Tanggal penulisan :
21 February 2023 pukul 23.05 - 22 February 2023 pukul 22.55
Enjoy gays...
Dari acara semalam, begitu banyak hadiah yang Mina dapat sebagai rasa bangga dan bahagia karena keberhasilannya. Mulai dari tas, jam tangan, sepatu, hoodie, gaun, gelang, kalung, dan lain sebagainya. Tapi dari itu semua, ada satu benda yang membuat Mina tertarik dan amat bahagia.
Ya, sebuah kamera beserta kelengkapannya pemberian sang kakak yang Mina sendiri sudah sangat lama menginginkan benda itu tapi masih belum sempat membelinya. Dan hari ini, Mina berencana untuk menggunakannya.
"Selamat pagi." Sapa Mina dengan suka cita pada semua penghuni meja.
"Selamat pagi sayang." Balas Sohee dengan senyuman. Makanan yang dia bawa dan letakkan di atas meja adalah sajian terakhir untuk sarapan mereka.
"Sepertinya semua terlihat baru hari ini." Ucap Seulong tersenyum menggoda sang anak.
"Ne. Aku hanya ingin berterimakasih dengan cara memakai pemberian mereka." Sahut Mina balas tersenyum seakan tahu apa yang di maksud sang ayah.
Untuk aksesoris sekolah Mina memang tak pernah menggantinya meskipun dia punya banyak. Dengan alasan itu akan merepotkan. Tapi, pagi ini Mina sengaja menggantinya karena dia ingin menghargai pemberian semua orang kepadanya. Salah satunya tas pemberian Chaeyoung, jam tangan pemberian sang ibu, jaket pemberian Jaebum, dan sepatu pemberian Bibi Yuri.
"Tas yang satu itu, untuk apa?" Tanya Chaeyoung penasaran menunjuk tas kecil yang tadi Mina bawa.
"Oh, itu kamera."
"Kamera? Mina suka memotret?" Tanya Hyejeong.
"Hanya pernah menggunakannya. Tapi belum terlalu ahli."
"Pemberian dari siapa?" Tanya Yuri.
"Nayeon unnie."
"Mina-ya?" Panggil Jaebum yang sejak tadi hanya diam.
"Hm?"
"Kau tidak ingin memberitahu kabar baik pada kami?"
"Kabar baik apa?" Tanya Nayeon bingung sekaligus penasaran.
"Gelang yang ada di tangan Mina. Kau tidak menyadarinya?"
"Cantik." Ucap Sohee saat melihat gelang yang terpasang di tangan kiri Mina.
"Memangnya ada apa dengan gelang itu oppa?" Tanya Chaeyoung.
"Kau tanyakan itu pada kakakmu. Harusnya, dia mau berbagi cerita dengan kita."
"Ini dari Bambam." Beritahu Mina.
"Ah.... Jadi kau sudah menerimanya. Kapan?" Sahut Nayeon tersenyum bahagia.
"Semalam."
"Siapa Bambam dan menerima apa?" Tanya Hyejin.
"Dia temanku dan Jackson Nenek. Sudah lama dia menyatakan perasaannya pada Mina tapi baru di terima." Jawab Jaebum.
"Pria yang semalam duduk bersama Mina?" Tanya Hyejeong memastikan.
"Hm."
"Dia juga yang membantu Mina untuk lolos dari penculikan waktu itu." Ucap Seulong.
"Apa dia pria yang baik?" Tanya Hyejin.
"Hm. Dia putra mahkota dari Kerajaan Thailand. Aku dan Jackson mengenalnya dengan sangat baik, jadi Kakek dan Nenek tidak perlu mengkhawatirkannya." Ucap Jaebum menjelaskan.
Tahu jika sekarang sang anak sudah memiliki kekasih, mereka pun ikut mendukung dan bahagia.
***
Dulu, Mina berpikir jika mengambil gambar adalah kegiatan yang paling menyenangkan. Dan sekarang, dia benar merasakan itu saat melakukannya. Walau hanya di sekitar sekolah, tapi tetap saja Mina bisa merasa tenang dan menikmatinya.
"Ya! Pecundang." Teguran dari seseorang yang tiba-tiba terdengar membuat Mina mengurungkan niatnya yang hendak memotret burung di atas pohon di depannya.
Antara bingung tapi juga penasaran. Itulah yang Mina pikirkan saat melihat Chaekyung hanya sendirian tanpa seorang teman. Entah arti apa di senyum yang diberikan, tapi Chaekyung terlihat bangkit dan melangkah datang.
"Selamat untuk kemenanganmu kemarin."
"Ne?"
"Wae? Kau terkejut? Atau....tak mau menerima ucapan selamat dariku?"
"Gumawo." Ucap Mina menerima uluran tangan yang diberikan.
"Sedikit banyak, aku membantumu kan?"
"Huh?"
"Dengan aku yang selalu menyuruhmu untuk menyelesaikan tugasku dan teman-temanku, itu pasti sedikit membantumu."
"E-eoh."
Sungguh, Mina tak tahu apa yang terjadi dengan Chaekyung saat ini. Pagi tadi keduanya tak bertemu karena Mina yang langsung masuk ke kelasnya dan mengejar semua mata pelajaran yang tertinggal. Jadi dia pikir, mungkin nanti mereka akan bertemu.
Tapi, siapa yang menyangka jika keadaannya justru akan seperti ini. Chaekyung sendirian, begitu tenang dan tanpa adanya bullyan. Entah apa yang terjadi. Chaekyung yang tiba-tiba berubah atau tengah ada malaikat baik yang merasukinya. Mina juga tak tahu.
Meski begitu, dalam hati Mina begitu bersyukur dan senang karena Chaekyung tak lagi melakukan tindakan yang merugikan. Entah itu untuk orang lain ataupun dirinya sendiri seperti sekarang.
"Mina-ya?" Panggilan dari seseorang yang sedikit berteriak membuat keduanya sama-sama menoleh ke arah sumber suara. Sang kakak bersama teman-temannya rupanya yang tengah berdiri cukup jauh dari mereka.
Tanpa mengeluarkan kalimat apapun lagi, Chaekyung pergi begitu saja meninggalkan Mina dengan kebingungan yang masih menyelimuti pikirannya.
"Gwenchana?" Tanya Sana khawatir yang lebih dulu berlari dan menghampirinya.
"Hm, gwenchana."
"Kau tidak bohong? Chaekyung tidak menyakitimu? Dia tidak melakukan apa-apa padamu?" Tak percaya begitu saja, Sana mengecek Mina dari ujung kaki hingga kepala bahkan memutar tubuhnya demi memastikan jika semuanya benar baik-baik saja.
"Aku sungguh baik-baik saja unnie. Kami hanya mengobrol. Dia bahkan memberiku selamat atas kemenanganku kemarin." Ucap Mina terkekeh lucu karena tingkah Sana yang menurutnya menggemaskan. Entah kenapa dia tak akan bisa marah jika hal seperti ini dilakukan oleh Sana. Berbeda dengan sang kakak atau teman lainnya yang terkadang membuat Mina risih, jengah, bahkan sampai marah.
"Ne?" Kaget mereka bersama sekaligus tak percaya mendengar penuturan Mina barusan.
"Chaekyung sungguh melakukan hal itu?" Tanya Jisoo melipat kedua tangan di depan dada tak percaya.
"Hm."
"Aneh. Apa dia benar-benar sedang waras?" Mengetuk-ngetuk dagunya dengan jati, Jisoo tampak serius memikirkannya.
"Itu sama sekali bukan gayanya. Apa dia benar baik-baik saja?" Sahut Nayeon terselip rasa ingin tahu sekaligus ke khawatiran di dalamnya.
"Entahlah. Itu bukan urusan kita. Sebaiknya kita pergi ke cafetaria sekarang. Aku lapar." Balas Jeongyeon karena tujuan mereka mencari Mina adalah untuk mengajaknya makan siang.
"Kajja." Ajak Sana seraya merangkul lengan Mina dan melangkah pergi.
Pekalongan, 26 Mei 2023
Notes :
Terkadang, kita merasa aneh dengan perubahan yang tiba-tiba di alami seseorang. Alih-alih mensyukuri atas mendoakan yang terbaik, kita justru berpikiran negatif. Padahal, belum tentu apa yang mereka pikirkan dan tunjukkan sekarang adalah sebuah kenyataan. Karena kebanyakan adalah kepura-puraan untuk menutupi luka yang terpendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MINA : season 2
Fanfictionjati diri yang terungkap serta pertemuannya dengan keluarga rupanya tak membawa kehidupan Mina dalam perjalanan yang sempurna. Dia justru harus dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang menguji kesabarannya. Akankah semuanya akan kembali seperti...