Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Aku baru saja merasakan kesadaranku hilang, sebelum tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara keras.
Aku tersentak. Membuka mata dan mendapati langit-langit kamar yang gelap.
Aku masih berada di salah satu kamar di tempat persembunyian member SEVENTEEN.
Aku melebarkan mata saat mendapati sileut hitam besar dari jendela.
Aku menoleh cepat pada pintu kaca dengan dua jendela di sisi kananku, pintu itu menuju area balkon.
Suara erangan terdengar.
Aku menyatukan alis mencoba mendengar lebih jelas.
Lalu, suara benda kuat yang dipaksa masuk ke celah pintu terdengar jelas setelahnya.
Siluet itu berdiri di depan pintu.
Pintu itu bergetar.
Aneh.
Aku tak merasa takut sama sekali.
Sialnya, aku malah penasaran setengah mati.
Siapa itu malam-malam di balkon kamar?
Kalau memang hantu, memangnya harus bersusah payah begitu membuka pintu.
Kalau pun orang jahat, siapa pula yang kurang kerjaan memasuki hutan di tengah malam begini?
Rasa penasaranku makin menggebu, aku lalu turun dari ranjang dan mengendap-endap menuju pintu balkon.
Namun, baru melangkah satu langkah, pintu itu tiba-tiba terbuka.
Aku terkejut bukan main karena siluet itu adalah sosok yang aku kenal.
"AAAAAAAAA!!!" Aku berteriak.
Bukan karena takut tapi lebih ke tidak menyangka.
Sosok itu juga ikut berteriak.
"AAAAAAAAAA!!!"
"PAK ARDI KENAPA ADA DI SINI?"
"SEHARUSNYA SAYA YANG NANYA, KENAPA KAMU BISA ADA DI SINI?"
Suara langkah kaki tergesa terdengar mendakat dari luar kamar.
Pintu kamar terbuka, sosok Hoshi dan Dino muncul, terlihat khawatir.
"Kania kenapa?" tanya mereka bersamaan.
Aku menggaruk tengkuk yang tak gatal.
Merasa bersalah karena sudah berteriak malam-malam.
Mereka pasti terkejut.
"Maaf," Aku lantas menunjuk Pak Ardi.
"Astaga, hyung kenapa kamu ada di sana?" tanya Dino.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (✔)
Fiksi Penggemar[Completed/Tamat] Sequel Pacar, fanfic about Yoon Jeonghan * Sudah satu setengah tahun lebih berlalu bagi Kania untuk benar-benar mulai melupakan Jeonghan. Namun, waktu satu setengah tahun itu berakhir sia-sia saja saat ia bertemu dengan Hoshi. Pert...
