8. Memory Card

63 3 0
                                    

Tanggal penulisan :

10 Juni 2022 pukul 21.44 (belum termasuk revisi)

Enjoy gays...

Pagi ini, belum apa-apa, Nayeon harus di buat ekstra bersabar dan memanjangkan ususnya karena ulah sang adik yang tak pernah dia lihat sebelumnya.

Bagaimana tidak? Mina, bukanlah orang yang ceroboh dalam melakukan sesuatu dan meletakkan barang-barang pribadi serta berharganya.

Tapi hari ini, untuk pertama kalinya, Nayeon melihat sang adik melakukan itu. Mencari sesuatu yang Nayeon sendiri tak tahu apa sampai semua pelayan dan pengawal pribadinya juga ikut mencari. Berkali-kali pula, Nayeon harus menggeleng-gelengkan kepalanya dan menghala nafas panjang demi memperpanjang kesabaran.

"Kau ini sebenarnya mencari apa, hm?" Tanya Nayeon yang mulai lelah seraya melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap sang adik tajam.

"Memori card. Aku harus menemukan benda itu sekarang, unnie. Kalau tidak, aku bisa dalam masalah besar." Sahut Mina mondar-mandir bagai setrikaan.

Bangkit dari duduknya, Nayeon mencengkram kedua bahu Mina demi menghentikan ulah sang adik yang membuatnya pusing.

"Tenangkan dirimu. Ingat dengan baik kau meletakkannya dimana? Jangan gelisah seperti ini. Kau tidak akan pernah menemukannya kalau seperti ini." Ucapnya tegas namun lemah lembut.

"Ada di kamarku." Ucap Mina setelah beberapa saat berpikir.

"Kalau begitu cari di sana."

Berlari menaiki tangga, Mina menuju kamarnya yang ada di lantai 2. Sementara Nayeon, hanya diam dan menunggu.

"Unnie! Ketemu." Teriak Mina bahagia memberitahu seraya sedikit berlari menuruni tangga.

"Kau menemukannya dimana?"

"Ada di laci nakas paling bawah sebelah tempat tidurku."

"Lain kali, jangan terburu-buru kalau mencari sesuatu."

"Hm. Kajja. Kita berangkat unnie."

Mengambil tas mereka yang ada di sofa, keduanya pun akhirnya berangkat ke sekolah bersama.

***

Jika biasanya seseorang akan mendapat sapaan selamat pagi berupa ucapan, senyuman, atau menanyakan kabar, maka berbeda halnya dengan apa yang Mina dapatkan jika di sekolah.

Ya, panggilan mesra dengan embel-embel pecundang yang selalu Chaekyung berikan menjadi satu-satunya sapaan yang akan Mina dapatkan di pagi hari ketika dia ada di sekolah.

Seperti sekarang ini, belum apa-apa Chaekyung dan teman-temannya sudah menunggu kedatangan Mina di depan loker miliknya. Tampak jelas jika kemarahan dan tatapan tajam seakan ingin membunuh Chaekyung perlihatkan untuknya.

"Kemana saja kau kemarin? Kenapa tidak masuk?" Tanya Chaekyung tanpa basa-basi.

"Ma-maaf." Ucap Mina tertunduk.

"Tugas yang aku minta kau selesaikan, mana?" Menengadahkan tangannya, Chaekyung meminta.

"Ini." Mengambil benda tu dari dalam tasnya, Mina memberikannya.

"Cek hasilnya. Aku tidak ingin ada kesalahan sekecil apapun." Perintah Chaekyung seraya memberikan memori card itu pada salah satu temannya tanpa memalingkan pandangannya dari Mina di depannya.

"Camera yang kau rusak? Kapan kau akan menggantinya?" Tanya Chaekyung.

"Secepatnya. Tolong beri aku waktu."

IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang