08 - ORANG YANG TAK DI KENAL?

27.7K 748 3
                                    


Azka keluar toilet, dengan baju mandi, sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Saat dia akan menuju kamarnya, tiba-tiba, Dazai menemuinya.

"'Zka, kau dari mana saja! keluarga AKAZA sudah menunggumu dari tadi," dercak Dazai.

"Baiklah, aku akan pergi setelah pakaian," sahut Azka.

"Mengapa kau keluar dari kamar ahhka? dan memakai baju mandi? kau mandi dikamar pengawall?" Dazai mulai menanyakan apa yang terjadi.

"Apa urusan mu? aku bisa melakukan apapun sesuka ku," jawab Azka dengan ekspresi datar, lalu melangkah pergi.

"Siallan," umpat Dazai.
.
.
.

Kini Ahhka dan Azka sudah berada diruang meeting. Disitu sudah ada keluarga AKAZA juga.

"Ceritakan, apa yang ingin kau sampaikan," tanya Azka, tanpa basa-basi.

"Aku hanya ingin menyampaikan, bahwa bisnis yang ada di Amerika, sudah berjalan. Sesuai janji mu waktu 8 tahun lalu, kau akan ikut dalam bisnis ini 'kan," jelas Smith.

"Tenang, aku masih mengingat itu. Aku akan pergi dengan pengawal pribadiku," balas Azka.

"Tapi ... bisnis ini sangat rahasia, kau jangan membawa seorang pengawal," tutur Jasyen (anak tunggal Smith).

"Aku sama sekali tidak meminta pendapatmu. Aku hanya memberi tahu kalian," ucap Azka, membuat Jasyen terdiam.

Yah begitulah, Azka sama sekali tak menerima pendapat orang lain, dia akan bertindak sesuai perkataannya!

"Sekarang sudah jelas, kedua putraku akan menjalankan bisnis ini, tidak boleh ada berita, bahwa keluarga AKAZA, berkhianat," ujar Dalbert.

"Tenang saja, ini akan sukses besar."

Setelah berbincang bersama begitu lama ... tiba-tiba Ahhka menerima telepon darurat. Dia segera meminta izin, menjawab panggilan tersebut.
.
.
.
.

"Halo, tuan Ahhka Axandra" ujar seseorang dari seberang telepon.

"Siapa kau?" Ahhka kebingungan, menerima telepon dari orang yang tak dikenal.

"Tak perlu basa basi! aku hanya akan mengatakan. Bahwa, kau harus menyampaikan ini pada Azka. Dia harus berhati-hati saat ke Amerika, bisa saja kematiannya ada disana," jelas orang itu, lalu mematikan ponselnya.

"Idiot! apa yang dia rencanakan!!" Ahhka kesal dan gelisah, seusai mendengar ucapan orang yang dia tak kenal.

"Huufff." Ahhka menghembus nafas kasar, dan segera masuk kembali keruangan meeting.

Saat berbalik, langkah Ahhka terhenti, dia melihat Jasyen yang tiba-tiba ada dibelakangnya.

"Kau ternyata cukup menyimpan rahasia. Aku pikir, kau hanya bocah yang polos yang hanya bisa merengek, dan mengadu kepada Azka," ledek Jasyen.

Ahhka tak memperdulikan perkataan yang Jasyen katakan padanya. Dia lanjut melangkah masuk. Namun ... sebelum itu, dia membisiki ketelinga Jasyen, "Kau beruntung, karena kau adalah kerabat Azka. Jikatidak, aku akan mengirim mu keneraka, setelah apa yang kau katakan barusan."

Jasyen hanya tersenyum smrik, mendengar ucapan dari Ahhka "Pria yang menarik," gumamnya.

.
.
.
.
.

Esokan harinya ....

Azka, Ahhka dan Dazai, siap pergi menjalakan bisnis diamerika, mereka memakai helikopter pribadi, dan sampai dengan cepat!

Terlihat mereka bertiga memakai jas hitam dengan kemeja putih dan celana hitam serta memakai kacamata hitam, begitulah gaya mereka!

Mereka turun dari helikopter dengan gagah! lalu melangkah, menuju pada rekan kerja mereka.
.
.
.
.
.
.

Mereka tiba disebuah Perusahaan gelap membicarakan tentang bisnis ilegal mereka.

Azka, Dazai dan Ahhka sedang duduk bersama dengan tuan Adriel REYCHARD.

"Senang bisa bekerja sama dengan keluarga EDWARDZ," ujar Adriel, lalu menyapa mereka dengan berjabat tangan.

Ketika berjabat tangan dengan Ahhka, Adriel menatap lama-lama, dan melirik tubuh Ahhka.

"Hmmm," Azka berdehem.

Adriel lalu melepas tangan Ahhka, dan mulai membicarakan bisnis. Karena Ahhka bukan dari keluarga EDWARDZ, dia pun keluar sebentar.
.
.
.
.
.

Diluar, Ahhka memainkan ponselnya, seperti mencari sesuatu di internet.

Terlihat dipencariannya, dia melihat tentang identitas Adriel REYCHARD.

Dia membaca bahwa Adriel berusia 24 tahun, putra pertama dikeluarga REYCHARD dan memiliki keahlian dalam memaikan pistol, dia suka berkuda, dan sukses diusia muda.

Saat sedang asik membaca artikel, tiba-tiba suruhan Adriel, memberitahu Ahhka untuk masuk.

Ahhka segera masuk, lalu lanjut duduk bersama dengan Azka dan Dazai.

"Malam ini, kita akan tidur diapertemen Adriel, berhubung perbincangan ini belum sepenuhnya selesai, jadi kami akan lanjutkan diapertemen Adriel," tutur Dazai pada Ahhka.

Ahhka hanya mengangguk, namun cukup ragu ... tetapi dia tak bisa apa-apa, melihat statusnya hanya seorang pengawal saja.
.
.
.
.
.

Sekarang, mereka tiba diapertemen Adriel. Ahhka berada di depan kolam renang, sembari masih memainkan ponselnya.

"Kau tampak sibuk dengan ponsel mu akhir-akhir ini," tegur Azka, tiba tiba datang.

Ahhka berbalik, melihat Azka ada dibelakangnya. "Ehh, bukan apa-apa, aku hanya bosan," jawab Ahhka.

"Baiklah, apa kau tidak akan bergabung, meminum alkohol bersama dilantai bawah?" ajak Azka.

"Aku akan menyusul," sahut Ahhka

"Baiklah. Aku menunggumu."

Setelah itu ... Ahhka lanjut lagi, memainkan ponsel, dan tak lama kemudian, Adriel menghampirinya.

"Sedang apa kau disini?" tanya Adriel, memakai baju mandi.

Ahhka cukup kaget, dengan kedatangan Adriel yang tiba-tiba.

"Ehm, aku hanya ingin menikmati suasana saja," jawab Ahhka singkat.

"Baiklah."

"K-kau mau apa?" Ahhka tambah kaget, melihat Adriel melepaskan baju mandinya, hingga menampakkan ABS nya dan juga hanya memakai celana pendek saja.

"Aku hanya akan berenang,„ jawab Adriel, mulai mendekati tubuh Ahhka.

Ahhka begitu gugup saat melihat jarak antara dirinya dan Adriel hanya beda sedikit saja. Dirinya begitu kaku hingga tak bisa bergerak.

Namun ... saat sedang dalam kondisi itu, Azka yang memang akan mengunjungi Ahhka, melihat mereka berdua yang saling menatap.

To be continued

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang