31. Istana Persembunyian

359 51 2
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Kania, minum dulu,"

Aku menoleh, menarik ujung bibir dan menerima minuman hangat yang Hoshi ulurkan.

"Makasih Hoshi."

"Sama-sama."

Aku melirik ke ujung lorong, di sana ada S.Coups dan manajer mereka sedang bicara dengan dokter.

Apa Jeonghan akan baik-baik saja?

Darahnya banyak sekali tadi.

Sungguh, aku takut Jeonghan pergi.

"Jeonghan hyung akan baik-baik saja Kania," ujar Hoshi seolah tahu apa isi kepalaku.

"Hoshi, kita bukan Tuhan."

"Iya, aku manusia, kamu juga manusia, Jeonghan hyung juga manusia, S.Coups hyung juga manusia, kita ada karena Tuhan."

Sudut mataku mendapati langkah S.Coups mendekat.

Aku menoleh, mendapati manajer mereka pergi ke sisi lain lorong.

"Gimana Kak?" tanyaku.

"Jeonghan sudah melewati masa kritisnya, dia banyak kehilangan darah. Tapi, sekarang dia sudah baik-baik saja."

"Syukurlah."

Aku lega. Sungguh.

"Kania, sebaiknya kamu pulang."

"Pulang?" Aku membeo.

Bagaimana aku bisa pulang ke tempat Jeonghan ditusuk?

"Iya, tapi bukan ke apartemenmu. Hoshi bawa Kania pulang ya. Joshua dan Vernon akan datang," ujarnya sembari sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.

"Oke hyung. Kania, ayo pulang."

**

"Kita mau kemana?"

"Pulang."

"Pulang kemana?"

"Ke tempat persembunyian kami. Tenang saja Kania, kami punya banyak kamar."

Aku menoleh, menatap Hoshi yang nyengir.

Suasana hatinya tampak membaik, padahal tadi wajahnya begitu murung.

Bahkan saat ia datang dengan S.Coups, matanya tampak sembab.

"Tempat persembunyian? Dorm?"

"Bukan, ini benar-benar tempat persembunyian seperti yang di film-film itu."

"Loh kenapa?"

Aku penasaran.

Apakah alasan mereka bersembunyi sejalan dengan yang Jeonghan alami?

"Kayaknya kamu udah tau, S.Coups hyung cerita, kamu udah denger sendiri obrolan Jeonghan sama cewek gila itu."

"Cewek gila?"

"Iya, dia cewek gila yang udah nusuk Jeonghan hyung."

Gadis dengan rambut sepunggung tadi ya?

Ah, jika saja aku punya tenaga lebih, aku ingin menjambak rambutnya hingga botak.

Jalanan aspal berubah jadi jalanan tanah dan berbatu saat Hoshi membelokkan mobil ke kanan.

Gedung-gedung tinggi berganti menjadi pohon-pohon dan semak belukar.

Ini area hutan.

Tempat persembunyian yang bagus.

"Sebentar lagi kita sampai," ujar Hoshi.

Aku membuka kaca mobil, membiarkan aroma fitonsida masuk ke dalam mobil.

Rasanya menenangkan.

"Kania, aku boleh nanya?"

Tiba-tiba sekali Hoshi meminta izin.

Aku menoleh, menaikkan satu alis.

"Apa kamu masih menyukai Jeonghan hyung?"

Pertanyaan aneh.

"Ralat," Hoshi terkekeh. "Maksudku, kapan kamu menyukai Jeonghan hyung?"

Aku tidak tahu. Tepatnya kapan.

"Gak tau, mungkin saat pertama kali aku melihatnya di London."

Hoshi mangut-mangut.

"Aku ingat kami bertatapan, hanya sebentar, tapi aku tak pernah bisa melupakannya sampai sekarang."

"Tatapan Jeonghan hyung mematikan ya," canda Hoshi.

Aku tergelak kecil menanggapinya.

Obrolan kami terinterupsi saat mobil yang Hoshi kendarai berhenti di depan pagar tinggi.

"Tunggu sebentar ya."

Hoshi lalu turun, menuju dinding pagar dan menekan tombol.

Mungkin itu semacam bel, lalu Hoshi bicara.

"Aku pulang, Kania akan tinggal bersama kita malam ini. Mingyu tolong pakai baju dengan benar, Seungkwan rapikan barang-barangmu, Dino tolong jangan berulah, ayo teman-teman buat tamu kita nyaman."

Pintu gerbang yang tinggi itu lalu terbuka, bunyinya berdecit membuat ngilu.

Hoshi kembali ke mobil dan membawanya  perlahan masuk bersamaan dengan pintu gerbang yang tertutup.

Lampu-lampu taman menerangi jalan, banyak bunga-bunga dengan pot besar di halaman, ada juga satu dua patung dan air mancur di tengah-tengah halaman.

Mobil berhenti, aku agak maju ke depan untuk melihat bangunan tiga lantai bak istana itu.

"Selamat datang di istana persembunyian kami Kania!" seru Hoshi seraya membuka pintu mobil untukku.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 18 Maret 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Date : 18 Maret 2023

Revisi : 30 Mei 2023

Mine (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang