42. Star

37 5 0
                                    

Tanggal penulisan :

13 Maret 2023 pukul 5.55 - 18 Maret 2023 pukul 10.15

Dulu, tak ada orang lain yang Sana tatap setelah membuka mata selain sang adik, Dahyun. Tapi sekarang, suasananya berbeda. Ada Mina disisinya setiap kali dia bangun dari tidurnya. Di satu sisi, Sana bersyukur karena Nayeon telah menitipkan Mina padanya, tapi disisi lain dia juga terluka karena permintaan itu adalah permintaan terakhir Nayeon padanya.

Kedua mata yang sejak tadi terpejam terlihat perlahan terbuka. Seutas senyum pun Sana perlihatkan meski Mina tak melihatnya. Karena dia tahu Mina tetap akan merasakannya.

"Good morning Minari." Sapa Sana bahagia lalu mengecup kening Mina. Perlakuan seperti ini memang sudah biasa Sana lakukan saat dia tidur bersama adiknya. Dan kebiasaan itu terbawa saat dia tengah bersama Mina sampai sekarang.

"Good morning unnie." Balas Mina yang justru kembali masuk ke dalam pelukan Sana dan memejamkan.

"Bagaimana tidurmu, hm? Apa kau tidur dengan nyenyak?"

"Hm. Aku tidur dengan nyenyak. Gumawo unnie."

"Sama-sama."

Sana pikir, Mina hanya ingin mendapatkan kehangatannya sejenak. Tapi ternyata, Mina justru terlihat nyaman dan ingin kembali tertidur.

"Hey, apa kau ingin tidur lagi?" Tegur Sana seolah tak akan membiarkan Mina melakukan keinginannya.

"Pelukan unnie hangat." Sahut Mina beralasan.

"Aku tidak akan membiarkanmu tidur lagi. Jadi, ayo turun dan kita nikmati hari kita di sini."

"Ini pasti masih terlalu pagi. Nanti saja."

"Ani. Justru itu bagus. Udara pagi baik untuk kesehatan." Melepas pelukannya secara sepihak, Sana memaksa Mina untuk bangun bersamanya dan turun dari tempat tidur perlahan.

"Kenapa semua orang suka sekali memaksaku."

"Karena kau tidak akan kemana-mana kalau tidak di paksa. Jadi, belajarlah untuk menikmati hidupmu sendiri dan melakukan apapun yang kau inginkan. Tapi jangan hanya berdiam diri di kamar. Itu sangat tidak berguna untuk kesehatanmu."

Keluar dari kamar mereka, keduanya di sambut Jennie yang juga baru keluar dari kamarnya.

"Good morning Minari." Sapa Jennie dengan senyuman seraya melangkah mendekati mereka.

"Good morning unnie." Balas Mina diiringi senyum tipisnya.

"Apa yang lain belum bangun?" Tanya Sana.

"Sepertinya."

Walau tak memiliki tujuan yang sama, ketiganya melangkah bersama.

"Aku ingin membuat minuman. Apa kalian mau?" Tanya Jennie memberi tawaran sebelum melanjutkan langkah menuju dapur.

"Tidak, terimakasih. Aku akan membawa Mina ke pantai untuk menikmati udara pagi di sana." Balas Sana menolak.

"Itu bagus. Baiklah kalau begitu. Aku dan yang lain akan menyusul nanti."

"Oke."

"Kajja Mina-ya." Menuntun Mina perlahan, ketiganya pun berpisah di sana.

***

Hembusan angin pantai yang menerpa wajah dan menerbangkan rambut mereka terasa begitu nyaman dan memenangkan. Di tambah lagi, udara pagi yang benar-benar segar dan melegakan, sungguh kenikmatan dunia yang sudah cukup lama tidak keduanya rasakan.

"Kau menyukainya?" Tanya Sana menatap Mina di sebelahnya. Seutas senyum yang tercipta membuat Sana juga ikut tersenyum saat melihatnya.

"Hm. Rasanya begitu damai."

IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang