Tanggal penulisan :
5 juni 2022 pukul 20.05
"Dokter, bagaimana? Apa dia benar tidak perlu di bawa ke rumah sakit?" Tanya Lisa khawatir setelah Dokter itu selesai memeriksa Mina.
"Sudah kubilang aku baik-baik saja. Kau jangan berlebihan." Sahut Mina dengan santainya seolah tidak terjadi apa-apa dengannya.
"Ya!" Kesal Lisa.
Sampainya di tempat persembunyian Lisa, gadis berponi itu memang langsung memanggil Dokter untuk memastikan keadaan sang teman dan mengobati lukanya. Tapi, semuanya tak mudah begitu saja karena lagi-lagi Mina dengan sifat keras kepalanya menolak itikad baik itu dengan berbagai macam alasan. Alhasil, keduanya pun sempat berdebat dan beradu argumen sampai akhirnya Mina mau dirinya untuk diperiksa.
"Apa sebelumnya Nona juga pernah terluka lebih parah daripada ini?" Tanya Dokter itu sebelum mengatakan hasil pemeriksaannya.
"Ne?" Kaget Mina karena dia tak mengerti.
"Mungkin baru beberapa bulan ini dia keluar dari rumah sakit Dokter. Apa ada sesuatu yang buruk?" Tanya Lisa.
"Kalau saya boleh tahu. Apa yang terjadi sebelumnya sampai Nona bisa masuk rumah sakit?"
"Ah...itu...."
"Dia mengalami cidera di bagian kepala yang cukup parah dan mengharuskannya untuk melakukan operasi. Setelahnya, dia koma Dokter. Apa ada masalah?" Lagi-lagi Lisa yang memberitahu karena dia yakin Mina tak akan mau bercerita. Buktinya, dia hanya bisa menggantung kalimatnya lalu terdiam.
"Apa Nona juga mengalami benturan di kepala lagi?"
"Mina-ya. Katakan?"
"Eoh. Kepalaku memang sedikit terbentur tadi."
"Sebaiknya, Nona Mina di bawa ke rumah sakit saja. Di sana, saya bisa memeriksa kondisinya lebih jauh. Saya hanya ingin memastikan semuanya baik-baik saja dan prediksi saya salah." Saran Dokter itu menatap keduanya bergantian.
"Baik Dokter."
"Lisa-ya?" Tegur Mina tak suka. Mereka sudah sepakat tadi untuk tidak pergi ke rumah sakit apapun hasil pemeriksaannya nanti.
"Kalau begitu saya permisi Nona. Saya harap Nona bisa segera membawanya agar hasilnya besok bisa saya lihat."
"Baik Dokter. Terimakasih."
"Sama-sama. Mari Nona."
Setelah kepergian sang Dokter, Mina langsung memperlihatkan wajah tak sukanya saat Lisa sekilas menatapnya sebelum mengambil ponselnya dari dalam saku celana.
"Lisa-ya?" Tegur Mina mencoba menarik perhatian.
Bukannya merespon, Lisa justru terlihat sedang menelfon seseorang sekarang.
"Paman. Bisa kau datang ke kamarku sekarang?" Pintanya tanpa basa-basi setelah panggilan di ujung sana terjawab.
"Baik Nona."
"Lisa-ya?" Tegur Mina sekali lagi masih dengan kesabarannya.
Tapi lagi-lagi, Lisa justru mengacuhkannya dan sibuk dengan ponselnya. Entah membalas pesan dari siapa atau mengirim pesan untuk siapa.
"Ya! Kwon Lisa!" Teriak Mina akhirnya karena sudah kesabarannya.
"Aku tidak ingin berdebat denganmu, Mina-ya. Jadi please... Turuti kemauan ku kali ini saja." Sahut Lisa melepas pandangannya dari ponsel dan menatap Mina dalam. Seakan tahu apa yang ingin Mina bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MINA : season 2
Fanfictionjati diri yang terungkap serta pertemuannya dengan keluarga rupanya tak membawa kehidupan Mina dalam perjalanan yang sempurna. Dia justru harus dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang menguji kesabarannya. Akankah semuanya akan kembali seperti...