalu?" Tanya Kenma bingung.

"Namun, setelah masalah yang terjadi kemarin. Kau ingat Sakusa? Ingat baik baik masalah kemarin" Suna menutup spidolnya dan menunjuk Sakusa menggunakan spidol di tangannya.

"Aku lagi"

"Memang"

"Permasalahan di Washington kemarin, cukup membuatku muak kepada tuan walikota. Sedangkan kandidat yang memintaku untuk memberi sponsor, memiliki suara tertinggi dari negara tersebut" Suna kembali menuliskan sesuatu di papan tulis, mencoret nama Sakusa dari daftar negara Amerika sebagai target utama.

"Oh, sudah kapok?" Sindir Kuro.

"Sudah"

"Bagus" puji Suna.

"Sekarang, apakah kalian setuju untuk mengikuti saran dariku?" Suna lagi lagi menunjuk semua teman temannya menggunakan spidolnya.

"Saran? Kau tidak memberikan saran sama sekali" komentar Kuro.

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang