Tanggal penulisan :
24 February 2023 pukul 00.17 - 26 February 2023 pukul 11.09
Enjoy gays...
Setiap orang memiliki alasannya tersendiri dalam menjalani hidup. Ada yang karena ingin berjuang, ada yang karena ingin menikmati hidup yang cuma sekali, ada yang karena bosan, dan ada juga yang karena sebuah tekanan dan ingin melampiaskan.
Semua bermacam-macam seperti pelangi setelah hujan yang memiliki banyak warna. Merah jingga kuning hijau biru sesuai pada tempatnya. Tak ada yang ingin merubah apalagi berpindah. Karena mereka tahu ketika merah ingin menjadi ungu, tak hanya jalan berbeda yang di tempuh, tapi juga bahagia yang mungkin tak lagi sama dan dapat di rasa.
Begitupun dengan Mina, dia tak pernah ingin hidupnya menjadi seperti ini. Buta dan merepotkan banyak orang. Tapi seperti halnya pelangi, dia memiliki alasan untuk memilih warnanya sendiri. Dan alasan itu adalah dengan mencoba ikhlas dan menjalani. Tak mudah memang, bahkan perlu melalui banyak perdebatan dan pertengkaran. Hingga akhirnya Mina sampai di titik untuk bisa mengerti. Mengerti tentang dirinya sendiri dan mengerti tentang situasi yang terjadi.
"Hey. Apa melamun menjadi hobi barumu sekarang?" Tegur Nayeon dengan sebuah senyuman seraya duduk di kursi sebelah tempat tidur. Membuyarkan Mina dari lamunan.
"Aku pikir unnie sudah pergi." Ucap Mina seraya membenarkan posisi kepalanya yang tak lagi nyaman.
"Kau ingin kita berjarak seperti kemarin lagi, begitu?"
"Ani. Tapi hari ini harusnya unnie ada di sekolah."
Hari ini, acara festival sekolah di mulai. Meski hanya pameran seni dan bukan puncak acara, tapi kehadiran Nayeon sebagai ketua panitia tentu sangat penting bagi mereka.
"Unnie memang akan ke sana. Tapi nanti. Setelah eomma dengan appa datang ke sini dan ada yang menjagamu disini."
Masih dengan posisi tidur menyamping dan tangan yang dijadikan bantal, Mina kembali terdiam. Entah apa yang sedang gadis itu pikiran sekarang.
"Unnie?" Panggil Mina tiba-tiba seolah dia yakin jika sang kakak masih di sampingnya.
"Hm?"
"Apa di sekolah kau melihat Chaekyung dan teman-temannya?"
"Kenapa kau bertanya soal mereka?" Bukannya sebuah jawaban, pertanyaan bernada tak suka justru Nayeon lontarkan.
Bagaimana bisa sang adik masih menanyakan mereka di saat dia tahu jika kondisinya sekarang gara-gara ulah Chaekyng dan teman-temannya.
"Aku tahu Kakek dan appa pasti tak akan tinggal diam karena kondisiku kemarin. Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi pada mereka."
"Sekolah memberikan hukuman skorsing selama dua minggu untuk mereka. Dan setelah mereka kembali, unnie tak pernah melihat mereka bersama lagi. Chaekyung terlihat selalu sendiri dan sangat pendiam. Dia seperti.... Gadis yang memiliki begitu banyak beban pikiran."
Nayeon berkata bukan tanpa bukti atau fakta, karena selama di sekolah dia sempat melihat Chaekyung beberapa kali dan tengah melamun sendiri. Entah itu di taman halaman belakang, di lapangan, ataupun di cafetaria.
"Ada sesuatu di laci paling bawah meja. Unnie bisa tolong ambilkan?" Pinta Mina tiba-tiba.
Menurut saja, Nayeon pun membuka laci di sebelahnya. Ada sebuah kotak beludru ukuran sedang berwana hitam di sana.
"Apa ini?" Mengambilnya dari dalam sana, Nayeon membuka untuk melihat apa isinya.
"Gelang?" Ucapnya bingung. Bukan sesuatu yang mewah apalagi mahal. Hanya gelang tali berwarna hitam dengan liontin berbentuk pinguin kecil menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM MINA : season 2
Fanfictionjati diri yang terungkap serta pertemuannya dengan keluarga rupanya tak membawa kehidupan Mina dalam perjalanan yang sempurna. Dia justru harus dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang menguji kesabarannya. Akankah semuanya akan kembali seperti...