20. Pesan dari S.Coups

428 62 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Project dengan member SEVENTEEN hampir rampung. Persiapan syuting juga sudah dilakukan. Sudah tidak ada bagianku lagi, sebab urusan diambil alih oleh pihak Tim Manajemen. Namun, sesekali ketua Tim IT turut hadir melihat proses berlangsungnya syuting.

Jeonghan kembali sibuk. Sudah satu minggu aku tidak menemuinya.

S.Coups mengirimiku pesan ucapan terimakasih telah menuruti permintaannya untuk menyuruh Jeonghan stay di tempatku minggu lalu.

Aku tidak tahu dari mana dia mendapat nomor ponselku. Tapi, aku juga tak terlalu peduli.

Urusan pekerjaan menyita waktuku.

Minggu-minggu ini adalah minggu-minggu terakhir sebelum sesi magangku usai.

Beberapa Senior dan Ketua Tim berseloroh dengan nada bercanda apakah aku bisa menambah durasi magang.

Selepas magang, aku memasuki semester enam. Lalu mulai menyusun skripsi. Aku usahakan di semester 7 skripsiku selesai.

Omong-omong soal skripsi, aku agak deg-degan. Sebab rasanya baru kemarin aku direpotkan menyusun skripsi yang membuatku pening bukan kepalang. Sebentar lagi, aku akan kembali bertemu dengan skripsi.

Tapi, untuk kali ini aku cukup yakin sebab, aku menyukai jurusan yang aku pilih dan mantap akan membuat project apa sebagai tugas akhirku di bangku kuliah.

Setidaknya begitu rencana yang aku susun rapi dari jauh-jauh hari.

Hari ini aku lembur lagi. Setelah di jam pagi bermain-main karena tidak ada pekerjaan, Ketua Tim IT datang di jam siang dan membagikan rata semua tugas.

Cukup banyak dan mengharuskan aku rela duduk berjam-jam di depan layar komputer.

Langit sudah memerah saat aku meregangkan badan.

Tiga perempat pekerjaanku sudah selesai.

Aku memundurkan kursi lantas melakukan peregangan singkat.

"Kania kamu harus berjalan-jalan sedikit, di usia muda sepertimu menjaga kesehatan itu perlu," saran salah satu Seniorku.

Menuruti sarannya, aku izin keluar kantor.

Berjalan-jalan di area taman samping gedung.

Ada wahana permainan anak-anak di sini.

Katanya sih dibangun karena dulunya di gedung ini pernah dipakai untuk syuting program anak-anak.

Aku mendudukkan diri di salah satu ayunan. Menarik bobot tubuhku ke belakang dan mengangkat kaki. Aku berayun dengan kecepatan sedang sembari menikmati semilir angin.

Truk makanan datang. Lalu parkir di tempat biasa. Satu dua orang mendekati truk itu.

Lalu ada truk lain yang juga datang. Dari warna dan logonya, aku rasa truk itu menjual minuman.

Salah seorang pengendara keluar dari dalam mobil truk. Memakai masker dan topi.

Penampilannya agak aneh. Bukan seperti pedagang yang menjual minuman.

Namun, orang-orang yang ramai di sekelilingnya tampak acuh.

Aku rasa, hanya aku yang beranggapan bahwa ada yang aneh dengan truk minuman itu.

Namun, prasangkaku pupus ketika bagian truk dibuka. Sama seperti dengan truk makanan di sebelahnya, bagian belakang truk itu lebih terlihat seperti meja bar di dapur.

Lima belas menit telah berlalu. Aku harus kembali ke kantor.

**

Hiruk pikuk musik dan suara Ketua Tim IT terdengar saat aku melepaskan headphone.

Aku menoleh ke belakang dan baru sadar setengah karyawan berkerumun di dekat mesin karaoke.

Lampu disko yang baru dibeli juga menyala, memancarkan warna-warni yang berkedip-kedip.

Aku menggeleng pelan tak habis pikir lantas menuntaskan pekerjaanku yang hampir selesai.

Tepat pukul sepuluh malam pekerjaanku selesai.

Alunan lagu balad terdengar, membuat aku mengantuk.

Aku lantas membereskan barang-barangku dan pamit pulang.

Udara lembab dan panas menyambutku saat aku keluar gedung.

Aku mendongak mendapati langit bertaburan bintang.

Mandi lalu menyantap makanan hangat adalah motivasi bagus yang semakin membuat aku merindukan apartemenku.

Aku bergegas menuju halte. Menunggu bus yang akan datang lima menit lagi menurut aplikasi di ponselku.

Tiba-tiba ada pesan masuk dari S.Coups.

From S.Coups :
Malam Kania, aku bisa melihatmu dari sini

Aku kontan mendongak dan menatap gedung di sebrang jalan.

Aku mengabsen lantai hingga mendapati siluet di lantai sepuluh. Siluet itu melambaikan tangan, gordennya memang terbuka tapi aku tak bisa melihat sosoknya dengan jelas.

Sementara itu, ada pesan dari S.Coups kembali masuk.

From S.Coups :
Aku ingin menceritakan semuanya padamu, tapi aku tak bisa. Setidaknya untuk sekarang. Aku janji akan menceritakannya padamu nanti.
Jadi, maukah kamu menemani Jeonghan malam ini

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 18 Februari 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 18 Februari 2023

Revisi : 25 Mei 2023

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang