22. Kesalahpahaman

312 34 28
                                    

Jangan lupa vote dan berikan komentar.

_______________________________
• Tacenda •
Part 22. Kesalahpahaman
__________

Hari ini Osamu diizinkan untuk kembali pulang, setelah hampir dua minggu lamanya. Osamu tentu bersemangat akan hal itu. Apalagi Suna sering kali menunjukkan kandang baru dan keadaan Joji melalui beberapa foto. Biasanya Osamu akan mengoceh mengenai kesehariannya bersama Joji ketika berada di rumah bibi.

Bahkan akhir akhir ini Reina dan Osamu terlihat cukup akrab. Osamu beberapa kali terciduk memakan beberapa kudapan yang dibelikan khusus oleh Reina. Tak hanya kudapan, Osamu banyak menerima makanan lain yang Reina pesan dari luar. Dan Osamu dengan senang hati menerima semuanya.

Pada akhirnya mereka berdua akan terdiam, berusaha berbohong untuk melindungi satu sama lain dari Suna. Mengingat Suna tak pernah mengizinkan Osamu mendapatkan makanan dari luar, sama sekali.

Teringat kemarin ketika Osamu berusaha menyembunyikan sekotak kudapan dibalik selimutnya. Suna bertanya tanya mengapa selimut Osamu berbentuk persegi, namun Osamu berusaha untuk berbohong bahwa dirinya sedang menyembunyikan buku. Padahal Suna mengerti betul bahwa bocah kesayangannya itu tak menyukai buku bacaan.

Pada akhirnya Suna memilih untuk berpura pura tak tahu dan mengiyakan kebohongan Osamu.

Suna cukup lega mengetahui hal tersebut. Pada akhirnya mereka berdua bisa bersahabat dengan baik. Meskipun kini dirinya terkadang harus tersingkirkan karena keduanya doyan berbohong.

"Kau terlihat akrab dengan Banjir akhir akhir ini"

"Banjir?"

"Reina?"

"Haaahhh— Banjir?"

Osamu berseru bingung ketika Suna menyebutkan Banjir. Sedangkan Suna yang sibuk menyetir itu justru tertawa renyah. Mengingat masa lalunya yang cukup menyebalkan akibat banjir.

"Coba panggil dirinya dengan nama Banjir, pasti ia akan marah"

"Mengapa begitu Suna san?"

"Dulu, ketika ia lahir. Rumah kami kebanjiran cukup parah akibat hujan lebat. Salah satu atap yang didesain miring dengan tujuan estetika itu pecah, mengirimkan kibikan air ke dalam rumah"

"Lalu? Apakah ada yang terluka?"

"Tidak ada. Namanya diambil dari serapan hujan (Rain) dalam bahasa inggris, namun aku suka meledeknya dengan banjir. Bagiku saat itu, kedatangannya lah yang mengakibatkan kebanjiran itu"

"Apakah Suna san membencinya? Aku pikir tidak"

"Saat itu aku masih anak anak Osamu, tidak mungkin aku masih dendam padanya sekarang meskipun kami berbeda ibu. Lagipula, meskipun ia menyebalkan. Reina adalah satu satunya saudara yang paling tahu kehidupanku"

Suna mengingat kembali bagaimana ketika dirinya dilecehkan oleh beberapa wanita di dalam sebuah kasino. Saat itu Reina tahu, ia melihat sendiri bagimana kakaknya disundut rokok bahkan sang ayah diam saja. Pada akhirnya Reina hanya bisa menangis, karena tidak mampu membantu kakaknya.

"Dia anak yang baik sebenarnya, aku yakin sikapnya sekarang hanyalah imbas dari masa lalunya. Namun— aku tidak pernah membenarkan dirinya yang tiba tiba saja pulang membawa anak itu, aku masih murka akan hal tersebut"

Tacenda [Mafia SunaOsa🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang