32. Suzuka

148 29 5
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Bagian 32. Sirkuit Suzuka
__________

"Osamu, tunggu— aku ingin berbicara sebentar dengan Osamu"

"Maaf tuan, saat ini nona Reina tidak mengizinkan siapapun untuk datang menjenguk karyawan dan para tamu"

"Osamu, pulanglah! Aku berjanji untuk tidak sok tahu, ayo.."

"Mohon maaf tuan"

"Osamu, oh ayolah.. aku bersungguh sungguh mengajakmu kembali pulang"

"Tuan.."

"Aku meminta maaf Osamu, aku tidak akan mengulanginya lain kali"

Osamu menatap nanar dua orang yang terus berebut akses pintu masuk kantor utama Reina. Seorang penjaga melaksanakan tugasnya, begitupula Suna yang melakukan kewajibannya yaitu meminta maaf kepada Osamu.

Namun semuanya terasa terlambat. Osamu terlanjur kesal bahkan dongkol bukan kepalang. Beberapa hari terakhir Suna hanya berusaha merayunya pulang, tak ada sepatah kata maafpun seperti keinginan Osamu. Sekarang ia mengucapkannya disaat Osamu sudah tak mengharapkannya lagi.

"Osamu.."

"Osamu!"

"Miya Osamu!"

"Apa, ada apa?" Osamu kelabakan mendapati seseorang berteriak tepat di telinganya. Menyadari bahwa dirinya terlarut dalam lamunannya sendiri.

"Oh astaga, selesaikan sarapanmu dan kita akan pergi perjalanan jauh"

"Ah iya benar" Osamu segera menyelesaikan sarapannya di saat Reina sibuk berdandan.

Tak bisa dipungkiri bahwa rumah Reina jauh lebih ramai dan berantakan daripada yang Osamu pikirkan. Meskipun rumahnya bisa dibilang cukup besar dan berada di dekat pusat kota, nampaknya Osamu merasa bahwa rumah Suna masih memenangkan hatinya.

Mobil miniatur yang dapat ditumpangi dan dikendalikan dengan remot kontrol itu tak pernah terparkir pada tempatnya. Leo pergi kesana kemari menemui ayah ibunya menggunakan mainan itu, Osamu sebenarnya cukup terganggu karena selama ini tak pernah mengetahui hal itu. Osamu hanya merasa, kaget.

Bahkan ketika Osamu sibuk melamun di teras, Leonid akan sengaja menabrak kaki Osamu untuk mendapatkan perhatian. Agar Osamu mau diajak berbicara dengan bocah itu. Meskipun Osamu tak pernah merasa bahwa Leonid anak yang nakal, namun berinteraksi dengan anak kecil banyak gaya itu cukup melelahkan baginya.

Sedangkan kekasih Reina, seperti pria pada umumnya. Tak jauh berbeda dengan keseharian Suna di rumah, mungkin bisa dikatakan mereka memiliki aktifitas yang sama dengan objek yang berbeda. Disaat anak berumur 3 tahunnya itu tak bisa diperintahkan untuk diam, maka Leonid akan digunakan sebagai alat angkat beban.

Teriakan pria dan bocah laki lakinya selalu memenuhi telinga Osamu ketika pagi hari. Terkadang Osamu juga tak bisa menahan tawanya mendapati Leonid berteriak teriak ketakutan karena ayahnya terus menggunakan tubuhnya untuk diangkat angkat kesana kemari. Bocah itu tak bisa berhenti mengganggu kegiatan ayahnya.

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang