09 - TERKUAKNYA MISTERI?

16.6K 782 4
                                    


Azka menatap ke arah Adriel dengan datar, seoalah-olah ingin membunuh Adriel sekarang juga!

Adriel memegang bahu Ahhka. "Kenapa kau jadi tegang begini" ucapnya.

Ahhka lalu mundur. "Ka-kau harus tahu batasan, jangan terlalu dekat denganku," ketus Ahhka.

"Tidak apa-apa, kita adalah rekan kerja 'kan," bisik Adriel.

Beberapa saat setelah itu, tangan yang tak kalah kekar, tiba-tiba ada dibahu Adriel.

Adriel menoleh, dan melihat Azka dibelakangnya.

"Minggir," ucap Azka dengan tatapan dinginnya, ingin sekali dia menancapkan pelurunya tepat diotak Adriel.

Ahhka pun tambah panik, melihat kedatangan Azka tiba-tiba.

"Hiaa, ee aku ...." Ahhka mencoba menjelaskan.

"Adriel, sepertinya kau berenang saja. Aku akan membawa pacar ku untuk minum dibawah," tutur Azka mencoba bersikap baik.

Adriel cukup kaget, saat Azka mengatakan bahwa Ahhka adalah pacarnya. Begitu juga dengan Ahhka, yang ikut terkejut, namun hanya diam-diam saja.
.
.
.

Di lantai bawah ...

Azka duduk bersama dengan Ahhka. Dia hanya fokus minum dan merokok saja.

Ahhka tau perasaan Azka sekarang, jadi dia mulai bicara.

"Hiaa, aku tidak mencoba mendekatinya hia, percaya padaku," bujuk Ahhka.

Azka lalu melirik Ahhka, yang mencoba membujuknya, dia seketika menarik kerah kemeja Ahhka, hingga bibirnya dan bibir Ahhka saling merapat. Mencoba untuk melumatnya ... namun, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki, membuat Azka mengurungkan niat cabulnya. Ahhka juga tersadar dengan suara langkah itu, dan dengan sigap memperbaiki posisinya.

Beberapa saat kemudian, suara langkah kaki itu berasal dari Dazai, yang menemui mereka berdua.

"Azka, sekarang waktunya melanjutkan perbincangan kita sama Adriel. Mari keruangannya," ajak Dazai.

"Baiklah." Kini Azka pun berdiri, menuju keruangan Adriel. Dia memperbaiki kemejanya. Sebelum pergi, dia membisiki sesuatu pada Ahhka, "kau harus mendapat hukuman."

Ahhka menelan salivananya, mengerti maksud ucapan Azka.
.
.
.
.

(DIRUANGAN ADRIEL REYCHARD)

"Baik, keputusannya sudah pas. Harga narkoba yang kita bisniskan, akan mahal sesuai jenisnya. Ini ide yang bagus," jelas Adriel

"Senjata tajam yang kita jual dipasar gelap, harus dipindahkan ke WEB, supaya tidak ada kemalingan dari perusahaan gelap lainnya. Kami cukup berpengalaman tentang ini," sambung Dazai.

"Yah tentu saja 'Zai. Selain itu, kita juga tidak mudah mempercayai orang lain, dan jangan mencoba merusaki kepercayaan kami, sebelum kalian berakhir disurga," singgung Azka dengan nada canda.

"Yah ... kita akan melihat, siapa yang akan berakhir disurga," sambung Adriel. Sepertinya, mereka berdua sama-sama ganas dalam berbicara.

Mereka pun lanjut membicarakan misi lainnya.
.
.
.

Disisi lain.

Ahhka memasuki ruangan pribadi Adriel diam-diam ... seperti ruang kerja. Sebenarnya ruangannya dikunci, namun Ahhka menyuap pengawal Adriel, dan dia pun mendapatkan kunci ruangan.

Di dalam ruangan, terdapat banyak senjata tajam antik '90-an, Adriel mengoleksi banyak sekali pistol-pistol, dan juga terpampang di dinding foto keluarganya, saat dia masih kecil.

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang