23. Ada yang Mengintai

386 59 0
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Tahun lalu kita pernah memakai artis sebagai model dan bentuk era baru digitalisasi, dia tidak terlalu terkenal di bidang akting, namun dia memiliki suara yang unik."

Aku diam menyimak.

Setelah sarapan yang terselebung kekhawatiran Ketua Tim IT, aku mengorek informasi dari Seniorku.

"Lalu?"

"Lalu dia terlibat skandal dengan salah satu member idol yang naik daun."

Aku mengambil alih berkas-berkas dokumen dari meja seniorku, untuk aku taruh di mejaku sendiri.

Seakan mengerti, Seniorku tertawa. Aku ingin tahu lebih banyak soal artis itu.

"Ini memang cerita yang menarik. Terimakasih anak magang sudah mengambil alih pekerjaanku, aku akan mentraktirmu ramen di restoran sebrang. Tapi, jangan bilang-bilang pada Ketua Tim ya. Sebab, ia menderita tipes sehari setelah masalah itu selesai." Kalimatnya diakhiri dengan bisikan.

Aku mengangguk patuh. Bersiap mendengar lanjutan ceritanya.

"Skandal itu ditutup, tidak banyak media yang tahu. Untung bagi idol tersebut. Tapi, tidak bagi mental dia. Kasihan sekali. Kabarnya, dia harus bolak-balik ke psikiater karena masalah ini. Lalu, kita putar otak mencari cara supaya project tetap disiarkan. Alhasil kita meminta salah satu karyawan manajemen untuk mengambil peran si artis."

Aku mengangguk.

Sampai di sini aku paham jalan ceritanya.

"Kabar terakhir yang aku tahu, dia pergi keluar negeri untuk kuliah."

"Dia laki-laki?"

"Bukan. Perempuan."

**

From S.Coups :
Kania maaf menghubungimu malam-malam.
Apa kita bisa bertemu di kafe sebrang apartemenmu?

Aku menggosok ujung hidung yang gatal.

Saat lampu tanda menyebrang menyala, aku bersama beberapa orang langsung melangkah.

Aku lantas memasuki kafe yang S.Coups maksud.

Naik ke lantai tiga dan menuju meja paling sudut.

Hanya satu meja saja yang terisi. Dari punggung yang ku lihat, aku rasa itu memang S.Coups.

Namun, aku perlu memastikan lagi.

"Kak?" sapaku ragu.

Ia membuka maskernya. Benar. Dia S.Coups.

Ia tersenyum kecil. "Duduk Kania."

Seketika suasananya agak canggung.

Aku refleks menggaruk belakang leherku yang tak gatal.

Pertemuan terakhir kami tidak berlangsung baik.

Agaknya S.Coups juga merasakan hal yang sama.

"Maaf ya, aku harus mengatakan ini malam-malam."

Aku melirik jam di tanganku. Masih pukul sepuluh malam.

Belum terlalu larut.

"Gak papa Kak. Ada apa ya?"

"Ini soal Jeonghan. Kabar hiatus itu terpaksa kami buat untuk menutupi keberadaannya yang menghilang dua minggu ini."

"Dua minggu? Bukannya kalian masih harus syuting project itu?"

"Iya. Malam terakhir syuting dia pergi. Dia tidak pulang ke dorm. Nomor ponselnya tidak aktif. Tapi, yang kami tau dia pergi menemuimu. Setiap malam ya?"

Aku mengangguk.

Fakta ini terlalu mengejutkan. Kalimat S.Coups terdengar seperti dibuat-buat.

Aku menatap mata S.Coups lekat. Mencoba mencari kebohongan yang ia simpan.

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Kenapa dia pergi meninggalkan dorm?"

"Kami tidak tahu."

Ada yang aneh. Suara S.Coups agak bergetar.

Ia berdeham, lalu melanjutkan kalimatnya.

"Apa malam ini dia akan menemuimu lagi?"

Aku baru sadar. Ternyata ada yang mengamati kami.

Dari kejauhan.

Aku mengikuti lirikan mata S.Coups, tepatnya di gedung di sebelah kami. Gedung itu merupakan gedung perkantoran pengacara swasta. Terdiri dari lima lantai.

Meski samar, aku dapat melihat seseorang di balik kaca lantai tiga dengan kamera besar yang mengarah ke posisiku dan S.Coups.

Kalau begini caranya, aku akan mengerahkan kemampuan aktingku.

"Tidak. Jeonghan bilang ia ada jadwal malam ini dan pulang besok pagi. Aku tidak tahu pekerjaan apa yang mengharuskan artis mereka bergadang."

S.Coups mengerjap.

Aku lantas melirik jam tanganku.

"Maaf, ini sudah larut. Aku harus tidur karna besok pagi akan ke kantor."

Wah, terdengar menyakinkan bukan?

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 27 Februari 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 27 Februari 2023

Revisi : 27 Mei 2023

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang