3. Siapa yang Bohong?

604 70 0
                                    

Warn : FIKSI ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warn : FIKSI ya!

Semua cerita terkait agensi dan dunia entertainment di sini hanya rekayasa belaka demi alur cerita.

**

Setelah makan makanan berat, kami melanjutkan ke kafe dan makan kue tiramisu.

Bibi bilang, ada yang ingin ia beritahu padaku.

Aku jadi penasaran sekaligus menebak-nebak apa yang akan Bibi ceritakan.

Aku rasa pasti tentang dia.

Siapa lagi kalau bukan ....

"Akhir-akhir ini gaya rambut Yoon Jeonghan membuatnya jadi lebih tampan."

Pas sekali, lagu SEVENTEEN diputar di kafe yang kami kunjungi.

Bibi tampak menahan senyum.

"Pas banget ya Bi, lagunya diputer."

Bibi tergelak. "Bibi kira kamu gak akan bahas ini."

Aku berdecak pelan. "Percuma aja aku nahan satu setengah tahun, tapi akhirnya malah ketemu salah satu dari mereka."

"Iya? Siapa?"

"Hoshi."

Bibi tergelak lagi.

Aku cemberut. Mengalihkan pandangan ke luar kafe dan menghabiskan wafel di hadapanku.

Tanpa sadar, kepalaku mengangguk mengikuti irama. Lagu-lagu mereka memang yang terbaik.

Hubunganku dengan Jeonghan memang selesai. Namun, itu bukan berarti aku berhenti menyukai SEVENTEEN.

"Dua hari lalu, Jeonghan ke kafe. Dia bareng DK. Terus pas Bibi lagi siapin sandwich dia tiba-tiba bilang, 'Kania apa kabar Bi?' DK ketawa aja. Terus ngomong gini. 'Kemarin kita lagi rekaman, gak tau kenapa pas makan bareng sebelum rekaman Jeonghan hyung bilang kalau Kania suka teokkbokki yang kejunya banyak.' "

Aku mengernyitkan kening.

"Beneran Bi?"

Bibi mengangguk cepat. "Iya! Bibi liat Jeonghan malu-malu gitu."

Aku agak sangsi. Tapi, kalau Bibi sendiri yang melihatnya, mau tak mau aku percaya.

"Ini udah satu setengah tahun Bi, kalau perasaan dia cuma semu ke aku, kenapa dia masih ingat sama aku?"

Bibi berdecak pelan.

"Kania, sebelum Bibi pindah ke daerah itu, Bibi pernah kerja di kantin perusahaan agensi. Tiap hari, Bibi denger cerita dari obrolan para manajer mereka tentang idol yang mereka jaga. Banyak dari mereka menyesal karena harus ngelakuin apa yang gak mereka mau. Karena sebagai manajer, mereka punya andil di sebagian kehidupan para idol dan merasa ikatan kekeluargaan yang kuat. Tapi, manajer tetap manusia. Mereka digaji sama agensi. Mereka harus nurut apa yang dibilang agensi. Banyak idol yang bisa pacaran diam-diam tapi lebih banyak lagi yang memilih buat gak pacaran. Karena peraturan di agensi yang minta mereka untuk fokus saja sama karier mereka."

Cerita panjang dari Bibi membuat aku tercenung sesaat. Ditambah lagi wafelku sudah habis, aku jadi tidak bisa melakukan apa pun selain mendengarkan.

Entah kenapa, aku merasa seolah jadi korban.

Hatiku mendadak sakit.

"Tapi Bi, malam itu kan ada Pak Ardi. Gak mungkin kan Pak Ardi bohong."

"Kania, Bibi bisa liat gimana ekspresi Pak Ardi malam itu. dia ngerasa bersalah banget."

"Masa? Komuknya Pak Ardi emang suka melas sih Bi."

Aku ingat betul, Pak Ardi memang lebih banyak memasang tampang memelas.

Raut wajahnya kan memang seperti itu.

Bibi terkekeh. "Kemungkinan dia bohong fifti-fifti Kania."

"Jadi, sebenernya siapa yang bohong hari itu Bi?"

"Kecuali teman kamu dan Pak Ardi. Dua orang, Manajer dan orang yang disebut sebagai psikiater Jeonghan. Tampang mereka kapitalis khas orang profesional yang menebar kebohongan demi menjaga posisi mereka di tempat kerja."

**

Sisa hari aku habiskan dengan berkeliling.

Setelah menemani Bibi belanja kosmetik dan aku kembali diracuni dengan produk kosmetik andalan Bibi, aku mampir di toko pakaian.

Mengambil beberapa pakaian dan membelinya.

Aku belanja secara impulsif.

Uangku melayang begitu saja.

Salahkan pemberitahuan grup kantor kalau aku mendapat cuti dadakan selama waktu yang belum ditentukan.

Sebenarnya tidak hanya aku. Senior di sebelah kubikelku dan beberapa anggota di bawah naungan koordinator diberi cuti dadakan.

Jadi, bukan hanya aku sendiri.

Tapi, rasanya tetap agak menyesakkan.

Itu artinya aku tidak dapat merasakan coklat panas gratis di kantin kantor untuk beberapa hari ke depan.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : Sangat amat disarankan membaca Pacar dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : Sangat amat disarankan membaca Pacar dulu ya. Karena cerita ini lanjutan dari cerita Pacar.

Date : 4 Januari 2022

Revisi : 21 Mei 2023

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang