06 - CINTA PALSU?

29.3K 1K 3
                                    


Malam hari telah tiba! tepat pukul 22:45.

Ahhka yang kini gelisah memikirkan perkataan Jaxi, hingga tak bisa tertidur pulas. Dia lalu pergi kedapur, mengambil segelas alkohol dulu, untuk menenangkan pikirannya.

Setibanya didapur, ia mendengar suara dari dalam ruangan Azka. Dia yang penasaran, lalu pergi menghampiri ruangan Azka.

"Aku sedang stres saat ini. Jangan membuat ku makin kesal!"

"Aku hanya ingin menyadari posisi bocah itu, 'Zka. Kau jangan buta, hanya karena masa lalunya!"

Itulah percakapan yang tengah didengar oleh Ahhka dibalik pintu.

"Apa yang terjadi?" batin Ahhka bingung.

Pergi lah Dazai, sebelum aku menarik pelatukku. Kau selalu membahas masalah ini. Kau harus mengerti apa yang terjadi. Jangan selalu menyalahkan Ahhka! karena bagiku, dia setara dengan mu 'Zai" jelas Azka.

"Kaparat, kau memang telah buta, karena dia. Jika dia berani berkhianat nanti, maka aku sendiri yang akan membunuhnya camkan itu!" gertak Dazai lalu segera meninggalkan adiknya itu.

Setelah Dazai pergi, Ahhka segera masuk kekamar Azka.

Dia melihat Azka yang sudah duduk disofa, sembari merokok, dan menikmati alkohol.

"Hiaa," panggil Ahhka.

Azka menoleh kearah Ahhka, yang telah berada di depannya.

"Ahhka, kau seharusnya mengetuk pintu dulu."

"Hiaa ...." Terlihat Ahhka, yang memasang raut wajah sedih. Membuat Azka terheran-heran.

"Kenapa Ahhka," tanya Azka sambil panik.

Ahhka meneteskan air mata tiba-tiba, membuat Azka teringat, waktu Ahhka menangis saat kecil.

Ahhka pun melangkah kesofa, lalu memeluk Azka, yang tiba-tiba saja menangis.

"Ada apa Ahhka, mengapa kau tiba-tiba menangis."

"Hiaa, aku tidak ingin menanyakan ini lagi. tapi, apakah masa lalu ku begitu suram hia?" tanya Ahhka tampak sedih.

Azka memeluk tubuh Ahhka. "mMasa lalu mu, tidak suram. karena hia selalu menjagamu Ahhka," jelas Azka mencoba menenangkan Ahhka. walau dia juga seperti kasihan.

"Bisa kah hia, menjelaskan tentang masa lalu ku?" pinta Ahhka.

"Sudah lah, jangan bahas ini. Mengapa kau belum tidur juga?" Azka mengalihkan topik.

"Aku belum mengantuk, aku juga masih marah pada hia," ucap Ahhka.

"Marah? karena apa?"

"Tentang kemarin mala- emm"

Azka terkekeh, dia baru mengingat, kalau dia udah unboxing Ahhka.

"Jangan membahas ini, aku tidak bisa tahan nanti. aku minta maaf, OK?" ucap Azka.

"Hm. baiklah. Apakah aku bisa tidur bersama hia, malam ini?" pinta Ahhka.

"Baiklah." angguk Azka, lalu ia meraih kepala Ahhka, dan menyandarkan kepala Ahhka, kepundaknya.

Mereka berdua pun, menutup mata, menunggu hari esok.

.
.
.
.

Beberapa jam kemudian telah berlalu. Tepat pukul 00.00, Ahhka terbangun lagi dari tidurnya. Sepertinya, dia masih memikirkan ucapan Jaxi. Jadi, dia berniat pergi keruangan bawah tanah, dengan penuh rasa penasaran.

Kini terlihat, Ahhka, yang menuruni tangga bawah tanah. Lalu sampai kekurungan Jaxi. Ia melihat Jaxi yang tersandar ketembok, dengan mata tertutup. Ahhka pikir, Jaxi mungkin sudah tertidur. Jadi dia mengurungkan niatnya itu. Namun, saat ia ingin melangkah pergi ....

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang