16. Hotel dan Kejanggalan Pertama

484 62 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Kayaknya abis ini aku gak bakal izinin kamu tidur di tempat aku," ujarku setelah aku duduk di dalam mobil Jeonghan.

"Loh kenapa?"

Aku menoleh padanya dengan tatapan tak habis pikir.

Lantas aku menceritakan apa yang aku dengar tadi di depan truk makanan.

Jeonghan tergelak.

"Oh iya, tadi Mingyu sama Dino bilang mau beli teokbokki di luar."

Oh jadi yang tadi itu Mingyu dan Dino. Aku tak bisa mengenali mereka karena masker dan topi yang mereka kenakan.

"Gimana ya Kania. Tidur di tempat kamu adalah salah satu kebahagiaan buat aku." Jeonghan berseloroh disusul gelak.

"Karena bisa tidur enak ya?"

"Iya. Tepat sekali."

Aku menggeleng pelan tak bisa berkata-kata.

Perjalanan menuju apartemenku dipenuhi dengan segala macam pikiran yang terbentuk tak tentu arah.

Entah kenapa aku merasa ada yang salah di sini, tapi aku tak yakin tentang apa hal itu.

Aroma pedas yang menggiurkan tercium saat bungkusan plastik teokbokki yang aku beli terbuka.

"Makan dulu yuk," ajakku pada Jeonghan sambil memberinya sepasang sumpit.

Aku mulai mencicipinya dan merasakan sensasi pedas yang aku cari-cari.

Aku bersenandung senang sembari mencari minuman di dalam kulkas.

Ponsel Jeonghan berbunyi, nada dering pendek bersamaan pop up pesan chat muncul di bar notifikasinya.

Aku menuangkan susu putih ke dalam dua gelas dari wadah ukuran dua liter.

Kemudian, aku menggeser satu gelas untuk Jeonghan.

"Makasih cantik. Dino bilang gak sadar kalau itu kamu yang beli teokbokki tadi."

"Kamu kasih tau dia ya?"

Jeonghan mengangguk. "Aku juga ngasih tau kalau aku numpang tidur di tempat kamu."

"..."

"Terus Dino bilang dia lega karna Dino sempat ngira aku tidur di hotel."

"Kok dia ngira ngitu?"

Ada jeda panjang sebelum Jeonghan menjawab pertanyaanku dengan asal.

"Gak tau tuh, Dino emang suka aneh-aneh."

Aku tak terlalu memikirkan kalimat Jeonghan tersebut dan lanjut makan.

Sebelum tidur, seperti biasa aku menjalankan ritual memakai skincare. Saat hendak membubuhkan lipbalm, aku menoleh pada Jeonghan.

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang