Mine (✔)

13. Numpang Tidur

**

"Selamat ya Kania, ini pertanda bagus," ucap Senior di samping kubikel kerjaku.

"Pertanda bagus apa Kak?"

"Pertanda bagus kalau kamu bakal kerja di sini buat seterusnya. Itu pun kalau memang projectnya lancar ya."

Wah, luar biasa.

Terdengar menggiurkan sekali.

Projectnya memang sudah selesai, tinggal dipoles sedikit dan menambahkan beberapa file sesuai dengan kebutuhan client.

Project ini berupa iklan berbasis teknologi masa depan. Sponsornya besar dan dapat kerja sama langsung dengan salah satu idol yang sedang naik daun.

Masalahnya, idol yang sedang naik daun itu belum dikonfirmasi.

Aku dan Senior yang memanggil untuk ikut meeting tadi, akan menemui idol tersebut malam ini.

Harus malam ini katanya mengingat jadwal idol tersebut yang lumayan padat.

Aku turut dibawa untuk ikut menjelaskan kepada pihak sponsor yang berasal dari luar negeri karena pihak sponsor tak terlalu paham Bahasa Korea.

Alhasil aku didapuk sebagai penerjemah mereka nantinya.

Pekerjaan hari ini tidak terlalu banyak selain menyesuaikan lagi isi file komputer yang bertebaran, lalu mengurus beberapa dokumen dan laporan.

Selebihnya diisi dengan karaoke.

Aku hanya tim hore saja sambil menyantap jatah es krimku hari ini.

Di ruangan Tim IT, selain bebas berpakaian, bebas makan cemilan juga.

Asal semua pekerjaan beres. Makanan yang ada di pantri bebas dilahap bersama.

Kebetulan hari ini ada es krim rasa matcha, sesuatu yang tak bisa aku tolak.

Waktu bergulir terasa lebih lama. Pihak idol yang mengajak meeting minta tambahan waktu 30 menit lagi.

Di kantor hanya tinggal kami bertiga. Aku, Seniorku dan Ketua Tim IT.

"Jadi artis itu sibuk banget ya," ujar Seniorku membuka suara.

Aku mengangguk setuju.

Tiba-tiba jadi teringat Jeonghan.

Ketua Tim IT kembali mengambil microphone lalu melemparnya padaku.

Aku bergegas menyambutnya dan tanpa bisa menolak aku jadi berduet dengannya.

Lagu yang dipilih pun asal saja. Kami sama-sama tertawa saat tak bisa mengikuti irama lagu yang dimainkan. Padahal ada liriknya.

"Kamu bukan penyanyi. Sudahlah, menyerah saja," ucap Ketua Tim IT dengan tawanya.

Setidaknya tiga puluh menit yang dibilang pihak manajer idol itu benar-benar hanya tiga puluh menit.

Mereka datang. Dua orang manajer dan lima orang anggota idol serta dua orang dari pihak sponsor.

Aku yang tadi mengantuk langsung terjaga sepenuhnya untuk sadar dengan apa yang aku lihat sekarang.

Lima orang anggota idol yang berdiri di hadapan kami adalah anggota SEVENTEEN.

Salah satunya adalah Jeonghan. Cowok itu tersenyum padaku. Di sebelahnya ada S.Coups, Hoshi, Wonwoo dan terakhir Woozi.

Kami memulai rapat dengan lancar. Kelima anggota SEVENTEEN menyukai project yang kami buat dan setuju untuk menjadi brand ambassador produk yang akan menggunakan project dari kami.

Bagianku untuk menjelaskan perihal project kepada pihak sponsor juga berjalan lancar.

Setelah rapat formal, kami membuka sesi diskusi.

Kebanyakan perihal aplikasi yang menjadi project kami membuat mereka penasaran.

Aku hanya ikut dibagian akhir pembuatan aplikasi tersebut, jadi biarkan saja Senior dan Ketua Tim yang menjelaskannya.

Aku beringsut ke ujung meja sembari membereskan lembaran kertas.

Sebagian orang mengerumuni komputer dan layar persentasi di ujung meja lain.

Tiba-tiba Jeonghan mendekat.

Ia melangkah pelan sambil menatap lurus ke arahku.

Aku pura-pura sibuk kendati mengetahui kehadirannya.

Saat aku berbalik hendak mengambil tempat pulpen yang ada di meja sudut, Jeonghan lebih dulu merebutnya.

"Pulang sama siapa?" tanyanya.

Aku melirik ke arah orang-orang yang sibuk di ujung meja.

Mereka sepertinya tak memperhatikan aku dan Jeonghan.

Aku menoleh. "Rencananya sama bus."

"Oke. Kalau gitu aku anter pulang. Sekalian."

"Sekalian apa?"

"Mau numpang tidur." Jeonghan menyeringai.

**

Date : 31 Januari 2023

Revisi : 23 Mei 2023