37 - MEMILIKI BAYI?

9.5K 176 3
                                    


Esok harinya, suasana ruangan yang gelap terisi oleh senjata-senjata ilegal yang terpampang dengan mengesankan. Di tengah ruangan itu, seorang pria berdiri dengan pandangan yang dalam. Dia menatap foto yang dikepalkan dengan tanda silang, menandakan bahwa foto itu adalah targetnya.

Foto yang dia perhatikan adalah gambar Edward, yang tak lain adalah Azka Xavier. Pria itu memiliki luka bakar di pipi kanan wajahnya, dan matanya terlihat kosong, seperti mata seorang pembunuh yang haus akan darah.

"Aku tidak akan pernah melupakan perbuatanmu," bisik pria itu dengan nada dingin.

Tidak lama setelah dia berdiri di hadapan foto Azka, pria itu menerima panggilan telepon dari salah satu anggota geng yang telah dia sewa.

"Boss, saya mendapat berita bahwa Mafia Edward sedang berlibur bersama kekasihnya."

Pria itu mendengar berita itu dengan dingin, tetapi tidak ada ekspresi yang berubah di wajahnya. "Benarkah? Baik. Tetapkan rencana yang sudah kuberikan padamu."

"Baik, boss!" kata anggota geng tersebut sebelum menutup teleponnya.

Pria itu terus memandang foto Azka, dengan rasa dendam yang dalam memenuhi hatinya. Rencana berikutnya sudah terbentuk, dan obsesi untuk membalas dendam semakin membara di dalam dirinya.

***

Di bawah cahaya bulan purnama yang bersinar terang di langit malam, pasangan kekasih yang sedang honeymoon berjalan berpegangan tangan di sepanjang pantai pasir putih yang terhampar luas. Suara ombak yang tenang dan hembusan angin yang lembut menciptakan suasana yang begitu romantis.

Mereka berhenti sejenak, menatap satu sama lain dengan mata penuh cinta. Pasangan ini tersenyum dan kemudian berdansa secara spontan di tepi pantai, mengikuti irama alami ombak yang memecah di dekat mereka.

Setelah beberapa tarian yang indah, mereka duduk di atas pasir, memeluk satu sama lain sambil menyaksikan langit malam yang dipenuhi bintang. Mereka berbagi cerita, tawa, dan ciuman lembut di bawah cahaya bulan, merayakan cinta mereka yang baru dan mengabadikannya dalam momen-momen romantis yang tak terlupakan.

Sementara mereka duduk bersama di pantai, Azka dan Ahhka mulai bercakap-cakap dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.

"Ini sangat indah, bukan? Aku bahagia sekali. Jika mau, aku mungkin akan tetap bahagia jika kita mati berdua di tepi pantai ini," ucap Azka, menatap indah mata Ahhka.

"Sial, jangan mengatakan hal-hal buruk begitu Hia .... Aku masih ingin menunggu masa depan kita."

Mereka berdua tersenyum, lalu Ahhka mengambil tangan Azka.

"Azka, apa yang kamu impikan untuk masa depan kita bersama?"

"Impian terbesarku adalah selalu melihat senyum bahagiamu seperti sekarang, dan mengejar impian kita bersama, apapun itu."

Mereka saling berpegangan erat, merasakan kebahagiaan dan keintiman yang tak tergantikan.

"Ahhka, selama kita menikmati masa hidup kita, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan..." Azka tampak ragu mengatakannya. Namun, ia sudah memikirkan hal ini sejak lama.

"Katakanlah Zka' ada apa?" tanya Ahhka tampak penasaran melihat wajah serius Azka.

"Aku ingin membicarakan tentang memiliki anak," lanjut Azka.

Perasaan terkejut menyapu Ahhka saat Azka membuka pembicaraan yang tak terduga tentang memiliki anak di bawah langit malam yang penuh bintang. Ketika kata-kata itu keluar dari bibir Azka, mata Ahhka membesar, dan dia merasa detak jantungnya meningkat secara tiba-tiba. Dia tidak pernah memperkirakan bahwa topik ini akan muncul dalam pembicaraan mereka selama masa hidup mereka yang penuh cinta.

Seketika, pikiran-pikiran yang berkisar mengenai kehidupan mereka berdua bersama, perasaan cinta mereka, dan petualangan masa depan mengalir melalui benak Ahhka. Dia merasa tercengang, hampir kehilangan kata-kata untuk merespons. Pertanyaan besar tentang apa yang akan datang, bagaimana mereka akan menghadapinya, dan apakah mereka siap untuk menjadi orangtua, semua merambat di pikirannya dengan cepat.

To be continued.

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang