17 - PERTEMUAN MENCEKAM

11.1K 641 11
                                    


Kini, Azka pun tiba dipintu ruangan meettingnya. Disitu ada pengawal yang sedang berjaga yang membuat Azka heran. Azka melihat Rain yang seperti sedang berjaga-jaga.

"Dimana Ahhka, dia belum kembali juga," batin Rain, menunggu Ahhka yang tadinya ingin pergi mencari sesuatu.

Azka tak menghiraukan Rain, dia langsung masuk kedalam ruangan.

Saat ia masuk, Azka melihat Zean yang sedang berbincang dengan rekan bisnisnya juga.

Azka belum mengenal wajah Zean, jadi dia sedikit terkejut.

Dia pun melangkah dan duduk disamping Zean.

"Kau datang diwaktu yang tepat Azka, dia adalah Zean Georgia," ucap rekan kerja Azka.

Azka sedikit kaget, karena dia bisa bertemu Zean yang merupakan mafia kelas atas juga.

"Baiklah, aku akan kesini lagi sesuai janjiku," ujar Zean pada rekan kerja Azka.

Mereka lalu berjabat tangan dan Zean pun segera keluar dari ruangan, tak menghiraukan kedatangan Azka.

***

Saat tiba diluar, Zean berteriak

"Dimana Ahhka? apa dia menghilang?!" teriakan Zean sampai terdengar di dalam ruangan.

Ini tentu saja membuat Azka yang didalam ruangan merasa terkejut saat mendengar nama "Ahhka". Dan tak lama berdiam, Azka segera keluar untuk melihat apa yang terjadi. Namun, saat dia keluar, Zean dan para pengawalnya sudah akan pergi, dan tanpa pikir panjang, Azka segera mengikuti mereka.

***

Sementara itu ditempat lain, Ahhka sedang berada diluar perusahaan. Sebenarnya, niatnya adalah untuk pergi mencari Azka, karena dia sempat melihat Azka. Namun karena dia tak menemukan Azka di dalam ruangan, jadi Ahhka pun keluar hingga jauh dari perusahaan.

***

Zean dan Rain sudah keluar dari perusahaan, dan tidak menemukan Ahhka juga.

"Begini saja, aku akan mengarah ke arah sana, dan kau Rain dan Pengawal lainnya, ke arah yang sana," tutur Zean menunjuk arah yang berbeda dengan Rain.

Semua pengawal mengangguk patuh dan segera pergi, dan Zean hanya pergi mencari kearah lain sendirian, dia tak mau Rain juga ikut hilang nanti, jadi dia menyuruh semua Pengawalnya mengikuti Rain.

Dan dibalik itu semua, ada Azka yang dari tadi mengikuti mereka, dan karena tak fokus, azka langsung kehilangan jejak mereka.

"Siallan!" umpat Azka yang sudah sangat penasaran dengan apa yang dia dengar barusan, jadi dia pergi ke arah lain, untuk mencari Ahhka juga.

***

Ahhka sekarang berada dijalan yang sepi dan sunyi, dia tak tahu dia sedang berada dimana, tapi tempat ia berada seperti tongkrongan para preman-preman.

Ahhka tak memperdulikannya, dia lanjut pergi untuk segera balik keperusahaan.

Namun, segerombolan preman-preman gay tiba-tiba mengepung Ahhka ditempat sepi ini.

Ahhka terkejut saat dia kedatangan preman-preman gay tersebut. Dia tak membawa pistolnya, dan tenaga nya juga tidak bisa melawan para Preman tersebut.

Ketua Preman itu mendekati
Ahhka mencoba menyentuh tubuh ahhka.

Ahhka lalu menepis tangan Preman itu, dan menendang kearah burung preman.

"Argh! kaparat!" Preman merasa sangat kesakitan dibagian bawahnya, dia pun segera menyuruh para anak buahnya menangkap Ahhka.

Dan kini Ahhka tak bisa apa-apa, tangannya dipegang dengan kuat oleh anak buah Preman itu.

Sang ketua Preman tersenyum smrik, saat melihat Ahhka yang berusaha memberontak.

Dia lalu mendekati Ahhka lagi, dan tangannya mulai menjalar ke arah magnum Ahhka.

"Jangan menyentuhku brengsek!" ketus Ahhka.

Tiba-tiba seorang pria datang dari arah lain, dan segera menghajar semua preman yang berani menyentuh Ahhka.

Ahhka membelalakan matanya, saat dia melihat pria yang datang adalah Azka xavier Edwardz. Ahhka sampai terdiam kaku karena tak percaya apa yang dia lihat sekarang.

Sedangkan Azka, dia memukul para preman itu tampa ampun sekali.

Semua preman tersebut babak belur berujung dengan kematian!!

Semua preman itu ditembak oleh Azka hingga mati, beraninya mereka menyentuh sang kekasih Azka?!.

Azka menoleh ke arah Ahhka yang masih terdiam kaku, dan tanpa basa-basi lagi Azka segera memeluk tubuh
Ahhka dengan erat.

"Hi-hiaa." Ahhka mendapat pelukan hangat dari Azka.

"Ahhka, aku merindukan mu ... kau kemana saja," ucap Azka yang kini mulai menangis.

Ahhka membalas pelukan erat Azka, dan ikut meneteskan air matanya.

"Hiaa ...  aku sangat merindukan mu."

Mereka berdua saling melepas tangis kerinduan, karena sudah 2 tahun mereka berpisah. Dan kini, mereka kembali dipertemukan lagi.

Keduanya menangis bersama-sama dengan pelukan yang begitu erat, seakan-akan tak ada yang bisa memisahkan mereka lagi.

Wajah Azka begitu bahagia, dia kembali mendapatkan cahaya kehidupannya, setelah kegelapan menghantuinya.

Begitu juga dengan Ahhka, dia begitu bahagianya bisa bertemu lagi dengan sang kekasihnya, seakan akan jiwanya kembali bangkit. Begitu semangatnya dia, sampai tak mengingat, bahwa ... kebahagiaan ini hanyalah sementara, dia sudah tak lagi menjadi bagian dari keluarga Edwardz, kehidupan barunya ada di Georgia!

"Kau harus ikut bersama ku Ahhka," tutur Azka dan berniat membawa Ahhka pergi.

Tetapi, sebelum itu, zean langsung datang menghentikan langkah Azka.

"Ahhka, apa kau baik-baik saja!" Zean panik dan melihat kondisi Ahhka.

Azka menatap sinis dan tajam ke arah Zean yang sedang melihat lihat tubuh kekasihnya.

"A-aku baik-baik saja." Ahhka tak tahu, dia sampai lupa, kalau dia adalah pengawal Zean.

"Kita harus pergi Ahhka." Zean meraih tangan Ahhka dan mencoba membawa Ahhka pergi.

Namun ... dia tidak melihat bahwa ada tangan lain yang mengenggam tangan Ahhka dengan erat.

"Apa yang kau lakukan! aku yang akan membawanya pergi!" ketus Azka.

"Kau siapa? aku yang akan membawanya!" bantah Zean.

Kini Ahhka tak tahu harus apa, dia sedang di perebutkan oleh dua bujang mafia. Tangan kanan dan kirinya menarik dirinya.

"Kau harus ikut dengan ku Ahhka."

"Tidak ... dia akan ikut dengan ku!"

"Brengsek, dia akan bersamaku!"

"kaparat! aku yang akan bersamanya!"

Ocehan dari dua mafia itu membuat kepala Ahhka akan pecah!

"Kau sebenarnya siapa? mengapa kau bisa mengenali Ahhka?" tanya Zean.

"Kau yang siapa! aku adalah kekasihnya!" jawab Azka membuat Zean berhenti membantahnya. Zean dibikin kaget dengan pernyataan dari Azka.

"H-haah? k-kau dan Ahhka?" Zean masih tak percaya.

"Yah! dan siapa dirimu?!"

"Aku adalah tuannya Ahhka."

To be continued

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang