Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!
Happy Reading 💜
•••
"Kau yakin istrimu tidak akan mengetahui hal ini?"
"Sudah kubilang aku tidak memiliki istri, sayang."
Sang wanita dengan rambut panjang berwarna coklat itu mendongak menatap pria yang berada di sampingnya dengan wajah cemberut.
Pria dengan setelan jas hitam itu terkekeh mendapati wanitanya tidak percaya dengan penuturannya.
"Kau tidak mempercayaiku? Aku masih melajang, dan satu-satunya wanita yang akan ku nikahi adalah kau, sayang," serunya dengan penuh keyakinan, maniknya yang biasa menatap tajam seseorang kini hanya tatapan sendu penuh dambaan hanya pada wanita disampingnya.
Selang beberapa detik sang pria pun merangkul pinggang sang wanita dan mengecup pucuk kepalanya mesra.
"Jika sampai aku mengetahui kau sudah beristri, akan kupastikan kau mati ditanganku!" ancam sang wanita garang.
Sang pria hanya terkekeh pelan menanggapi ancaman wanitanya yang tidak menakutkan sama sekali, namun beberapa detik kemudian kekehannya hilang bergantikan dengan tatapan dingin.
•••
Jennie mondar-mandir sembari memegang ponselnya yang menyala menampilkan nama Taehyung. Sudah 4 kali Jennie menghubungi pria itu namun sama sekali tak di angkat.
Usia pernikahan mereka tak terasa sudah berjalan 3 bulan, itu artinya semuanya berjalan seperti dulu lagi, Taehyung bekerja dan jarang pulang serta Jennie yang selalu kesepian di dalam rumah.
"Nona, kau butuh sesuatu?"
Jennie menoleh dan mendapati Liliya yang berdiri di sampingnya.
Jennie tersenyum dan menggeleng pelan, "Tidak ada."
Liliya mengangguk pelan dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Jennie duduk di sofa yang tersedia dengan tangan yang masih memegang ponselnya. Entah mengapa akhir-akhir ini perasaannya sedikit berkecamuk, ditambah dengan kehadiran Taehyung yang minim membuat Jennie kian cemas.
Sekali lagi Jennie mendial nomor Taehyung dan saat deringan keempat panggilan itu terangkat, berbeda dengan panggilan sebelumnya.
"Ada apa? Kau tahu aku tengah bekerja! Kau menggangguku!" sentak Taehyung langsung setelah mengangkat panggilan telepon.
Alis Jennie mengerut mendengar semprotan Taehyung yang ditujukan padanya. Kenapa pria itu langsung marah saat Jennie menghubunginya disaat ia tengah merasa cemas dengan keadaan suaminya.
Jennie menelan ludah sebelum menjawab, entah kenapa hatinya merasa sakit Taehyung berbicara dengan nada tinggi setelah sekian lama.
"Aku hanya ingin memastikan kau sudah makan atau belum..." tanpa Jennie duga suaranya bergetar kala mengucapkan itu.
"Tidak ada waktu untukku makan sekarang, pekerjaanku banyak. Jangan pergi kemana-mana dan tunggu aku dirumah!" perintahnya mutlak tak ingin dibantah, padahal selama pernikahan mereka pun Jennie belum pernah lagi keluar dari rumah terkutuk ini.
Taehyung memutus sambungan telepon secara sepihak membuat ulu hati Jennie terasa dicubit. Bahkan tak ada kata-kata manis yang pria itu lontarkan tadi hanya untuk menenangkan Jennie yang sudah 2 hari mereka tidak bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEQUOIA [SELESAI]
Romance[FOLLOW SEBELUM BACA] ______________________________________________ Meninggalkan atau ditinggalkan? Keduanya sama-sama sakit. Bagaimana rasanya jika di tinggalkan oleh orang terkasihmu, hal itu jelas pasti menyakitkan. Itulah yang di rasakan oleh J...