25 - BDSM🔞

30K 529 14
                                    


Dazai masih mencekik leher Yasha, semakin mempererat cekikannya. "Kurang hajar! Apa kau tidak tahu siapa aku? Hah!" bentak Dazai dengan marah.

Cuihh...

Yasha tidak ingin menyerah begitu saja. "Kau adalah bajingan!" bantahnya setelah meludahi wajah Dazai.

Tapi Yasha tidak berhenti di situ. Dengan keberanian yang tersisa, dia menendang ke arah Dazai, mengenai titik yang sangat sensitif. Dazai meringis kesakitan, dan Yasha segera memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur.

Dazai yang merasa kesakitan berusaha keras mengejar Yasha. Mereka berdua berlari melalui lorong-lorong yang tidak diketahui, dalam Mansion yang begitu luas.

Dazai memiliki rencana lain. Dia mengunci semua pintu yang mereka lewati dengan sekali tekan tombol. Yasha, yang semakin panik, tiba-tiba tersadarkan bahwa dia terjebak di dalam sebuah kamar. Saat dia berbalik untuk mencari jalan keluar lain, dia melihat Dazai yang telah muncul di sampingnya.

Sontak, Yasha memundurkan langkahnya perlahan-lahan, dan Dazai dengan senyum smirknya mulai mendekati dengan perlahan.

Ketika Yasha tak sengaja tersandung dan jatuh, Dazai berjongkok di depannya dengan senyum menyeramkan. Yasha menelan salivanya, merasa panik.

Kartu memori yang dia pegang di genggamannya segera dia buang ke belakangnya. Dazai dengan cermat meraih dagu Yasha, dan mulai memeriksa kantong jas Yasha.

Dia menemukan sebuah dompet, dan ketika dia melihat kartu nama Yasha, ekspresinya berubah. Dazai terkejut saat menyadari bahwa Yasha adalah bagian dari keluarga Georgia.

Dengan cepat, Dazai menarik Yasha dengan paksa, membawanya ke suatu tempat yang hanya mereka berdua yang tahu.

***

Suasana menjadi semakin tegang saat pria misterius tiba-tiba menembak lengan Azka. Azka terkejut, dan dia langsung meraih lengan yang bercucuran darah. Meski terluka, Azka tidak membiarkan kesakitan menghentikannya. Dia segera mengejar pria itu yang kabur.

Pria misterius tersebut berlari menuju keluar mall dan dengan cepat mengangkat tubuh pria yang ada di trolinya, lalu memasukkannya ke dalam mobil. Dia mulai menarik gas, menghilang dari pandangan Azka. Namun, Azka tidak berhenti. Dia juga masuk ke mobilnya dan memacu mobil untuk mengejar pria itu.

Di tengah perjalanan, pria misterius terus menembak ke arah mobil Azka, mencoba menghentikannya. Azka dengan cermat menghindari tembakan tersebut dan sesekali membalas tembakan.

Azka mendorong mobilnya dengan cepat, tanpa peduli dengan lengan yang terluka dan terus mengalir darah. Kini, mobil Azka dan mobil pria misterius berdampingan. Azka dengan cepat mengambil tindakan. Dia melepaskan tembakan ke arah ban mobil pria itu.

Mobil pria tersebut oleng, kehilangan kendali, dan akhirnya menabrak pohon besar di sisi jalan. Azka segera turun dari mobil sebelum mobil itu meledak. Dia membuka pintu mobil dengan paksa dan melihat Ahhka yang duduk di sampingnya dengan mata tertutup. Pria yang ada di sebelah Ahhka tergeletak tak sadarkan diri.

Tanpa ragu, Azka menggendong tubuh Ahhka dan menjauh dari mobil yang terancam meledak.

BOOOMMM

Mobil itu meledak hebat, membakar pria yang ada di dalamnya. Azka tidak perduli dengan pria misterius tersebut, yang sekarang menjadi korban dari ledakan mobil. Dia masuk ke dalam mobilnya, meletakkan Ahhka di sampingnya, dan segera pergi menjauh dari tempat tersebut.

***

Situasi semakin mencekam ketika Dazai menyuntikkan obat bius ke tubuh Yasha, membuatnya tak sadarkan diri. Saat Yasha akhirnya membuka matanya, dia menyadari bahwa dia terikat kuat ke kursi di ruangan pribadi Dazai.

Dazai mendekati Yasha yang sudah sadar. "Kau tidak akan bisa selamat dari ku," ucap Dazai dengan senyum sinis.

Yasha berteriak dan mencoba melepaskan diri, tetapi dia tidak bisa. Dazai membuka tali pinggangnya dan memegang pipi Yasha dengan kasar. "Aku akan menyiksamu," bisik Dazai dengan senyum psikopatnya.

Dazai mulai memukul tubuh Yasha dengan tali pinggangnya, membuatnya merintih kesakitan. Namun, semakin Yasha merintih, semakin membuat Dazai semakin sadis.

Dazai kemudian menghentikan pukulanannya dan beralih ke tahap berikutnya. Dia meraih gunting dan mulai menggunting baju Yasha dengan kasar. Yasha melotot, terkejut oleh perbuatan Dazai yang semakin mengungkapkan sifat sadisnya. Hingga akhirnya, Yasha hanya mengenakan celana dalam.

Yasha berteriak marah, mencoba memberontak. Dazai hanya tersenyum sinis dan membuka laci yang berisi berbagai alat penyiksaan yang membuat Yasha semakin panik. Suasana semakin suram dan mencekam di ruangan itu.

Dazai mengambil alat penyetrum, kemudian menempelkan nya ke penis Yasha.

"Aarrghhh."

Yasha merintih kesakitan, dengan perlakuan Dazai pada nya.

"Ini adalah hukuman yang pantas, karena mencoba kabur dari ku," lirih Dazai, sembari menyentrum Penis Yasha.

Dazai mulai memikirkan Hal kotor di benak nya. Dia lalu mengambil salah satu alat peransang yang ada di laci nya.

Dazai membuka celana dalam Yasha, hingga memperlihatkan magnum Yasha yang masih layu.

kemudian, Dazai mengocok magnum Yasha terlebih dulu, dan memasukkan Alat yang dia pegang, dan memasukkan nya ke kepala penis milik Yasha.

Yasha sontak terangsang, dan merasakan geli di area kepala magnum nya itu.

"Ba—bajingan, Aaahh ...." Yasha memasang wajah memelas, penis nya mulai bangun, dan begitu tegang. Ini membuat Dazai semakin ingin menyiksa Yasha lagi.

Dazai kembali mengocok penis Yasha terus menerus dengan cepat, sembari masih menancap kan sebuah alat perangsang yang digunakan untuk merangsang ke dalam bagian kepala penis.

Beberapa saat setelah itu, Yasha kembali mengambil alat BDSM nya. Dia mengambil sebuah borgol dan juga penutup mulut anjing. Kemudian memakaikan nya pada Yasha.

Setelah itu, Yasha membuka tali yang di ikat kan pada tubuh Yasha. Karena tangan dan juga mulut Yasha sudah di borgol  dan di bungkam, dia jadi tidak bisa apa-apa.

Dazai juga membanting tubuh Yasha ke kasur empuk nya. Dia kembali meraih sebuah tali pinggang nya, kemudian menepiskan nya di badan Yasha.

"Aaahh."

"Aaarrgghh."

Dazai membuang tali pinggangya, setelah badan Yasha yang sudah membekas kemerahan.

Dazai langsung membuka baju dan celana nya juga.

Mata Yasha mula terbuka lebar-lebar, saat Dazai yang mulai membuka baju.

Dia memberontak, tahu apa yang akan di lakukan Dazai pada diri nya.

Seusai melepaskan semua baju dan celana yang melekat di tubuh nya. Dazai langsung mendekatkan tubuh nya pada Yasha.

Saat Badan Yasha dan Dazai yang sudah rapat. Dazai menjalarkan jari-jemari nya sampai ke penis Yasha. kemudian ... Dazai langsung memposisikan mulut nya ke penis Yasha.

Dia mengulum penis Yasha terus menerus, membuat Yasha semakin terangsang, dan hanya bisa mempasrahkan diri nya.

To be continued

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang