19. Apartemen Ajaib Dijual

417 65 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Sebenernya aku udah jual apartemen, jadi sekarang tinggal di dorm."

Aku kira Jeonghan akan bercerita tentang urusan yang ia lakukan sebelum mengunjungiku. Tapi, ia malah membahas hal lain.

"Loh? Apartemen itu legend loh kak, saksi bisu mesin ac ajaib yang bikin kita ketemu."

Jeonghan tergelak.

"Mesin acnya udah diambil Bang Ardi setelah kamu pergi ninggalin aku."

Ah, ternyata begitu.

"Tapi, kenapa dijual?"

"Karena gak ada kamu yang bakal datang lagi. Aku jual apartemen itu tiga bulan yang lalu."

Aku terhenyak dengan fakta tersebut.

"Kamu kayak yakin kalau aku gak bakal dateng lagi."

Aku mendongak menatapnya yang dalam posisi duduk di atas kasur, sementara aku bersandar di dadanya.

Jeonghan menunduk, tersenyum tipis lalu mengecup puncak kepalaku.

"Karena aku rasa kamu benar-benar gak akan balik lagi Kania. Sampai aku lihat video kamu di webcam Hoshi."

Aku ingat dengan kamera keluaran produk kantorku.

Ternyata, Hoshi benar-benar menggunakan fungsi rekam tanpa membuat lampunya menyala.

"Jadi kamera itu benar-benar ngerekam aku ya?"

Jeonghan nyengir.

"Hoshi heboh banget, narik aku ke tempat sepi terus tunjukin rekaman video yang ada kamunya."

"Pasti aku jelek deh, muka capek aku pasti jelas banget di kameranya."

Jeonghan menggeleng. "Kamu cantik. Cantik banget. Aku jadi makin kangen. Abis itu aku nelpon Bang Ardi, terus pake orang kenalan Bang Ardi buat cari informasi tentang kamu."

Aku berdecak takjub. "Kamu bayar berapa orang buat ngestalk aku?"

Jeonghan nyengir. Tak menjawab. Sebagai gantinya ia mengecup ke dua pipiku.

Aku berpikir bagaimana caranya memancing Jeonghan untuk membicarakan soal urusan yang ia lakukan sebelum datang menemuiku.

Sebab, selama ini Jeonghan selalu cerita saja apa pun itu tanpa aku minta. Jadi, aku sedikit bingung bagaimana caranya untuk mulai bertanya.

"Kak udah ngantuk belum?"

"Kamu gimana?"

"Belum sih. Tapi, aku jadi penasaran deh."

"Soal apa?"

"Sebelum ke sini Kakak kemana dulu? Maaf kalau aku kepo. Biasanya kan Kakak kasih tau aku jadwal Kakak, jadi aku penasaran."

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang