Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
"Bukankah kita harus segera mempersiapkan semuanya? Gaunku, tuxedo mu, ballroom hotel, kartu undangan, dan lain-lainnya? Sebenarnya kau ini ingin menikahiku atau tidak?!!"
Taehyung dengan santai mengusap surai wanitanya, "Aku sudah jauh-jauh hari mempersiapkan itu, sayang. Kau tidak perlu cemas. Sepertinya kau memang sudah tidak sabar untuk menjadi istriku, ya?" goda pria itu dengan seringaian yang menyebalkan.
Jennie termangu di tempatnya dan menatap manik elang milik Taehyung, "Kenapa tidak memberitahuku? Bagaimana potongan gaunku? Bagaimana jika gaun yang kau pilih terlalu besar? Kau tahu tubuhku kecil dan pendek," cerosos Jennie dengan berbagai ekspresi yang wanita itu tampilkan.
Taehyung terkekeh melihat bagaimana wanitanya mencemaskan persiapan pernikahan mereka, "Kau tidak perlu khawatir, sudah kubilang semuanya sudah selesai. Gaunmu, tuxedoku, katedral, hotel, dan kartu undangan. Kita akan menikah 1 minggu lagi, jangan marah-marah seperti ini." Taehyung mengamit tangan Jennie dan digenggamnya hangat.
Melihat kesungguhannya di manik Taehyung saat mengucapkan penuturan itu, hati Jennie merasakan kehangatan dan desiran darahnya yang terasa asing. Ia suka perasaan ini, Jennie harap pernikahannya dengan Taehyung berjalan lancar dengan perasaan yang sama-sama membuncah.
Keheningan menyelimuti keduanya hingga tangan Taehyung bergerak untuk memeluk tubuh wanita itu.
"Tidak perlu cemas, pernikahan kita akan berjalan lancar," ucap Taehyung dengan lembut seolah paham dengan kecemasan yang melanda Jennie.
Jennie memeluk tubuh Taehyung sama eratnya, wanita itu mengangguk pelan.
Jennie mengingat sesuatu dan segera mengurai pelukan mereka, wanita itu nampak ragu namun diwaktu yang sama dilanda rasa penasaran.
"Eumm... Apa nanti kau berniat memiliki anak?"
Taehyung tertegun mendengar penuturan Jennie dan selang kemudian mengukir senyum dan mengangguk.
"Apa selama ini usahaku kurang jelas?"
Ingatan Jennie kembali terlempar ke beberapa hari yang lalu saat mereka bertengkar hebat akibat pil yang Jennie konsumsi.
Ternyata dia masih seperti dulu, masih menyukai anak-anak, batinnya.
"Lalu, kau?"Jennie tersentak saat suara Taehyung mengintrupsi, "Apa? Aku?"
Taehyung mengangguk dengan senyuman.
Jennie tidak langsung menjawab membuat Taehyung berpikiran buruk tentangnya, senyum pria itu perlahan pudar.
Melihat raut wajah pria di depannya yang berubah, Jennie refleks mengukir senyum.
"Aku juga ingin," katanya kemudian.
Taehyung ikut mengembangkan senyumnya saat mendengar jawaban Jennie.
Taehyung pikir Jennie masih tidak ingin memiliki keturunan bersamanya, hal itu jelas membuat ulu hati Taehyung tercubit hingga menimbulkan rasa sakit dan sesak disaat bersamaan, namun beruntung Jennie berkata lain hingga tak merobohkan ekspetasi yang Taehyung buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEQUOIA [SELESAI]
Roman d'amour[FOLLOW SEBELUM BACA] ______________________________________________ Meninggalkan atau ditinggalkan? Keduanya sama-sama sakit. Bagaimana rasanya jika di tinggalkan oleh orang terkasihmu, hal itu jelas pasti menyakitkan. Itulah yang di rasakan oleh J...