Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
"Yoon Jeonghan bangun!"
Aku menarik selimut sekuat tenaga dan membiarkan Jeonghan berguling di atas kasur karenanya.
Untung saja kasurku lumayan besar hingga cowok itu tak sampai jatuh. Namun, posisinya sekarang sudah berada di tepi kasur.
Kalau dia menggeliat sedikit saja sudah pasti akan jatuh dan mendarat di karpet.
Aku jadi tak tega.
Lantas, karena yang sudah mandi dan sudah mengumpulkan nyawa di sini adalah aku, aku berusaha menggeser posisinya agak ke tengah kasur.
Sambil berusaha membangunkan cowok itu.
"Kak bangun, oh astaga!"
Aku berseru kaget saat mendapati sebercak tanda merah di leher Jeonghan.
Tak terlalu jelas sih, karena rambut Jeonghan yang agak gondrong menutupinya.
Namun, aku merasa malu karna perbuatanku semalam.
Ternyata, aku seliar itu.
**
Jeonghan akhirnya bangun sepuluh menit kemudian.
Aku sedang sibuk mengurus beberapa berkas yang harus kubawa ke kantor.
Sementara itu, Jeonghan keluar dari kamar mandi.
Aroma sabun yang biasa aku pakai menguar dari tubuhnya.
Rasanya aneh.
Tapi, Jeonghan terlihat santai saja.
Ia memakai bajunya yang kemarin lalu bersenandung sembari mengeringkan rambut.
"Aneh gak sih kita,"
"Aneh gimana?"
"Hm, aku ngerasa kita kayak pasangan suami istri yang mau berangkat kerja di pagi hari."
Jeonghan batuk-batuk. Heboh banget.
"Setelah deket lagi, kamu makin sering bikin jantungan deh," ujarnya cepat.
Aku tergelak.
Habisnya, gimana ya. Melihat Jeonghan keluar kamar mandi tadi dengan aroma sabun yang juga aku pakai seolah menandakan kami berdua tinggal bersama.
"Hari ini pulang jam berapa?" tanya Jeonghan.
"Gak tau. Kenapa emangnya?"
"Mau anter kamu pulang biar bisa numpang tidur lagi." Jeonghan menampilkan cengirannya.
"Kamu kayak gak punya rumah," sindirku.
"Siapa bilang? Kamu kan rumah aku."
Sialan! Manis sekali mulut Mulut Yoon Jeonghan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (✔)
Fanfiction[Completed/Tamat] Sequel Pacar, fanfic about Yoon Jeonghan * Sudah satu setengah tahun lebih berlalu bagi Kania untuk benar-benar mulai melupakan Jeonghan. Namun, waktu satu setengah tahun itu berakhir sia-sia saja saat ia bertemu dengan Hoshi. Pert...
