12. Kembali Magang

512 61 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Aku mematut wajah di cermin rias. Memastikan wajahku tidak menor dan natural seperti biasa.

Lalu aku mengambil jaket denim. Lantas berpindah ke kaca setinggi badan di samping lemari.

Memastikan penampilanku tidak aneh.

Hari ini adalah hari kembalinya aku ke kantor, untuk melanjutkan sesi magang yang sempat tertunda sejenak karena cuti dadakan.

Menurut grup chat yang heboh semalam, perkara tuduhan tak beralasan kepada ketua Tim IT sudah selesai dengan damai.

Tidak ada perkara yang dibawa ke jalur hukum. Ketua Tim IT berbaik hati menyelesaikannya secara kekeluargaan.

Tentu saja ada harga yang harus dibayar.

Pihak yang salah telah dipecat. Ketua Tim IT juga mendapatkan nama baiknya bersih kembali.

Serta, kabarnya akan ada mesin karaoke yang datang hari ini.

Hadiah itu dari CEO sebagai bentuk rasa penyesalannya.

Selesai memastikan untuk memakai jaket denim warna biru gelap daripada warna coklat muda, aku keluar kamar.

Di kantor tak ada aturan yang mengharuskan untuk memakai pakaian formal, terkhusus Tim IT.

Waktu pertama magang, aku selalu memakai kemeja putih dan celana atau rok lipit hitam yang langsung diledek sebab tampak berbeda dari yang lain yang hanya mengenakan kaos dan celana jeans saja.

Alhasil, aku turut serta berpakaian kasual seperti mereka. Aku jadi merasa lebih diterima.

Jam menunjukkan pukul delapan. Aku masih punya waktu banyak sebelum jam sembilan.

Setengah jam untuk sarapan sudah lebih dari cukup.

Aku membuka kulkas dan berdecak kagum.

Isinya penuh tanpa cela kosong sedikit pun.

Semuanya hasil belanja online Yoon Jeonghan kemarin lusa.

"Mau dibeliin apa?" tanya Jeonghan sambil menjelajahi isi dapurku.

"Hgh, apaan?"

Jeonghan menatapku lantas melipir ke kulkas. Ia membukanya dan menggeleng pelan mendapati isi kulkas yang hanya setengah.

"Anak magang gak dapat gaji ya? Atau gajinya cuma setengah?"

Aku berdecak pelan. Paham maksud kalimat Jeonghan. "Aku belum belanja Kak, kemaren kan abis dari Daegu hampir seminggu."

Jeonghan tak berkomentar lantas mengutak atik ponselnya dan membicarakan soal layanan pesan antar bahan makanan tanpa harus menunggu lama.

Alhasil Jeonghan mengoceh seperti sedang mempromosikan aplikasi tersebut secara tak langsung sambil memilih bahan-bahan makanan ke dalam keranjang belanja.

Tau-tau pas datang, isi kulkasku penuh sesak. Jeonghan cuma tertawa bangga dan aku tak lupa mengucapkan terimakasih atas kemurahan hatinya.

Aku memilih bungkusan kecil yogurt, lantas membawanya ke meja makan.

Aku membuka ponsel, melihat aplikasi chat dan bersamaan dengan itu sebuah pesan dari Jeonghan masuk.

From Jeonghan :
Selamat pagi cantik, hari ini balik magang lagi ya?
Semangat!
/a picture/

Aku membuka foto yang Jeonghan kirim. Sama seperti foto selfie yang kerap ia unggah di fancafe, senyum lebar dengan kepalan tangan menunjukkan semangat.

Aku refleks tersenyum.

Dia tampan sekali, meskipun matanya tampak lelah.

Aku lantas mengetikkan balasan.

To Jeonghan :
Pagi juga Kak. Iya Kakak juga semangat ya

Aku lalu menghabiskan yogurt dengan cepat. Membuang bungkusannya ke tempat sampah dan bersiap pergi.

**

Denting pintu lift terbuka bersamaan suara musik yang mengalun membuat aku refleks mengangguk mengikuti irama.

Genre musik kali ini RnB.

Aku menyapa semua orang yang aku lewati menuju kubikel kerjaku.

Aku merindukannya sungguh.

Akhirnya aku bisa duduk lagi di sini dan melihat berbagai macam barang-barangku. Tidak banyak sih, hanya ada beberapa buku, sticky note, tempat pulpen sekaligus penggaris serta komputer yang sedang melakukan instalasi.

Semua komputer yang ada melakukan hal yang sama. Efek dua minggu dibiarkan tanpa ada yang mengurusi, komputer-komputer tersebut perlu dicek ulang.

"Kania udah datang?" Salah seorang senior keluar dari pintu kaca bertuliskan ruangan meeting.

Aku refleks berdiri.

"Iya. Hadir!" seruku.

Ia melambaikan tangan menyuruhku mendekat.

Aku jadi deg-degan.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 28 Januari 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 28 Januari 2023

Revisi : 23 Mei 2023

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang