40. Teka-Teki Baru Sosok Pak Ardi

382 50 3
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Dulu, Kelly adalah teman baikku.

Aku mengenalnya di tahun pertama kuliah di UCLA.

Awal pertemanan kami adalah ketika aku tak sengaja mendengar ia berbicara bahasa Korea dengan temannya.

Aku yang saat itu sedang belajar Bahasa Korea secara otodidak, tentunya senang mendapat teman yang fasih berbahasa Korea.

Kami berteman baik hingga waktu itu Jeonghan datang menemui Kelly.

Lantas, aku didorongnya dari menara tinggi gedung merah.

Jatuh tersangkut pohon dan hilang ingatan.

Namun, aku sekarang sudah baik-baik saja.

Berkat semua orang baik yang ada di sekitarku.

Tapi Kelly tidak.

Rasa obsesinya benar-benar sudah menelannya.

Jeonghan ditemukan di salah satu peti kemas paling besar.

Dia dalam keadaan aman. Meski agak linglung sebab baru sadar dari pengaruh obat bius.

Luka diperutnya juga hampir mengering.

Kondisi Jeonghan baik-baik saja. Itu yang terpenting.

**

"Jeonghan baik-baik aja. Syukurlah dia sudah kembali bersama kita." S.Coups berujar setelah berbicara dengan dokter yang merawat Jeonghan.

Aku mengintip lewat kaca di pintu, Jeonghan tampak sedang bercanda dengan beberapa member SEVENTEEN yang lain.

"Mau masuk?" tawar S.Coups.

Aku menggeleng.

"Nanti aja Kak, aku mau ngomong sama Pak Ardi dulu."

S.Coups mengangguk lalu masuk ke dalam ruang rawat Jeonghan.

Pak Ardi yang mendengar namanya kusebut langsung berdiri. Pura-pura hendak pergi.

"Pak, gak usah cari alasan deh."

Aku memegang bahunya. Ia sontak berkelit dan bergerak-gerak heboh.

"Lebay banget."

Aku berdecak pelan.

"Kamu ngagetin aja tau,"

"Ada yang aneh pas Bapak nelpon orang di pelabuhan tadi."

"Apanya yang aneh?"

"Kenapa Bapak lirik-lirik saya pas lagi nelpon?"

"Idih pede banget!" Pak Ardi mengejek.

"Bapak nelpon siapa sih?"

"Kenapa juga kamu harus tau?"

"Kalau tingkah Bapak gak aneh, saya sih bodo amat ya, tapi Bapak tuh lirik-lirik saya. Bapak nelpon orang saya kenal ya? Ngaku!"

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang