12. Suasana Baru

330 38 14
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Part 12. Suasana Baru
__________

"Osamu"

Pria tersebut membangunkan Osamu yang tertidur. Setelah Osamu syok akibat lengan tangannya digores olehnya, ia tertidur cukup lama. Pria itu cukup prihatin dengan keadaan Osamu.

"Osamu, makanlah terlebih dahulu"

Osamu mulai dapat mengembalikan kesadarannya. Kedua kelopak mata Osamu berkedip kedip untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih bersemayam pada tubuhnya.

"Ah iya.." Osamu segera bangkit dari tidurnya. Kedua tangannya sudah tidak diikat lagi. Bahkan tubuhnya ditidurkan dalam sebuah kamar rumah pada umumnya.

"Maaf sudah tertidur terlalu lama, aku cukup mengantuk untuk beberapa hari terakhir"

"Tidak apa apa. Aku pikir seseorang ditingkat akhir sekolah pasti lelah"

Osamu menerima sebuah mangkuk yang disodorkan oleh pamannya tersebut. Meskipun dirinya belum sepenuhnya yakin bahwa pria yang sudah menculiknya itu adalah paman kandungnya. Namun rasanya Osamu sudah tidak peduli.

Dua kali berturut turut didepak olek kekecewaan sungguh menyakitkan dibanding apapun. Sekalipun jika sang paman memintanya baik baik pasti Osamu mau menurutinya. Kepalanya masih bertanya tanya mengapa sang paman melakukan hal seperti itu.

Entah mungkin rasa kecewanya terhadap Akaashi yang ternyata dibayar mahal untuk memberikan dirinya kepada sang paman. Atau Suna-san yang ternyata diam diam sudah menikah dan memiliki seorang anak. Osamu cukup sakit hati dengan keduanya.

Jika Osamu diberikan pilihan. Mungkin bertahan dengan orang asing lain adalah pilihan terakhirnya. Baginya, tidak apa apa ia menjadi budak orang lain. Asalkan tidak kembali kepada Suna atau harus bertemu dengan Akaashi kembali.

Osamu mulai menyendok makanan dari dalam mangkuk dan menyuapkan kedalam mulutnya. Ada sedikit rasa curiga kepada sang paman yang mungkin saja meracuninya. Osamu memakan supnya dengan perlahan lahan.

Cita rasa sebuah sup yang ditumis dengan menggunakan bawang bombay terasa begitu menggiurkan baginya yang sudah tidak makan selama beberapa hari karena tertidur. Tidak ada rasa pahit yang mencurigakan jika saja makanan tersebut dicampur dengan sianida.

Keheningan selama beberapa menit itu cukup membuat Osamu merasa canggung dengan pria itu. Sekali lagi ia merasa ragu bahwa pria yang melakukan hal sedikit keji padanya.

"Aku tidak percaya bahwa kau adalah pamanku"

"Osamu, aku adalah adik dari ayahmu. Kau dan aku memang belum pernah bertemu sebelumnya karena aku dan kakakku bukanlah tipikal orang yang menjalin erat dalam tali kekeluargaan"

Tidak disebutkan mengapa dirinya dan sang ayah dari Osamu tidak pernah berjumpa setelah dewasa. Osamu mulai menerka nerka kemungkinan yang terjadi diantara keduanya.

"Aku tidak tahu apakah kau masih mengingat jelas wajahnya, tapi ini adalah foto terakhir yang masih aku miliki hingga sekarang. Aku juga masih tidak menyangka ia pergi secepat itu"

Pria tersebut mengeluarkan dompetnya. Menarik sebuah foto yang sudah usang dan sedikit tidak terawat. Kedua mata Osamu terfokus pada selembar foto yang disodorkan.

Benar. Osamu mengingat benar bagaimana wajah sang ayah terakhir kali berjanji mengajaknya pergi berjalan jalan ke luar negri. Sebelun kemudian sang ayah meninggal karena tak mampu membayar hutang hutangnya.

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang