4. Orang lain

550 54 12
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Part 4. Orang Lain
__________

"Hati hati, jangan biarkan dirimu terluka. Aku akan menjemputmu nanti" Satu tangan Suna terangkat, mengelus puncak kepala Osamu dengan lembut.

"Boleh aku pergi membeli makan disekitar sini?"

"Tentu saja boleh, traktir dua temanmu itu" Suna yang menyadari bahwa dirinya sedang ditatap oleh kedua teman Osamu itu menunjuknya. Hal ini membuat Osamu menoleh kearah dua kawannya yang menunggunya didepan gerbang dengan antusias.

Yang membuat Osamu terheran adalah Suna sama sekali tidak menatap keadaan sekitar. Namun dirinya cukup mengetahui bahwa ada dua pasang mata yang menunggu Osamu turun dari dalam mobil. Osamu memaklumi hal tersebut, karena dirinya tahu bagaimana lingkup kerja Suna. Jelas ia tidak boleh lengah dengan keadaan sekitar, atau nyawa akan menjadi taruhan.

"Suna san, aku ingin sesekali diajak ke kantormu" Osamu yang tidak banyak mengetahui seluk beluk Duna itu mulai mengorek informasi. Mengapa Duna susah susah merawat Osamu selma beberapa tahun terakhir, apakah ada hal lain yang diinginkan Suna dari dirinya.

"Tidak"

"Mengapa?"

"Kau akan tahu sendiri alasannya suatu hari nanti. Cium aku" Osamu yang mendengar ucapan Suna yang terakhir itu sedikit terkejut.

Belum sempat Osamu mentralisir rasa kagetnya, Suna segera menarik wajah Osamu dan menciumnya dengan liar. Lidahnya melesak masuk dan mencari lidah Osamu untuk dikaitkan. Osamu yang tidak pernah merasakan ciuman basah itu menanggapi bahwa ia suka akan hal itu. Lidahnya membalas ciuman Suna, menyecap rasa basah dan lembut Suna.

"Mnffhh-" Osamu mendorong dada Suna ketika bibir bawahnya dihisap kuat kuat. Rasa sedikit nyeri mulai menjalar di bibir bawahnya yang basah dan memerah.

Suara kecupan basah akibat ciuman yang terhenti itu cukup membuat Osamu terangsang. Bagian sensitifnya mendadak menggembung akibat ciuman basah dadakan baru saja.

"Bibirmu selalu menggiurkan, Osamu" Suna menekan tombol buka kunci dipintu Osamu, kemudian membuka pintunya.

Membiarkan Osamu turun terburu buru dan berjalan menuju kearah dua temannya yang bersorak akan kehadiran Osamu. Osamu menangkap hal ini menyenangkan hati, bibirnya tersenyum tipis dan berlari secepat mungkin menuju dua temannya yang siap berjalan menuju gedung sekolah.

Tanpa sadar, Osamu menyebrang dengan tidak benar. Kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi melaju kearahnya. Suna yang menyadari hal ini segera turun dari mobil dan menarik Osamu kembali ketengah jalanan antara dua arah yang berbeda. Menghindari tabrakan yang mungkin saja busa terjadi.

"Osamu biasakan dirimu, jangan salah tingkah" Ucapan Suna membuat Osamu menggigit bibir bawahnya, menyadari bibir bawahnya bengkak itulah yang membuatnya salah tingkah. Hampir saja nyawanya melayang akibat hal itu.

"Hentikan, aku disekolah" Osamu melepas kedua lengan Suna yang melingkar ditubuhnya setelah berusaha menarik tubuh Osamu dari motor yang melaju cepat sebelumnya.

Kedua teman Osamu itu menganga tidak percaya, setelah dua tahun berteman lamanya. Baru kali ini Yuuji dan Denji melihat seseorang yang sering diceritakan oleh Osamu. Yuuji dan Denji tidak akan oernah mengira bahwa orang yang diceritakan Osamu adalah pria tampan berwibawa seperti Suna, mereka berpikir bahwa orang itu adalah pria tua bangka yang bau tanah dengan segepok uang dikedua tangannya.

"Hati hati!" Teriak Suna melambaikan tangannya kearah Osamu dan kedua temannya.

Osamu berjalan dengan cepat, menarik kedua leher temannya setelah berhasil menyebrang setelah mengumpulkan kewarasannya dengan baik. Mengajak kedua temannya kedalam kelas sebelum bibirnya mulai bertanya tanya tentang pria tampan yang baru saja menarik tubuh Osamu dengan sigap.

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang