19. Past Stories

53 4 14
                                    

Tanggal penulisan :

29 July 2022 pukul 16.42 (belum termasuk revisi)

Enjoy gays...

Chaeyoung kira berlatih bela diri itu semudah yang dia bayangkan dan apa yang dia lihat dari film-film.

Kenyataannya, dia harus rela tubuhnya berkali-kali di banting, di pukul, dan di tendang oleh Hakyeon di setiap latihan yang dia jalani. Alhasil, setiap latihan usai, Chaeyoung merasakan tubuhnya yang sakit serta memar di beberapa bagian tubuhnya.

Belum lagi, dia juga harus tetap mengikuti latihan basket di sekolah untuk mempersiapkan turnamen selanjutnya. Haaa.... Benar-benar tubuh yang malang.

"Nona? Anda baik-baik saja?" Tanya sang bodyguard khawatir.

Keduanya kini tengah ada dalam perjalanan pulang menuju mansion. Mereka sepakat untuk tidak melakukan latihan di area mansion karena tak ingin ada orang yang melihatnya.

"Ne, oppa. Gwenchana." Sahut Chaeyoung mengalihkan pandangannya dari luar jendela.

"Nona terlalu memaksakan tubuh Nona. Apa sebaiknya~"

"Tidak oppa. Jangan pernah sekali-kali berpikiran untuk menyudahinya oppa."

"Tapi Nona~"

"Aku tahu batas limit tubuhku seberapa. Jadi oppa tidak perlu khawatir. Kalaupun aku lelah dan merasa tak sanggup lagi, aku akan mengatakannya pada oppa."

"Baiklah kalau itu memang keinginan Nona." Tak membahasnya lebih jauh, Hakyeon memilih untuk diam. Aura dingin dan nada datar yang Chaeyoung  berikan sudah cukup menjelaskan jika Nona mudanya tak suka dengan pembicaraan yang dia angkat.

Setelah perdebatan kecil yang terjadi, hanya ada keheningan diantara mereka sampai mobil yang Chaeyoung tumpangi sampai di depan mansion.

"Selamat malam oppa." Ucap Chaeyoung setelah mengemas semua barangnya dan pintu di buka.

"Selamat malam Nona."

"Maaf sudah memarahi oppa barusan." Ucapnya sebelum akhirnya turun dan pergi masuk ke dalam mansion.

Karena dirinya yang pulang sangat larut, jadi semua lampu di mansion sudah dimatikan dan semua pelayan juga sudah istirahat. Melangkahkan kakinya menaiki tangga, Chaeyoung bergegas menuju kamarnya untuk beristirahat.

"Chaeng? Kau baru kembali?" Teguran dari seseorang yang tiba-tiba terdengar membuat langkah Chaeyoung seketika terhenti. Tangan yang baru terangkat memegang knop pintu kembali di turunkan untuk melihat siapa yang menegurnya di tengah kegelapan seperti ini.

"Unnie? Kupikir unnie sudah tidur." Kaget Chaeyoung saat bayangan sang kakak mulai terlihat dan mendekat.

"Apa yang kau lakukan dengan Hakyeon oppa sampai selarut ini?"

"Aku....."

"Sudahlah. Kalau kau memang belum siap untuk mengatakannya, unnie tidak akan memaksa." Keraguan yang terlihat membuat Nayeon langsung paham tanpa harus dijelaskan.

"Aku pikir unnie menginap lagi di apartemen." Ucap Chaeyoung mengalihkan pembicaraan.

"Ada Sana dan Juga Dahyun yang menemani Mina di sana, lagipula, unnie juga merindukan adik unnie yang satu ini." Tersenyum lembut, Nayeon mengusap pipi Chaeyoung penuh kasih sayang.

Memiliki 2 orang adik membuat Nayeon harus bertindak adil. Dia tak boleh hanya memperhatikan Mina dan melupakan keberadaan Chaeyoung di sisinya. Meskipun, Chaeyoung sendiri sama sekali tak masalah jika sang kakak lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Mina ketimbang dirinya.

IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang