Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
SPAM PURPLE LOVE NYA DULU KUY 💜
Happy Reading ✨
•••
Jennie melamun di dalam gazebo yang terlihat sepi di belakang rumah besar itu. Tatapannya kosong dengan pikiran entah kemana. Tubuh ringkihnya semakin kurus tat kala beberapa hari ini dirinya merasa tekanan batin yang sungguh luar biasa.
"Nona Jennie ..."
Jennie mengerjap dan mendongak saat Liliya menghampirinya sembari menaruh cangkir teh hangat.
"Sedang apa Nona di sini? Tuan Vello mencarimu."
Jennie menatap Liliya tanpa ada niatan untuk membalasnya.
Liliya menunduk sejenak dan kembali bersuara, "Tuan Vello memiliki seorang adik, walaupun berbeda ibu___"
"Aku tahu, Liliya."
Wanita setengah baya itu termangu di tempatnya.
Jennie menghela napas berat sebelum melanjutkan ucapannya, "Aku menganal mereka, Liliya. Dulu aku sangat mengenal mereka," tatapannya menerawang ke beberapa tahun lalu.
Liliya merasa bersalah karena telah membuka lembaran lama yang membuat rasa sakit Jennie kembali merangkak.
"Aku sangat mencintai pria itu," pernyataan Jennie tentu saja menimbulkan tatapan tak terduga dari Liliya.
Dalam hati Liliya berucap, 'lantas jika kau mencintainya, kenapa kau terlihat tidak bahagia?'
"Namun itu dulu."
Ya. Akhirnya Liliya paham semuanya setelah sahutan itu terdengar.
"Aku menyuruhmu agar dia menemuiku, bukan untuk bergosip, Liliya!"
Liliya tersentak dan menoleh saat Taehyung dengan gagahnya berjalan ke arah mereka.
Liliya diserang panik dan menunduk, sedangkan Jennie tak merasakan apapun. Ia sudah tak peduli lagi pria itu akan melakukan apa padanya.
"Kau bisa pergi."
Liliya menunduk dan mengangguk patuh dan berjalan meninggalkan keduanya.
Jennie enggan menatap pria itu dan memilih membuang wajah.
"Nanti malam bersiap-siaplah. Kita akan pergi menghadiri pesta di kapal pesiar."
Jennie tak bergeming membuat Taehyung menggeram.
Lelaki dengan kedua tangan di dalam saku itu mendengus, "Ku jemput nanti kau sudah siap dengan dress pilihanku."
Terdengar decakan keluar dari bibir Jennie membuat Taehyung mengurungkan niat untuk pergi.
"Kau yakin mengajakku ke pesta dengan kondisi seperti ini?" Jennie melihat pergelangannya yang masih memar. Bukan hanya itu, tengkuknya banyak kissmark, kakinya banyak bekas lebam dan pukulan, wajahnya penuh dengan tamparan pria itu, dan sudut bibirnya pun sobek.
"Kau tetap akan ikut!" tukasnya tak ingin dibantah, setelahnya pria dengan kemeja putih dan rompi abu itu pergi meninggalkan Jennie sendirian.
•••
Jennie stagnan di tempatnya saat melihat kamarnya begitu banyak orang dan beberapa barang-barang.
Waktu masih menunjukkan pukul 4 sore namun Taehyung ingin segera bersiap-siap untuk menghadiri pesta yang akan mereka datangi. Jennie tak terlalu peduli, namun ia tak ada kuasa juga untuk membantah keinginan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEQUOIA [SELESAI]
Romantizm[FOLLOW SEBELUM BACA] ______________________________________________ Meninggalkan atau ditinggalkan? Keduanya sama-sama sakit. Bagaimana rasanya jika di tinggalkan oleh orang terkasihmu, hal itu jelas pasti menyakitkan. Itulah yang di rasakan oleh J...