03 - DIBANDING-BANDING KAN?

38.5K 1.5K 8
                                    


Wanita itu menaruh tangannya dipundak Azka. Azka melirik kepundaknya, lalu menepis tangan wanita itu dengan kasar.

"Pergilah bersama Dazai, kau bukan lah tipeku," caci Azka memasang tatapan dinginnya.

"Mengapa kau begitu cuek, kau sangat tampan jika berkata hal yang baik," Rayu wanita itu dengan tatapan seksinya.

Azka menarik rambut wanita itu, saat melihat dirinya sedang diraba-raba.

"Aaarghh." jerit wanita tersebut saat rambutnya dijambak oleh Azka

"Pergilah, sebelum kau mati ditanganku," ancam Azka dengan tatapan membunuh, membuat wanita itu gemeteran. Karena, sekali Azka mengatakan sesuatu, dia tak akan menarik ucapannya itu.

Azka menghembus nafas kasar. Lalu, dia segera menuju kesuatu tempat.

.
.
.

Azka tiba ditempat ternyamannya. Ia datang di tempat kolam renang. Dia selalu menenangi dirinya, dengan berenang dikolamnya.

Kolam itu sangat khusus, dan hanya dia yang bisa mandi dikolam tersebut. Dia tak mengizinkan siapa pun berenang dikolamnya, bahkan saudara dan ayahnya sekalipun.

Azka mulai melepaskan pakaian yang melekat ditubuhnya, hingga tak ada sehelai benang pun. Lalu dia merendamkan tubuhnya ke kolam tersebut.

Azka memejamkan matanya, dan sekali lagi, ia teringat dengan masa lalunya.

FLASHBACK ON

"Azka, kau harus mengetahui bahwa-"

DORR
DORR

Dua peluru mendarat di dada ibu Azka.
Terlihat Azka menjatuhkan air matanya, setelah menembak ibunya. Namun, inilah keputusannya, tak boleh ada yang berhianat dalam keluarganya.

Diketahui, ibu Azka telah berhianat, pada keluarganya sendiri. Dia membawa seorang pengawal baru, yang ternyata adalah mata-mata musuh keluarga EDWARZ (nama keluarga Azka). Hal ini sangat melanggar peraturan, hingga sang ayah Azka (Dalbert EDWARDZ) menyuruh putra bungsunya (Azka Xavier EDWARZ) untuk membunuh istrinya (Delina EDWARDZ), karena telah berhianat.

Dan sampai sekarang, masih menjadi misteri, apa sebenarnya yang mau Delina katakan.

FLASHBACK OF

Azka membuka matanya, ia teringat dengan Ahhka. "bisa-bisanya aku meninggalinya dikamar sendirian," gumamnya lalu segera berdiri, dan memakai handuk dengan buru-buru, lalu melangkah pergi.

Azka tiba dikamarnya, dan melihat Ahhka yang masih tertidur pulas. Melihat itu, Azka bernafas legah, lalu menghampiri kasurnya, dan ikut berbaring disamping Ahhka. Dia menaruh tangan kirinya diatas kepala Ahhka, lalu ikut memejamkan matanya.

.
.
.

Esokan harinya ....

Seperti biasa. Pagi hari, sudah ada keluarga dari kakak Dalbert EDWARDS. Disebuah meja yang berisi hidangan mewah, disitu juga adaa Azka, Dazai, Dalbert, dan Smith [kakak Dalbert] Beserta putra tunggalnya [Jasyen] dan tak lupa juga dengan pengawal mafia keluarga AKAZA [keluarga Smith]

Mereka membincangkan tentang bisnis ilegal yang mereka buat.

"Aku sama sekali tidak setuju dengan perkataan paman Smith, kami tidak bodoh! siapa yang bisa percaya sama orang yang kami tidak kenal? Dengan mudahnya kami memberi mereka barang, itu sangat konyol!" Azka memberi argumennya, tentang Smith yang menyuruh agar memberikan barang ilegal mereka pada rekan bisnisnya.

"Aku setuju dengan Azka, meskipun kau paman kami, kami sama sekali tidak mempercayaimu, bahkan rekan-rekanmu yang lain." Dazai juga setuju pada argumen yang Azka lontarkan.

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang