13 - MENYESAL?

14.7K 622 2
                                    


DORRRR

Azka langsung menjatuhkan pistolya, setelah menembak.

Dia pun seketika berlutut, dan mengeluarkan banyak air mata.

Adegan ini, kembali membuat Azka mengingat, dimana dia yang dulu pernah membunuh ibunya juga, karena telah berkhianat.

Azka mengeluarkan semua air matanya.

"Maafkan aku ayah ... aku tidak bisa membunuhh orang yang aku sayangi lagi. Ini sudah cukup!" Azka masih menjatuhkan air matanya. Dia tak menembak Ahhka, dia tidak kuat menahan tangisannya sekarang.

Azka lalu membuka ikatan Ahhka, dan memeluk Ahhka, sembari menangis tersedu-sedu.

Ahhka terdiam, dia lalu membuka penutup matanya, dan melihat Azka yang sedang memeluknya berbarengan dengan tangisannya.

"Maafkan aku Ahhka. Aku sungguh minta maaf, aku sangat mencintaimu, jangan membenciku," ujar Azka tersedu-sedu.

Ahhka lalu menghusap belakang azka "Hiaa, apa yang terjadi," tanyanya.

"Aku akan menjelaskan semua tentang masa lalumu, kau belum tahu semuanya, dan aku akan memberitahumu," jawab Azka.

"Apa yang tidak aku ketahui hiaa? jelaskan pada ku!" Sekarang perasaan Ahhka jadi campur aduk. Dia tak tahu lagi mau sedih, kesal, atau bahagia.

Azka pun menjelaskan semua, tentang kebenarannya.

Azka menjelaskan bahwa, sebelum dia membunuh kedua orang tua Ahhka, dia mencari informasi tentang kedua orang tua Ahhka. Dia mendapatkan informasi bahwa, kedua orang tua Ahhka yang bernama Veronia Gerzia AXANDRA (ibu) dan Zavindra AXANDRA (ayah), merupakan orang yang memperjual belikan organ-organ anak kecil, dan sudah banyak korban yang mereka asuh, lalu tak lama kemudian, jantung anak-anak itu, akan dijual, beserta organ-organ yang lain di WEB.

Dan ... yang mengejutkannya lagi, bahwa salah satu dari kedua orang itu, memiliki penyakit, hingga tak bisa memiliki seorang anak.

Setelah dia mendapatkan semua informasi dari 2 orang tersebut. Azka pun pergi menagih hutang dari 2 orang itu. Awalnya, Azka mengira bahwa, tidak ada seorang anak dirumah 2 orang itu. Namun ... dia melihat bocah imut dan polos, tiba-tiba muncul, dan memang betul, bahwa Ahhka adalah korban selanjutnya, dan oleh sebab itu, Azka pun berniat mengurus bocah tersebut yang bernama Ahhka AXANDRA.

Begitulah cerita, dibalik Azka yang tidak ingin memberitahu tentang keluarga Ahhka. Azka tidak akan memberitahu hal ini dulu, karena orang tua yang Ahhka anggap, bukan lah orang tua Ahhka yang sebenarnya ... dan ini akan membuat Ahhka jadi makin patah hati. Namun, Azka pada akhirnya, memberi tahu hal ini pada Ahhka.

Setelah Azka menjelaskan ini semua pada Ahhka. Raut wajah Ahhka sangat mengartikan bahwa dirinya begitu tak menyangka dengan fakta tersebut hingga tak bisa berkata apa-apa lagi, semua diluar pikiran Ahhka! ini membuat Ahhka merasah sangat bersalah, karena apa yang dia lakukan terhadap Azka. Dia jadi semakin sangat sedih, dan merasa sangat bersalah pada Azka.

Lalu, setelah itu, Ahhka segera memeluk erat, tubuh Azka sembari meminta maaf dan dibarengi dengan air mata yang bercucuran.

"Maafkan aku hiaa ... aku sangat merasa bersalah, aku seharusnya mendengarkan mu ... maaf karena aku telah berkhianat hiaaa, aku berhak mendapatkan hukuman. Hukum aku hiaa!! ini semua adalah salah ku hiaa-"

CUP!

Azka membungkam Ahhka dengan ciuman yang ia berikan. Ini bukan ciuman karena nafsu, namun ini adalah jawaban dari Azka, bahwa Azka telah memaafkan Ahhka, dia juga tak merasa bahwa Ahhka itu bersalah sepenuhnya.

"Ini bukan salahmu. Aku seharusnya menjelaskan ini padamu, dan kau tidak akan bertindak seperti ini, aku minta maaf Ahhka ... aku mencintaimu," balas Azka selepas mencium bibir ahhka.

"Hiaaaa ...." Ahhka tak kuat menahan haru dan kesedihannya, begitu juga dengan Azka. Mereka terbawa suasana emosional, lalu berpelukan bersama, memberikan kasih sayang satu-sama lain.

Yah begitu lah ... jika ingin menjaga suatu hubungan, maka kuncinya hanyalah sebuah kepercayaan. Jangan egois satu sama lain ... tetap lah saling percaya, agar tidak ada yang namanya pisah!

Selang beberapa menit, mereka berdua saling berpelukan lagi seraya melepaskan tangisan ...

Azka kembali mengingat, bahwa bagaimana cara memberi tahu pada ayahnya, bahwa dia tak membunuh Ahhka!

Dalbert begitu percaya pada Azka, ini membuat Azka jadi panik. Bisa saja ayahnya itu menyuruh Dazai untuk membunuh Ahhka.

"Ahhka, kau sebaiknya bersembunyi dikamar ku dulu, setelah aku membicarakan hal ini pada ayah," titah Azka.

"Baik hiaa." Ahhka mengangguk patuh. Lalu Azka pun segera membawa Ahhka ke kamarnya.

.
.
.

Azka dan Ahhka tiba dikamar.

Kondisi Ahhka sedikit parah, karena ikatan yang begitu erat, dan juga pikiran yang membuat ia menjadi lemah.

Azka menatap Ahhka dengan rasa kasian. Dia lalu menyuruh Ahhka untuk membersihkan badannya dulu, lalu menyuruhnya beristirahat.

"Ahhka, lebih baik kau mandi dulu. Aku akan menunggu mu disini, setelah selesai mandi."

"Tidak hia ... eee ... kau bisa pergi menemui ayahmu. Aku akan mengurus diriku," balas Ahhka.

"Hangan bicara lagi, kau cepatlah mandi. hiaa akan menunggumu disini."

Ahhka menghela nafas, tak bisa mengelak lagi. Jadi dia segera kekamar mandi, dan membersihkan tubuhnya.

15 menit berlalu.

Ahhka pun keluar dari kamar mandi, dengan telanjang dada.

Ahhka tak sadar, bahwa ternyata Azka lihatin dia dari tadi, yang tengah membasuh rambutnya.

Ahhka sontak terkejut. Dia baru ingat, kalau Azka sedang menunggunya ... dia seketika menutup dadanya, dengan kedua tangannya.

Azka tersenyum kecil, lalu ... ia mendekati Ahhka.

"Duduklah, aku akan membasuh rambutmu sampai kering," tutur Azka, lalu mulai mengeringkan rambut Azka, dengan handuk kecil.

Rambut Ahhka tampak teracak-acak akibat Azka.

"Hiaa, aku tidak bisa melihat apa-apa," keluh Ahhka, dengan rambutnya yang sudah menutupi matanya.

"Sekarang selesai ... kau istirahatlah, dan jangan khawatir, semua akan baik-baik saja."

"Aku percaya padamu hiaa."

"Sekarang istirahatlah." Azka lalu menyelimuti tubuh Ahhka, dan tak lupa, sebelum pergi, dia mengecup jidat Ahhka dengan lembut.

.
.
.

Seusai dari kamar, Azka berjalan pelan, melihat suasana rumahnya.

Bukan apa-apa, namun ... ini agak berbeda dari biasanya. Biasanya banyak pengawal disudut-sudut MANSION dan ada dimana mana ... namun ... sekarang tampak berbeda, pengawal-pengawal hanya berjumlah sedikit. Tetapi, Azka tak memperdulikannya, dia segera pergi bertemu ayahnya.

.
.
.

Sedangkan Ahhka, dia tidak bisa tidur karena merasa haus dan juga lapar, jadi dia berniat kedapur.

Dia turun dari kasur, dan melangkah kan kakinya menuju dapur.

To be continued

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang