Part 46: OLD WOUNDS

750 129 7
                                        

guys maafin baru update yaa, kemaren nene ku meninggal ditambah aku pulang kerja sore bgt jadi cape dan langsung tidur. Sekarang aku sempetin nulis karena udh sampe target. kalian keren bgt, jangan sampe kendor yaa, tetep semangat vote sama komennya, luv 💖

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

Taehyung masuk ke dalam kamar setelah semua pekerjaan usai. Usai dalam artian pekerjaan, sedangkan permasalahannya masih terus berlanjut dengan oknum yang mengirim pesan tempo hari.

Baru saja pria itu menutup pintu, netra tajamnya langsung disuguhi presensi istrinya yang tengah memijat kakinya sendiri di atas ranjang. Melihat kedua kaki wanita itu yang kini mulai membengkak begitu pun dengan tangan, pipi, serta perutnya yang semakin membesar membuat Taehyung sadar jika wanitanya tak lagi sama seperti dulu.

"Kau sudah pulang?" tanya Jennie basa-basi dengan senyuman manis.

"Ya," balas Taehyung sembari berjalan mendekat.

"Kakimu kenapa?" sambungnya melirik kaki Jennie yang selonjoran di atas ranjang.

"Hanya sedikit pegal."

"Kau melakukan apa saja seharian ini?" tanya Taehyung penasaran sebab satu hari ini dirinya berada di luar rumah sehingga tak biaa memantau kegiatan sang istri.

"Bermain dengan Junho, memasak, menyiram bunga, dan berbelanja," ucapnya dengan raut polos.

Mendengar itu sontak Taehyung menggeram kesal, ia raup wajahnya dengan kesal dan menghela napas kasar.

"Liliya dan pelayan yang lain kemana?! Apa mereka menyerahkan pekerjaannya padamu?!" todongnya kesal dengan perasaan berkecamuk.

"Tidak... Tidak, aku memang ingin melakukannya sendiri, jangan salahkan mereka," bujuk Jennie seraya mengamit sebelah tangan suaminya.

Tanpa banyak berucap Taehyung melepas cekalan tangan Jennie dan pergi menuju kamar mandi.

Melihat respon pria itu membuat Jennie sedih, suaminya bahkan tak mengucapkan sepatah kata pun di saat tubuhnya tengah merasakan sesuatu.

•••

Setelah dua hari lalu pegal dikakinya, kini pinggangnya yang terasa nyeri sebab perutnya yang kian membuncit.

"Kau akan pergi kemana?" tanya Jennie melihat Taehyung yang sudah diikuti oleh Hayden di belakangnya.

"Aku ada sedikit urusan di luar, Sayang. Kau bermainlah dengan Junho," Taehyung mengusap rambut Jennie halus.

"Kau sering keluar akhir-akhir ini," komentar Jennie.

Taehyung mengukir senyum tipis, "Aku keluar untuk mendapatkan uang, Sayang," kali ini pria itu membelai perut istrinya dengan lembut.

Jennie menghela napas pelan, "Ya sudah."

Taehyung ikut menghela napas dan menggenggam tangan istrinya, "Kau percaya padaku, bukan?"

Dengan sedikit melirik Taehyung, Jennie mengangguk pelan.

Taehyung ikut menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis, setelahnya pria itu terpaksa melepaskan tautan tangan mereka dan mulai melangkah pergi dari sana.

SEQUOIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang