Jangan lupa vote dan berikan komentar.
_______________________________
• Tacenda •
Part 6. Hadiah
__________"Apakah Suna san adalah mafia?" Tanya Osamu penasaran. Meskipun kurang yakin bahwa sang tuan adalah orang jahat, tapi terkadang Osamu menangkap bahwa tampilan Suna itu mirip dengan mafia.
"Siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu?"
"Kau terlihat seperti seorang mafia"
"Aku terlihat seperti pembunuh?" Suna membelalakkan matanya dengan lebar. Seolah tidak percaya dengan pernyataan dari Osamu sebelumnya.
"Lalu apakah Suna san adalah gangster?"
"Osamu, aku adalah pebisnis biasa. Percayalah" Suna mulai kehabisan akal untuk meyakinkan Osamu. Jari telunjuknya tergerak untuk mengelus pipi Osamu dengan lembut.
"Ajak aku ke tempat bekerjamu Suna san.."
Suna menghela nafas besar, lagi lagi Osamu meminta dirinya untuk membawa Osamu ke tempat kerjanya. Membawa Osamu kemana mana itu bukan masalah besar, namun membawanya itu akan menjadi resiko besar dan Suna tidak mau kehilangan Osamu.
"Besok ya sayang.."
"Oke"
"Jangan lakukan hal aneh seperti semalam ya Osamu"
"Eh?"
"Aku bisa membantu Osamu jika Osamu meminta" Suna menatap kedua iris mata abu abu Osamu dengan lekat. Seolah menegaskan bahwa Suna tak ingin Osamu melakukannya lagi.
"Suna san, jangan hukum aku ya.."
"Aku akan menghukummu nanti"
"Suna san, maaf!" Osamu panik dan segera turun dari pangkuan Suna dan segera bersimpuh malu. Suna yang sibuk terduduk disofa favoritnya dengan sebatang rokok yang terapit dijari jarinya terlihat ingin tertawa melihat Osamu yang panik.
"Aku memintamu untuk patuh denganku Osamu, jika tidak aku akan mencabut semua fasilitas sekolahmu" ancaman dari Suna cukup membuat hati Osamu terasa sakit.
Suna tahu benar bahwa kelemahan Osamu adalah tentang sekolah. Orang tua kandungnya tidak pernah bis menyekolahkan Osamu. Jangankan menyekolahkan, makan saja mereka kesulitan.
"Suna san, hukum saja aku!"
Suna terlihat terkikik geli sebelum akhirnya mematikan rokoknya didalam sebuah asbak. Kedua kakinya ia lebarkan dengan kedua tangan yang direntangkan, meminta Osamu untuk bermanja manja padanya.
"Aku akan menghukummu" Suna mengecup puncak kepala Osamu dengan lembut. Jarinya tergerak untuk mengisyaratkan para penjaganya segera pergi dari ruangan.
Membuat Osamu mendongak untuk menatap sang tuan dari arah bawah. Mata tajam dengan iris berwarna hijau, rahang tegas berdagu lancip, bau tubuh yang selalu membuat Osamu mengingat jelas. Bahkan Osamu akan terdiam sejenak ditempat ketika tidak sengaja mencium bau khas tubuh sang tuan.
"Lepas celanamu Osamu"
Osamu tidak merespon perintah Suna. Justru Osamu menenggelamkan wajahnya oada ceruh leher Suna dengan manja. Dua kengannya mengalung lembut oada Suna, tak berniat untuk beranjak sejenak sama sekali.
"Osamu" Panggil Suna meraih pipi Osamu yang bersemu merah.
Osamu merasa sangat malu untuk menelanjangi dirinya sendiri. Mengingat tadi pagi Suna yang menyiapkan pakaian ganti Osamu. Dengan jahil Suna menyelipkan sebuah jock strap disana. Membuat Osamu mau tak mau untuk memakainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]
FanfictionTacenda (adj.) things to not mentioned or published. Also things that are better left unsaid. 🔞 Merahasiakan semua ini dari peradaban dunia adalah solusi yang tepat bagiku. Seseorang yang awalnya kupikir orang yang jahat tidaklah seburuk apa yang k...