22 - EREGSI?

10.1K 453 4
                                    

Di Mansion Georgia, Zean duduk dengan penuh konsentrasi di depan komputernya. Layar komputernya dipenuhi dengan informasi tentang Azka Xavier Edwardz. Dia sangat tekun dalam pencariannya untuk menggali lebih dalam latar belakang Azka.

Di layar komputernya, berbagai informasi mengenai Azka mulai muncul. Zean dengan hati-hati membaca data yang tertera, mengungkapkan bahwa Azka adalah ketua bisnis Edwardz yang sukses sejak dulu. Setiap detail yang berhasil dia kumpulkan membuatnya semakin puas karena dia tahu bahwa informasi ini akan menjadi senjata strategis dalam persaingan antar-keluarga mafia.

Namun, ketika Zean mencoba mencari informasi tentang Ahhka, dia mendapati bahwa informasi tersebut sangat sedikit atau bahkan tidak ada. Bahkan tempat lahir Ahhka pun tidak tertera dalam database. Hal ini membuat Zean semakin penasaran dan skeptis tentang latar belakang misterius Ahhka. Dalam dunia yang penuh intrik ini, ketidakpastian tentang Ahhka menjadi lebih menarik daripada yang dapat diungkapkan oleh data.

Sementara itu, di tempat lain, Rain tengah bersembunyi untuk merokok sambil bermimpi tentang masa depannya bersama Zean. Dalam bayangan yang memenuhi pikirannya, dia merenungkan berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi jika hubungan mereka berkembang.

"Jika Zean menjadi kekasihku, aku akan selalu mengurungnya di kamar," gumam Rain dengan ekspresi bermimpi, menciptakan gambaran romantis tentang hubungan mereka. Meskipun dia sadar bahwa mendapatkan Zean tidak akan semudah itu, dia tidak bisa menahan rasa hasrat dan harapannya.

***

Saat Azka kembali ke kamar setelah mengambil segelas air untuk Ahhka, dia melihat dengan cemas bahwa Ahhka tidak ada di sana. Kehadiran yang biasanya menyenangkan menjadi hilang, dan kekhawatiran mulai merayap di dalam pikiran Azka. Bahkan, dia menjatuhkan gelas air yang dia pegang saat mencari Ahhka, tidak bisa menyembunyikan gejolak emosinya.

BRAK!!

Tiba-tiba, Azka dan Ahhka saling menabrak. Terdengar rintihan kesakitan dari Ahhka karena tubuhnya yang menabrak tubuh Azka. Mereka berdua sama-sama terkejut dan kesakitan.

"Auhhh, Hiaa," keluh Ahhka sambil mengelus jidatnya yang terbentur di tubuh Azka.

Azka langsung mengelus jidat Ahhka dengan lembut, mencoba meredakan rasa sakit yang mungkin dialami Ahhka. Dia juga segera meminta maaf kepada Ahhka karena reaksinya yang terlalu terburu-buru dan kasar karena kecemasan.

"Aku khawatir, Ahhka. Kau dari mana saja?" tanya Azka, ekspresinya penuh kekhawatiran, dan matanya penuh dengan penyesalan.

Ahhka mendongakkan kepalanya untuk melihat Azka. Dia melihat ekspresi cemas di wajah Azka. "Hiaa, aku hanya keluar sebentar. Kau tidak perlu khawatir seperti ini," jelas Ahhka, mencoba meredakan kekhawatiran kekasihnya.

"Lain kali, beri tahu aku kalau kau akan keluar, Ahhka. Aku tidak ingin mengulangi kesalahan tahun lalu," tutur Azka dengan tulus, takut harus menghadapi kehilangan yang sama sekali tidak diinginkan.

Ahhka mengangguk sebagai tanda persetujuan dan membalas pelukan dari Azka.

***

Malam telah tiba, dan suasana di Mansion Georgia terasa tenang namun tidak biasa. Zean memanggil Rain ke ruangannya saat sudah larut malam, sebuah panggilan yang jarang terjadi. Rain merasa agak terkejut karena Zean tidak pernah memanggilnya pada jam-jam seperti ini. Kecemasan mulai merayap di dalam pikiran Rain saat dia mengetuk pintu dan masuk ke ruangan Zean yang gelap.

Rain berjalan menuju Zean yang masih duduk di depan layar komputer, tumpukan informasi terbuka di depannya. Dia tahu bahwa permintaan ini pasti penting.

"Apa yang bisa ku bantu tuan?" tanya Rain dengan sopan dan sedikit cemas.

Zean menoleh ke arah Rain yang telah tiba. "Maaf, aku menganggu waktu istirahatmu Rain. Aku hanya ingin kau mencari informasi mengenai Ahhka," ucap Zean dengan suara yang tenang.

 MAFIA X BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang