4. Kejutan di Samping Resto

577 70 8
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Aku menatap lamat gedung dua puluh lantai yang berdiri megah di hadapanku.

Sekilas, bayangan kalau aku akan memakai name tag karyawan dan setelan kerja yang elegan, membuat aku menelan ludah.

Aku menatap ponsel, riwayat chat grup tim IT masih berlangsung.

Beberapa hanya obrolan random yang membicarakan makanan kesukaan masing-masing.

Aku hanya diam membaca sambil tertawa sesekali.

Malam ini, Ketua Tim IT mengajak seluruh karyawannya makan bersama, termasuk aku si anak magang.

Resto di seberang gedung menjadi tujuan kami. Resto itu tepat berada di sebelah gedung tempat syuting gose.

Lima menit menunggu di halte, salah satu senior datang. Kami pun langsung menuju resto dan mencari tempat duduk.

Acara makan malam berlangsung seru. Obrolan berlangsung hangat, aku merasa seperti keluarga. Tidak ada bedanya bagiku dan karyawan lain. Aku merasa ini semakin tidak adil jika aku harus berhenti magang.

"Kania, terimakasih sudah bergabung dengan kami. Kami menghargai semangat dan visi kerjamu. Terimakasih juga telah mau bergadang bersamaku. Doakan tim kita tetap solid dan selalu bersama."

Aku menangis mendengar kalimat dari Ketua Tim IT.

Piring-piring kosong kembali diisi. Botol-botol soju ditambahkan. Gelas-gelas kembali berdentang.

Aku berdiri, izin ke toilet sebentar.

Kepalaku agak pening. Bukan karena mabuk, aku cukup kuat untuk minum dua botol soju sendirian.

Hanya saja, aku perlu menghirup udara segar.

Aku menemukan pintu yang mengarah keluar resto di dekat toilet.

Ternyata aku keluar di bagian samping resto yang bersebelahan langsung dengan gedung lokasi syuting gose.

Aku mendongak menatap langit penuh bintang.

Sembari meraba saku jaketku, aku mengeluarkan bungkusan rokok dan pemantik.

Aku mengenal benda ini sudah lama.

Jauh sebelum aku mulai kuliah.

Teman satu kelas Bahasa Koreaku candu dengan nikotin.

Lalu, ada saat dimana aku stres berat karena tugas-tugas kampus dan sisi emosionalku yang kembali mengingat Jeonghan, aku dengan gila mencoba nikotin tersebut.

Rasanya menyenangkan. Meskipun agak sesak saat pertama kali.

Namun, aku tidak secandu itu.

Satu bungkus rokok ini saja aku beli sebulan yang lalu, isinya masih banyak. Aku sudah menghabiskan tiga batang dan satu batang malam ini.

Ada gunanya juga aku membawa rokok.

Aku refleks saja tadi membuka laci meja bagian bawah dan mengambilnya.

Aku menempelkan batang tembakau itu di antara bibir. Menghidupkan pemantik dan mulai menghirupnya.

Aku terbatuk sesaat.

Meski setelahnya aku merasa sedikit lebih lega.

Apa ini karena aku sudah mahir?

"Kania ya?"

Suara langkah kaki terdengar mendekat, aku menoleh dan terkejut bukan main.

Meski lampu di area samping resto temaram, namun wajahnya tampak jelas.

Apa aku berhalusinasi? Wajahnya tampak bercahaya.

Dia S.Coups. Leader SEVENTEEN.

Aku kembali batuk-batuk.

S.Coups mendekat, merebut rokok di sela jariku dan membuangnya ke tanah.

"Rokok ga bagus buat cewek. Jeonghan bakal marah kalau tau," ujarnya sambil menginjak puntung rokokku.

"Jeonghan bukan pacar aku lagi Kak."

S.Coups menatapku. "Jeonghan sayang kamu Kania."

Aku berdecih. Berani sekali aku berlagak di depan S.Coups.

Agaknya kewarasanku sedikit berkurang.

"Bodoh. Itu cuma perasaan semu."

Sungguh. Aku menyesal mengatakan kalimat itu.

Namun, S.Coups tidak tampak kesal.

"Itu yang manajer hyung bilang?"

"Iya dan dokter psikis kalian."

"Itu bohong Kania!"

"Apa Pak Ardi juga bohong?"

Seketika S.Coups terdiam.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : Sangat amat disarankan membaca Pacar dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : Sangat amat disarankan membaca Pacar dulu ya. Karena cerita ini lanjutan dari cerita Pacar

Date : 7 Januari 2023

Revisi : 21 Mei 2023

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang