kalo udah 100 votenya aku update, semangat 2 chapter lagi ending huhu ga nyangkaa 😁
Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Jennie mengerjapkan matanya dan menguap karena terganggu oleh sinar matahari yang masuk melalui tirai kamar.
Keningnya mengernyit tat kala tak melihat sosok suaminya di sampingnya.
Jennie terbangun dan mengikat rambutnya asal dan celingukan mencari presensi suaminya.
Di kamar mandi sudah dipastikan tak ada sebab di dalam sana tak terdengar suara gemercik air, namun telinganya menajam saat mendengar suara samar di dalam walk in closet.
Jennie turun dari kasur dan berjalan menuju walk in closet di mana Taehyung berada.
Tepat beberapa meter di depannya Jennie dapat melihat sosok pria yang kini sudah rapi dengan setelan jas hitamnya.
"Kau akan pergi?"
Taehyung membalikkan tubuhnya dan mengangguk pelan.
Jennie maju beberapa langkah untuk menghapus jarak di antara keduanya dan sekali lagi meneliti penampilan Taehyung yang nyaris sama seperti saat mereka pertama di pertemuakan kembali.
Kemeja hitam, dasi hitam, rompi hitam, jas hitam, celana bahan hitam, sepatu pantofel hitam, serta sarung tangan kulit berwarna hitam pula. Hidup pria itu begitu suramkah hingga tak ada warna lain selain hitam?
"Kau tak ada warna lain?"
Sesaat keduanya saling berpandangan hingga Taehyung menyadari pertanyaan yang istrinya lontarkan.
"Tak ada."
Jennie menghembuskan napas pelan, pantas saja. Rata-rata yang pria itu kenakan hanya warna putih, coklat, abu-abu, dan sisanya hitam.
"Warna kuning tak ada?"
Taehyung tertawa dan menggeleng pelan, "Warna itu cocok untukmu, Sayang. Kau wanita yang ceria," Taehyung maju beberapa langkah hingga tak ada jarak diantara keduanya. Kedua tangan yang semula berada di dalam saku kini ia gunakan untuk merengkuh pinggang istrinya dan sebelah tangannya yang lain ia gunakan untuk mengusap rambut wanitanya.
"Bagaimana jika kita membuat pakaian yang sama? Semacam pakaian couple? Warna kuning? Atau merah muda? Itu pasti sangat menggemaskan!" Jennie gemas sendiri kala membayangkannya.
Taehyung tersenyum, "Jika begitu pasti harga diriku hilang saat para bawahanku melihatnya, Sayang."
Taehyung melirik arloji nya yang dan menatap manik kucing Jennie bergantian, "Aku akan pergi sekarang."
"Kau akan meninggalkanku lagi?" Jennie berubah murung.
"Kali ini tidak akan lama, Sayang. Kau bermainlah dengan Junho, ajak dia membeli mainan," ujarnya sembari menggenggam tangan Jennie begitu erat seolah tak akan ada esok hari.
Jennie menatap Taehyung lekat, tumben sekali Taehyung mengizinkannya untuk berbelanja.
"Namun, jangan terlalu kelelahan, kau harus ingat bila di dalam perutmu ada anak kita," lanjut Taehyung sembari beringsut menekuk kakinya hingga wajahnya kini berhadapan dengan perut Jennie yang sudah membesar.
"Kau baik-baik saja kan di dalam sana? Kau pasti akan menjadi anak yang baik seperti ibumu," Taehyung mengajak perut Jennie berbicara seolah tengah mengobrol dengan bayinya. Jennie yang melihat itu hanya mampu tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEQUOIA [SELESAI]
Roman d'amour[FOLLOW SEBELUM BACA] ______________________________________________ Meninggalkan atau ditinggalkan? Keduanya sama-sama sakit. Bagaimana rasanya jika di tinggalkan oleh orang terkasihmu, hal itu jelas pasti menyakitkan. Itulah yang di rasakan oleh J...