Part 27: TOUCHED TO PIECES

978 155 20
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

"Apa dia mengirimkan alamatnya?"

Hayden fokus menatap layar tab nya hingga gelenganlah yang Taehyung dapati dari pria itu.

Taehyung menggeram kesal, karena tidak mungkin wanita licik itu menyekap Jennie di rumahnya.

"Perintahkan semua pengawal untuk berpencar mencarinya," titah pria itu dengan tegas.

Hayden mengangguk patuh.

Dalam balutan sarung tangannya, Taehyung mengepalkan tangannya kuat. Ia marah pada dirinya sendiri sebab ceroboh dalam menjaga wanita itu.

"Kuharap kau tak terluka."

•••

Diana menatap paras Jennie yang terlelap dengan lekat. Wanita itu menerka-nerka dari bagian mana Taehyung menyukai wanita ini sampai begitu beratnya.

Memikirkan hal itu, Diana berubah kesal dan berniat untuk membangunkan Jennie dengan menyiram wajah wanita itu dengan seember air. Namun berhasil Diana urungkan sebab ia sadar bahwa itu bukanlah cara yang elegan untuk wanita anggun sepertinya.

Kernyitan dahi dan suara lenguhan menjadi alarm bahwa Jennie sudah terbangun.

Diana menegakkan tubuhnya dan bersedekap.

Melihat Jennie yang terikat di atas ranjang dengan kondisi terduduk membuat senyuman Diana terbit dan senang, wanita itu tidak berdaya di bawah kuasanya.

"Ak-aku berada di mana?" Jennie meringis saat pergelangan tangannya memerah akibat ikatan rantai. Memang sudah gila, Diana bahkan mengikat Jennie tidak menggunakan tali melainkan rantai.

"Kau sudah sadar, huh?" Diana tersenyum miring.

Jennie menatap tak suka pada Diana, "Apa yang kau lakukan?! LEPASKAN AKU, JALANG!!"

Diana terbahak mendengar teriakan itu.

PLAK!

"Seharusnya aku yang memanggilmu seperti itu, jalang!" tekan Diana dengan geram.

Jennie berdesis pelan merasakan perih di sudut bibirnya yang berdarah.

"Kupikir aku sudah menang saat kau menderita tiga tahun lalu, namun ternyata takdir tak memberikannya padaku. Namun tak apa, aku masih bisa berusaha untuk mendapatkan Vello," Diana berjalan angkuh di depannya membuat Jennie merasa muak.

"Jika kau menginginkannya, kenapa kau harus melakukan ini padaku?!"

"Kau pura-pura bodoh atau memang bodoh? Aku melakukan ini untuk memancingnya agar Vello datang kemari," Diana memainkan pisau buah yang semula menancap dalam sepotong pisang.

Diana mengintruksikan pada salah satu pelayan agar merekamnya. Pelayan itu mengangguk dengan patuh dan menurut.

TING!

SEQUOIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang