Tanggal penulisan :
1 Juni 2022 pukul 15.24 (belum termasuk revisi)
Statusnya memang berubah, kehidupannya juga ikut berubah, keseharian yang dia jalani juga ikut berubah. Tapi ada satu hal yang belum dia rubah. Adalah tentang jati dirinya yang sesungguhnya ke dunia.
Hari ini, dia memang berangkat bersama adik dan juga kakaknya. Tapi bukan berarti dengan itu semua menjadi lebih mudah. Rahasia yang telah terbongkar menjadikan Nayeon sosok kakak yang overprotective. Sebelum memastikan sang adik aman sampai ke kelasnya, Nayeon tak akan pernah beralih sedikitpun dari sisi Mina. Meski itu hanya sekejap mata.
Jika kalian berpikir apa tidak menjadi pusat perhatian? Ya. Tentu. Jika mereka datang bersama murid-murid yang lain di sana.
Tapi, karena kecerdasannya, Mina berhasil membuat Nayeon untuk datang lebih awal bersama sang adik dengan alasan dia yang harus mencari sesuatu di perpustakaan. Beruntung, semalam dia sempat meminjam buku catatan milik Jihyo juga Lisa untuk mengejar ketertinggalannya. Jadi, baik Nayeon maupun Chaeyoung sama sekali tak menaruh curiga.
"Mina-ya?" Tegur Nayeon yang mulai bosan karena sejak tadi hanya di acuhkan.
Kini, keduanya tengah ada di perpustakaan sekolah. Menemani Mina menyalin semua mata pelajaran dari banyaknya buku yang sudah dia kumpulkan.
"Hm."
"Apa kau masih lama?"
"Hm."
Sudah hampir satu setengah jam keduanya adalah di sana. Tapi, belum juga ada tanda-tanda jika sang adik akan menyelesaikan tugasnya. Malahan, Mina terlihat bangkit dari kursinya untuk kembali mencari buku yang dia butuhkan. Padahal, buku di atas meja sudah sangat banyak seperti menara.
"Pergilah lebih dulu kalau unnie bosan. Aku~" Ucap Mina yang kembali duduk di kursinya dan membuka salah satu buku yang di bawanya.
"Shiro! Aku akan tetap disini sampai kau selesai." Tolak Nayeon dengan tegas tanpa membiarkan sang adik menyelesaikan kalimatnya.
"Jangan mengorbankan apapun hanya demi aku. Aku tahu kelas hari ini sangat penting untukmu. Jadi jangan meninggalkannya hanya karena aku. Aku tidak suka." Sahut Mina begitu dingin dan datar. Tapi mata dan perhatiannya tertuju pada buku di hadapannya.
Sadar jika sang kakak tak akan luluh dengan mudah, Mina pun melepas pulpennya dan memberikan atensinya sepenuhnya pada Nayeon di sebelahnya.
"Pergilah unnie. Gwenchana. Aku juga sudah meminta Jihyo untuk menemaniku disini. Jadi unnie tidak perlu khawatir." Ucapnya.
"Berjanjilah untuk baik-baik saja." Pinta Nayeon menatap sang adik penuh harap.
"Akan aku usahakan."
"Beritahu unnie kalau kau butuh sesuatu." Ucap Nayeon berpesan seraya mengusap kepala Mina sebelum akhirnya dia benar-benar pergi dari sana.
"Hm."
Setelah kepergian sang kakak, Mina kembali fokus dengan buku-bukunya.
***
Kedatangannya ke sekolah itu nampak jelas menarik perhatian semua murid yang ada di sana. Tak ada satupun dari mereka yang tak memperhatikan langkah ringannya menuju salah satu loker yang berjajar di sana yang memang menjadi miliknya.
"Apa dia benar gadis pecundang itu?"
"Bukankah dia sudah di keluarkan?"
"Bagaimana dia bisa kembali ke sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MINA : season 2
Fanfictionjati diri yang terungkap serta pertemuannya dengan keluarga rupanya tak membawa kehidupan Mina dalam perjalanan yang sempurna. Dia justru harus dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang menguji kesabarannya. Akankah semuanya akan kembali seperti...