38. Boom

55 6 17
                                    

Tanggal penulisan :

28 February 2023 pukul 16.34 - 1 Maret 2023 pukul 13.36

Enjoy gays...

Mendapati sikap Mina yang terlalu clingy adalah hal baru dan sangat langka untuk Nayeon. Mungkin, jika dirinya tidak salah ingat, ini kedua kalinya Mina bersikap seperti ini. Pertama saat Chaeyoung akan pergi ke Amerika untuk pertandingannya waktu itu dan sekarang. Ketika Nayeon hendak meninggalkannya ke Ulsan untuk urusan bisnis.

"Hey, sampai kapan kau akan memeluk unnie seperti ini, hm?" Tegur Nayeon penuh kelembutan sembari tetap memberikan usapan di punggung dan belakang kepala sebagai bentuk kasih sayang.

Sudah hampir 10 menit keduanya berdiri di samping mobil Nayeon dengan posisi berpelukan seperti ini. Mereka yang menegur pun sudah lelah karena Mina yang masih belum juga mau melepas pelukan. Padahal, mereka sangat yakin jika Mina sendiri harus berjuang ekstra keras untuk berdiri seperti sekarang tanpa adanya tongkat untuk bantuan.

"Kalau unnie mau membatalkan kepergian unnie hari ini." Masih dengan jawaban yang sama. Mina tetap tak mengizinkan sang kakak untuk pergi. Padahal tadi malam, adiknya itu begitu mudah mengatakan iya untuk kepergiannya.

Melepas pelukannya, Nayeon tersenyum lembut dan membelai wajah sang adik. Merapikan rambut yang sedikit berantakan lalu menyelipkannya ke belakang telinga.

"Itu tidak mungkin sayang. Pertemuan ini sangat penting untuk perusahaan unnie. Unnie tidak bisa membatalkan atau mengundurnya begitu saja." Ucapnya mencoba memberi pengertian kembali.

"Pokoknya unnie tidak boleh pergi." Tak mau lama-lama pelukan diantara mereka terlepas, Mina kembali memeluk sang kakah lebih erat dari sebelumnya.

"Kau ini kenapa, hm? Tidak biasanya kau seperti ini, kau tahu?" Menghela nafas pasrah, Nayeon hanya bisa mengusap punggung dan belakang kepala karena tak tahu lagi harus bagaimana.

"Aku tidak ingin unnie pergi." Alih-alih melonggarkan pelukan, Mina justru semakin mempererstnya.

"Katakan. Apa yang harus unnie lakukan untuk membuatmu membiarkan unnie pergi?"

"Aku tidak mau apapun. Aku cuma mau hari ini unnie tidak pergi dan tetap di rumah bersamaku."

Melihat bagaimana Mina yang begitu kekeh dan tak ingin melepaskan membuat mereka semua yang melihat tak tahu lagi harus dengan cara apa membujuk Mina. Rasanya, semua cara dan upaya sudah mereka lakukan dan hasilnya sia-sia.

"Sayang, kau benar tidak bisa mengundur pertemuan itu?" Tanya Sohee menatap Nayeon yang masih setia memberikan kasih sayangnya.

"Tidak bisa eomma. Permasalahan di sana sudah sangat genting dan mendesak. Lagipula, investor yang akan aku temui juga bukan investor sembarangan."

"Begini saja. Apa Mina mau ikut bersama Nayeon unnie?" Mencoba memberi solusi, Seulong sebagai seorang ayah tersenyum lembut dan mengusap kepala Mina yang masih betah ada dalam pelukan.

Bukannya di terima, Mina justru dengan mantap menggelengkan kepala dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Nona, kita harus segera berangkat sekarang." Tegur Jaehwan setelah melihat jam tangannya.

Perjalanan ke Ulsan tak membutuhkan waktu sebentar, mereka bisa saja terlambat jika Nayeon terus menunda keberangkatan seperti ini.

"Mina-ya?" Tegur Nayeon seraya perlahan melepas pelukan mereka.

"Aku akan mengizinkan unnie pergi tapi dengan satu syarat." Ucap Mina tiba-tiba.

"Apa?"

"Unnie harus meneleponku setiap 30 menit sekali. Bagaimana?"

IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang