24. Kejutan

327 24 22
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Part 24. Kejutan
__________

Seharian penuh Suna diabaikan oleh Osamu. Setelah mendapati keadaan Atsumu yang tak baik baik saja, Osamu begitu tersinggung karena telah dibohongi oleh orang orang sekitarnya selama beberapa minggu terakhir.

Tidur tak tenang, makan pun tak enak, Osamu membayangkan kengerian yang menimpa pada saudaranya sendiri. Mengingat wajahnya yang memar dan penuh luka, kukunya yang kebiruan, Osamu seolah tak mengenali seseorang yang terbaring di ranjang rumah sakit itu.

"Osamu, kau tidak menghabiskan makananmu"

"Aku sudah kenyang"

Buntu. Suna sudah berkata bahwa ia berniat memberitahu keadaan Atsumu nanti jika ia sudah membaik sehingga Osamu bisa memiliki banyak waktu untuk menjenguk Atsumu. Namun Osamu menolak untuk percaya.

Berusaha memutar otak, terlintas ide untuk mengajak Osamu berjalan jalan atau sekadar mengajaknya makan di luar. Suna yakin Osamu akan menyukainya, apalagi jika ia diajak mengenal kudapan tradisional. Mengingat bagaimana antusiasnya Osamu bercerita kepada Suna bahwa sang bibi pernah mengajaknya membeli berbagai macam kudapan.

Suna tak pernah melakukan hal itu.

"Bagaimana jika kita makan di luar? Kau tidak ada janji dengan Reina bukan?"

"Tidak ada"

"Bagus, kau pasti bosan dengan makanan di rumah"

"Tapi aku memiliki janji untuk bermain bersama Joji"

Kedua mata Suna yang semula membulat antusias mengajak Osamu berdamai itu kini mendadak terbuka malas. Siapa sangka bahwa Osamu akan menggunakan Joji sebagai tamengnya untuk beralasan. Sekalipun Osamu mengingkari janjinya kepada Joji, Joji tidak akan tahu. Ia hanya seekor kuda.

"Bagaimana jika kita berkuda bersama?"

"Suna san, Joji sendirian.."

"Aku akan mencarikan Joji teman. Bagaimana?"

"Aku tidak berniat untuk mengendarainya. Aku bermaksud untuk menghabiskan waktu bersama di kandang"

"Tck, Osamu— jangan biasakan tidur siang di kandang kuda!" Pusing berbicara dengan Osamu yang ogah mendengarkannya, Suna memijat pelipisnya dengan letih.

Diberikan kasur mahal, malah memilih tidur di atas jerami. Orang bodoh sebelah mana lagi yang harus dihadapi oleh Suna?.

"Memangnya kenapa?"

"Banyak bakteri, kau akan terkena penyakit nanti!"

"Oh Suna san, aku akan mandi sabun 7 rupa nanti"

Dengan intonasi suara yang datar, seolah Osamu lelah berbicara dengan Suna. Ia segera melenggang pergi menuju kandang Joji. Tidak lupa berganti pakaian, dan juga memakai perlengkapan mulai dari sepatu, helm dan sarung tangan.

Tentu dengan tak banyak pekerjaan, Suna menjadi sibuk mencari alasan untuk tetap dekat dengan Osamu. Ia sebenarnya merasa bertanggungjawab mengenai hak Osamu menemui Atsumu. Suna sudah jelas mencantumkan dalam kontrak bahwa keduanya bisa bertemu tahun ini.

Hal yang membuat Suna sedikit berkecil hati untuk melakukannya adalah pertama, ia mendapati Osamu pergi ke rute Kanjo bersama temannya kemudian bertemu Atsumu dan teman teman Atsumu disana tanpa sepengetahuannya. Kedua, Osamu tak pernah cerita namun Suna menyadari bahwa Osamu mungkin saja telah melakukan balap liar disana. Ketiga, Suna tak ingin Osamu melakukan hal yang tidak dia inginkan bersama Atsumu. Kabur bersama misalnya.

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang