1. Fungsi Lain dari Kamera Hoshi

809 70 2
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Aku kembali berkutat dengan tugas-tugas yang diberikan di balik kubikelku.

Jadi anak magang itu melelahkan. Namun, menyenangkan.

Sungguh. Melihat coding pada dua layar komputer dan saling terhubung saja sudah membuatku takjub.

Agaknya aku memang mencintai pekerjaanku.

Semoga saja akhir magang di bulan ini, aku bisa melanjutkan kerja di sini.

Langit jingga menyambutku dan udara hangat musim semi terasa menyenangkan.

Aku meregangkan badan sejenak dan melangkah santai.

Melihat cuaca yang cerah, aku jadi ingin jalan kaki.

Apartemenku hanya berjarak satu halte saja.

Kira-kira sekitar dua puluh menit jalan kaki, aku bisa sampai di apartemenku.

Setelah mempertimbangkan sekali lagi, aku memutuskan untuk jalan kaki.

Ada gedung baru di sebrang gedung tempat kerjaku.

Beberapa orang terlihat dengan kamera berukuran besar.

Aku rasa di sana sedang diadakan syuting.

Tiba-tiba seseorang berlari keluar dari dalam gedung.

Ia memakai masker dan memegang tongkat kamera sepanjang lengannya, kamera berukuran sedang bertengger kokoh di ujung tongkat tersebut.

Aku melangkah pelan untuk mengamatinya.

Sosoknya tampak familiar.

"Masa sih?" gumamku pelan.

Aku menggeleng mengenyahkan kemungkinan ia adalah orang yang aku kenal.

Namun, tepat saat jaraknya semakin dekat.

Ia tiba-tiba berhenti di depanku.

Kami saling menatap sesaat.

"Kania?"

"Hoshi?"

**

"Ini udah mati 'kan kameranya?"

Aku menatap lamat kamera di tanganku.

Lantas aku bergaya bak sedang vlog. Gelak tawa Hoshi terdengar.

"Kamu keliatan keren, bukannya kamu masih kuliah ya?"

"Iya, aku lagi magang di situ."

Aku menunjuk gedung tempat kerjaku.

Hoshi mangut-mangut.

"Kamu kenapa keluar dari sana?"

Aku tak bisa melepaskan atensi dari kamera Hoshi di tanganku.

Bentuknya keren, aku jadi ingin punya satu yang seperti ini.

"Aku lagi syuting,"

"Syuting apa?"

Dengan berat hati aku mengembalikan kamera pada Hoshi.

"Gose. Variety show SEVENTEEN."

Aku mangut-mangut saja. Aku ingat pernah melihat iklan Gose di televisi.

"Ah iya, aku akan menonton acara kalian."

Hoshi tertawa sambil mengacungkan ibu jarinya.

Tiba-tiba ponsel Hoshi berdering. Dia berdiri dari duduknya.

Sejenak ia melirikku, lalu sibuk dengan layar ponselnya.

"Kania, aku harus pergi."

"Oh, oke. Kamu harus syuting lagi kan."

"Heem. Tapi, sebelum aku pergi, aku ingin memberitahu kalau Jeonghan hyung merindukanmu."

"..."

"Dia memang terlihat baik-baik saja di depan kamera, tapi akhir-akhir ini dia lebih sering menginap di dorm dari pada ke apartementnya."

"Mungkin dia lebih suka tinggal di sana."

"Iya. Katanya dia kesepian. Ia selalu memikirkanmu dan berencana akan menjual apartemennya."

"Baguslah. Akhir-akhir ini harga jual real estate sedang naik. Dia akan mendapat uang yang banyak."

Hoshi terdiam. Ia menatapku lamat.

"Aku tidak kepikiran hal seperti itu. Tapi, aku akan memberitahu Jeonghan hyung agar segera menjual apartemennya." Hoshi terkekeh.

Ponsel Hoshi kembali berdering. Agaknya cowok itu harus segera kembali syuting.

"Pergilah. Aku juga harus segera pulang."

Hoshi mengangguk. "Jaga dirimu Kania." Ia lantas melambaikan tangan dan berlalu pergi.

Kamera itu adalah salah satu produk dari perusahaan tempatku magang.

Aku ikut memasarkannya di masa pertama magang.

Kamera itu punya fungsi yang agak lain. Dia bisa merekam tanpa ada tanda lampu merah di sudut kamera, seperti halnya kamera biasa.

Ada tombol khusus untuk mengaktifkan fungsi itu.

Sebelum mengambil alih kamera Hoshi, aku sempat melihat ia mengaktifkan tombol tersebut dan aku berpura-pura tidak tahu.

Entah kenapa aku melakukannya. Aku juga tak mengerti dengan diriku sendiri.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Date : 29 Desember 2022

Revisi : 19 Mei 2023

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang