37. Pertemuan Asing

48 15 4
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar!

______________________
• Tacenda •
Bagian 37. Pertemuan
Asing
_______

[Peringatan untuk yang juga baca book Coalesce, bagian awal part ini menuju *** pertama itu mirip mirip beda dikitlah karena narasi condong ke Suna, bisa skip aja klo males]

***

"Jadi bagaimana? Kita berhasil?"

"Sudah jelas bukan?" Pertanyaan dari Suna dijawab dengan pertanyaan retoris oleh Sakusa.

Saat ini keduanya sedang menemui desainer. Mereka sengaja datang setelah seharian berkuda dan melakukan pertemuan dengan ketua fraksi. Setelah menghabiskan bermalam malam lamanya untuk membersihkan nama dan reputasi, akhirnya Sakusa dan Suna berhasil berada di posisi yang mereka inginkan.

"Haruskah kita merayakannya?"

"Ya, tapi aku.. malas"

"Pikirkan saja nanti, kita selesaikan semua acara acara ini" Suna mengangkat segelas sampanye sejajar dengan dagu. Sakusa dengan malas memutar bola mata, melakukan hal yang sama seperti teman dekatnya sebelum kemudian menenggaknya perlahan lahan.

Gelembung soda yang bercampur dengan alkohol nampak meletup letup di permukaan, terasa begitu kasar seketika melewati kerongkongan.

Namun pertemuan keduanya setelah berbulan bulan tak berjumpa merupakan salah satu bentuk perayaan juga. Hari ini Sakusa juga menyempatkan diri untuk datang menjenguk Reina dan Osamu. Namun seperti yang lalu lalu, keduanya terlalu lemah untuk sadar dan ikut merayakan segalanya.

"Tentang Osamu.."

"Ada apa?" Suna menjawab, meletakkan kembali gelasnya di meja dan mulai menyentuh layar ponsel. Ada beberapa notifikasi yang memaksanya untuk dilihat secepatnya.

"Aku rasa Osamu tidak balapan.."

"Sama saja, dia menonton balapan dengan Reina!"

"Sunarin, itu balapan resmi yang diakui dunia. Regulasinya sangat ketat dan bahkan mereka berani menghentikan waktu secara tepat seketika ada serpihan atau kepingan badan mobil di treknya"

"Bukan itu yang jadi masalah Sak.. dia pergi menonton balapan tanpa izinku"

"Memangnya jika mereka meminta izin kau akan memperbolehkannya?" Sakusa mengintip Suna dari balik koran, satu alisnya menukik meremehkan. Hal ini membuat Suna menarik nafas besar sembari menggosok leher belakang.

Sakusa bahkan memilih untuk kembali fokus pada koran karena Suna tak kunjung menjawab pertanyaannya. Lagipula menurut Suna, Sakusa ini memang banyak bergaya dan suka menggurui meskipun Sakusa merasakan yang sebaliknya. Lihat saja kelakuan Atsumu, dia pikir dia hebat.

"Seperti yang kau katakan, atas dasar regulasi mereka yang sangat ketat itu tak seharusnya kularang. Aku hanya menyayangkan mereka yang tak izin kemudian kecelakaan, sudah kukatakan berkali kali pada mereka. Ini berbahaya, tindakan apapun yang mereka lakukan pasti akan tercium oleh publik dan menyebutku sebagai orang yang lalai"

"Lalai dalam menjaga kepercayaan uang amal, begitu pula lalai dalam menjaga keluargaku sendiri. Jika saja mereka kecelakaan tunggal, mungkin masalahnya tidak separah ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang