CHAPTER DEPAN PASTI ADA UWUNYA SABAR AJA 😝
Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
Jennie memekik kesakitan saat Taehyung menamparnya dengan kencang, pipinya langsung memerah merasakan nyeri di sekujur pipinya.
"JELASKAN MENGAPA KAU MENGGUNAKAN PIL ITU??!!" teriaknya lantang dengan sorot mata tajam, napasnya bahkan menggebu-gebu. Jennie tak mengetahui bagaimana Taehyung menahan emosinya saat pria itu menemukan pil tersebut di bawah bantalnya. Jangan pikir Taehyung bodoh jika ia tak mengetahui obat itu.
"Siapa yang memberikan ini padamu?" tanya Taehyung dengan intonasi yang lebih rendah namun tak bisa dipungkiri bahwa dari nada bicaranya pria itu menahan amarah.
Jennie tak menjawab dan menunduk sembari sesenggukan. Mati sudah riwayatnya, sudah dapat dipastikan jika malam ini tidurnya tidak akan nyenyak.
"KAU TULI?! SIAPA YANG MEMBERIKAN INI PADAMU, JALANG?!" bentaknya nyaring, wanita didepannya ini sungguh membuat kesabarannya terkikis.
Jennie begitu tersentak saat Taehyung memanggilnya dengan panggilan jalang, hatinya begitu teriris.
Taehyung ingat betul bahwa selama ini Jennie tak pernah dibiarkan pergi keluar sendirian. Jikalau Jennie keluar pun pasti tidak luput dari pengawasan pengawalnya yang senantiasa mengawasi Jennie. Dan selama ini Taehyung tak pernah menerima laporan bila Jennie pergi ke apotek.
Jennie sesenggukan mendengar bentakan Taehyung yang tidak berhenti.
"Li-liya... Liliya yang memberikannya... Hiks..."
Mendengar itu emosi Taehyung semakin merangkak, pria itu langsung turun dari ranjang dan hendak menghampiri Liliya.
Jennie yang terkejut pun lantas ikut turun dan menarik tangan Taehyung agar tetap di tempatnya.
"Tidak! Jangan marahi dia, aku yang salah! Kumohon jangan marahi, Liliya..." dengan suara bergetar Jennie memohon pada Taehyung dengan air mata yang merembes keluar.
Taehyung menatap Jennie datar, manik elangnya sudah tertutupi oleh kabut amarah.
Taehyung menghempaskan tangan Jennie kasar dan berniat menarik tuas pintu, namun Jennie dengan segera memeluk tubuh pria itu dari belakang membuat Taehyung menghentikan langkahnya seketika.
"Jangan marahi Liliya, kumohon! Aku yang menyuruhnya agar membelikan itu.... Hiks..." Jennie memeluk Taehyung erat, berharap pria itu akan menuruti ucapan dan amarahnya akan menyurut. Jennie tak ingin membuat keributan di malam-malam seperti ini, terlebih para pelayan khususnya Liliya pasti tengah beristirahat sekarang, Jennie tak ingin membuat wanita itu dalam masalah.
Taehyung melepaskan pelukan Jennie dengan sedikit kasar, Jennie terpaksa melepaskannya dengan hati was-was.
Taehyung membalikkan tubuhnya dan menatap Jennie dengan raut tanpa ekspresi. Pria itu tahu tanpa Jennie beritahu terlebih dulu alasan mengapa wanita itu menggunakan pil kontrasepsi. Mengetahui kenyataan itu entah kenapa membuat hati Taehyung terasa seperti diremas kuat, rasanya begitu sakit. Apa setidak ingin itukah Jennie memiliki keturunan darinya?

KAMU SEDANG MEMBACA
SEQUOIA [SELESAI]
Romance[FOLLOW SEBELUM BACA] ______________________________________________ Meninggalkan atau ditinggalkan? Keduanya sama-sama sakit. Bagaimana rasanya jika di tinggalkan oleh orang terkasihmu, hal itu jelas pasti menyakitkan. Itulah yang di rasakan oleh J...