35 - LIBURAN DI BALI?

5.6K 211 5
                                    

Seseorang Pria berjass nampak tersenyum puas saat ia menyelesaikan percakapannya barusan di telepon. Ia duduk di ruang mewahnya, menikmati kekuasaan atas suami istri paru baya yang tengah memohon ampun pada Pria tersebut.

"K-kami mohon tuan, pertemukan kami dengan anak kami," pinta salah satu dari mereka.

Pria tersebut kembali menampakkan senyuman smirknya. "Tenanglah, kalian hanya perlu berjalan sesuai rencana. Kalian akan segera bertemu dengan anak kalian," jelas Pria misterius itu, sambil merencanakan rencana jahatnya.

***

Sementara itu di Mansion Edward, Ahhka dan Azka sedang berbaring bersama di satu ranjang.

Tangan Azka terlihat menyelinap di dalam perut Ahhka.

"Ck, hentikan!" dengus Ahhka, melihat Azka yang mulai menggodanya. Membuat Azka menurunkan tangannya dengan ekspresi sedih.

"Kau sungguh tidak akan melakukannya?" tanya Azka menampakkan ekspresi mesumnya.

"Ya." Ahhka hanya menjawab dengan datar sembari melihat ponselnya.

Azka merucutkan bibirnya. "Ahhka, aku punya sesuatu untukmu." Azka mengeluarkan sebuah kertas yang ia sembunyikan di balik bantal lalu menunjukkannya pada Ahhka.

"Liburan?" Ahhka bertanya karena Azka sangat tiba-tiba.

Azka mengangguk antusias. Ia memperlihatkan sebuah kertas yang berisi gambaran pantai Bali.

Ahhka segera menggeleng tak mau. "Tidak, tidak. Kau sulit dipercaya. Kau tidak pergi kesana bersamaku untuk berlibur, tetapi hanya memangsaku setiap malam!" seru Ahhka mengetahui sifat buruk kekasihnya itu.

"Hmm ... ayolah! aku janji, aku tidak akan melakukannya lagi."

"Aku bilang tidak!"

Mendengar tanggapan Ahhka yang tak sesuai ekspetasinya. Membuat Azka mengeluarkan jurus andalannya.

Ia mulai merobek kertas yang ia perlihatkan pada Ahhka kemudian membalikkan badannya dari pandangan Ahhka.

Ahhka yang melihat itu, langsung menghela nafasnya dalam-dalam. Melihat Azka mulai ngambek padanya.

Mau tak mau, Ahhka harus menyetujuinya. "Hm. Mari lakukan," ujar Ahhka seperti tidak semangat.

Azka segera berbalik kemudian memeluk Ahhka. "Mari berlibur!"

Azka dengan senyuman cabulnya merasa senang karena bisa membuat Ahhka akan merasakan lumpuh lagi dari sekian lamanya.

***

Setelah drama di tempat tidur barusan, Azka kembali menjadi cool dan tegas. Tidak seperti tadi, ditolak dikit ngambek.

Azka mendapatkan berita dari bawahannya, bahwa anak buahnya banyak dibunuh oleh para gangster. Hal itu memutuskan Azka untuk turun ke lokasi.

Sekarang, Azka sudah berada di lokasi. Sambil merokok, ia melihat para gangster yang tengah terbaring di tanah dengan wajah yang penuh luka. Tentu saja itu adalah perbuatan Azka. Azka menggunakan kakinya untuk melihat wajah-wajah gangster tersebut yang berani mengusik bawahannya.

Azka membuang putung rokoknya mengenai gangster yang tengah ia injak.

"Katakanlah sekarang, siapa yang menyuruhmu, bajingan!" seru Azka, mulai terbawa emosi, pasalnya para gangster itu masih berusaha untuk menutupi identitas sang penyuruh.

"Ah sialan." Azka berjongkok kemudian memasukkan rokok yang isap itu pada mulut salah satu gangster yang ada di depannya dengan kasar.

Azka kembali berdiri, yang mengartikan bahwa tidak ada kesempatan lagi bagi para gangster itu untuk tetap hidup.

Para bawahan Azka segera mengeksekusi para gangster tersebut.

"Bekerjalah dengan baik, agar kita bisa menemukan siapa dalang di balik semua ini," titah Azka kembali menghisap rokok yang baru, siap mengungkap misteri di balik serangan tersebut.

To be continued

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang