24. Acara Perpisahan Magang

374 57 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Hari-hari berlalu begitu cepat.

Berjalan begitu lancar, meski aku kerap kali pulang dan langsung terlelap.

Di malam-malam, terkadang aku lupa apakah Jeonghan terlelap di sampingku atau tidak.

Namun, di pagi hari aku selalu menemui sosoknya yang terlelap, polos bagai bayi besar.

Hingga satu minggu berlalu begitu saja.

Tanpa terasa.

Lantas, aku kembali tersadar akan seuatu yang janggal itu karena pesan dari nomor yang tak dikenal mengaku sebagai S.Coups.

From 01213121xxx :
Kania, ini aku S.Coups.
Aku terpaksa memakai nomor yang berbeda untuk menghubungimu.
Maaf pertemuan malam itu direncanakan oleh pihak agensi.
Aku terpaksa bicara sesuai kemauan mereka.
Semua yang aku katakan padamu malam itu cuma rekayasa.

Aku tidak membalas pesan itu hingga malam datang.

Hari ini adalah waktunya untuk perpisahan dengan anggota Tim IT.

Perpisahan karena waktu magangku sudah usai.

Semua laporan terkait magang juga sudah selesai.

Serta project dan beberapa dokumen yang aku urus juga sudah selesai.

Kami merayakannya dengan makan-makan di resto.

Aku menerima berbagai petuah dari semua orang yang datang merayakan perpisahanku.

Aku jadi terharu dan termotivasi untuk segera menyelesaikan kuliahku.

Aku bersyukur telah dipertemukan dengan mereka.

Harapan dan doa baik dari mereka jadi membuatku ingin menangis.

Ponselku tiba-tiba bergetar, itu tandanya ada panggilan telepon.

Nama kontak Jeonghan tertera di layar, aku lantas menepi dari perkumpulan.

Aku memilih ke samping restoran, lalu mengangkat telepon.

"Kania," suara Jeonghan terdengar agak terengah.

"Iya. Kakak lagi ngapain? Kok suaranya gitu?"

"Hehe, gak papa. Kamu masih lembur ya?"

"Enggak. Sekarang lagi kumpul-kumpul buat rayain perpisahan aku."

"Oh iya, hari ini hari terakhir kamu magang ya. mau aku beliin cheese cake ga?"

"Boleh."

"Oke, aku tunggu di rumah ya cantik."

Sambungan panggilan selesai.

Aku lalu berbalik hendak masuk kembali ke restoran saat S.Coups tiba-tiba muncul dari gang yang gelap.

Ia memakai topi dan masker, pakaiannya yang hitam membuat ia menyatu di gang yang gelap.

Ternyata sejak tadi ia di sana, memperhatikanku.

"Itu tadi Jeonghan?"

"Iya. Kenapa?"

Aku terdengar nyolot ya?

Aku begini karna merasa waspada kalau-kalau kali ini S.Coups lagi-lagi disuruh agensinya.

Meski aku belum sepenuhnya percaya dengan isi pesan S.Coups.

"Jangan pulang malam ini Kania."

Apa yang dia bilang?

"Jangan pulang? Kenapa?"

S.Coups membuka topinya sembari mengusak rambutnya yang kusut, bagian bawah matanya terlihat bengkak dan menghitam. Matanya juga tampak lelah. Aku rasa ia tidak bisa tidur nyenyak.

"Ada manajer hyung di sana. Aku yakin dia pasti ada di sekitar apartemenmu. Percaya padaku Kania, dia punya niat jahat."

"Kak, setelah Kakak bohongin aku dan suruh aku ke kafe, aku udah gak berniat buat percaya sama omongan Kakak."

S.Coups menghela napas panjang. Ia lalu bersandar ke tembok restoran sambil memejamkan mata.

"Oke, kalau kamu gak percaya, biarin aku antar kamu pulang."

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Date : 2 Maret 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 2 Maret 2023

Revisi : 27 Mei 2023

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang