40. Gone

43 4 8
                                    

Tanggal penulisan :

2 Maret 2023 pukul 14.17 - 3 Maret 2023 pukul 00.35

Enjoy gays...

Satu minggu setelah meninggalnya Nayeon, belum ada yang berubah dari keluarga itu. Awan kelabu masih menyelimuti dan aura kesedihan juga masih terasa. Terlebih, bagi Mina yang hanya mau berdiam diri di kamar tanpa mau kemana-mana.

Semangat hidupnya seakan hilang bersama perginya Nayeon. Tak ada lagi yang mampu membujuknya apalagi menasehati. Semua terlampau terkejut karena kematian Nayeon yang sangat mendadak untuk mereka.

"Tuan?" Tegur Hakyeon yang baru saja datang pada Seulong yang akhir-akhir ini hanya menghabiskan waktunya di halaman belakang mansion.

"Ada apa?" Tanya Seulong tanpa merubah arah pandangnya dari burung-burung yang berterbangan di depannya.

"Tuan harus melihat ini." Memberikan ponselnya, Hakyeon memperlihatkan sebuah berita yang kini tengah tranding di dunia maya dan menghebohkan semua orang.

Awalnya, Seulong sama sekali tak berminat untuk menyimaknya. Tapi saat dia tahu jika pembahasan dalam berita itu adalah tentang kematian sang anak dan juga perusahaan yang di pegangnya, Seulong jadi memperhatikannya dengan seksama.

Kedua matanya seketika membulat sempurna dan rahangnya mengeras saat tahu jika perusahaan milik sang anak telah diambil alih secara sah oleh Jimin selaku wakil direktur perusahaan itu.

"Brengsek!!!" Umpat Seulong penuh kemarahan hingga tanpa sadar meremas ponsel Hakyeon yang masih ada dalam genggaman.

"Bagaimana ini bisa terjadi, ha?? Nayeon tak akan mungkin memberikan perusahaan itu dengan cuma-cuma pada laki-laki itu." Geram Seulong menatap sang bodyguard dengan begitu tajam.

"Kami semua masih menyelidikinya Tuan."

"Aku tidak mau tau. Urus masalah ini segera dan rebut kembali perusahaan itu dari tangan mereka." Titahnya seraya memberikan ponsel itu kembali lalu pergi begitu saja.

Seulong marah bukan karena dia kehilangan perusahaan milik sang anak. Dia marah karena lalai dan tak bisa menjaga aset milik Nayeon yang sudah susah payah anaknya itu bangun hingga sebesar sekarang.

***

Tak kalah terkejutnya dengan semua orang di luar sana, Jisoo dan kawan-kawan juga merasakan hal yang sama saat menerima berita itu. Alhasil, disinilah mereka sekarang. Di ruang rahasia untuk membicarakan hal itu.

"Bukankah ini aneh? Bagaimana bisa kepemilikan perusahaan Nayeon unnie tiba-tiba jatuh pada mereka?" Ucap Jihyo bertanya-tanya.

"Yang jelas, ada yang tidak beres tentang hal ini." Sahut Jeongyeon tak terima.

"Kita harus segera mencari tahu dan meluruskan semuanya." Balas Jennie.

"Chae, kau sungguh tak tahu menahu tentang ini?" Tanya Tzuyu yang duduk di sebelah gadis lesung pipi itu.

"Kalau aku tahu pasti aku tidak akan membiarkannya." Sahut Chaeyoung ketus. Belum juga kesedihannya terhadap sang kakak hilang, sudah ada lagi hal lain yang membuat kekesalan di hatinya menumpuk.

"Ini baru satu minggu setelah meninggalnya Nayeon unnie dan masalah baru sudah datang." Ucap Sana.

"Kita semua tahu bagaimana perjuangan Nayeon membangun perusahaan itu. Jadi, kita harus mempertahankannya. Aku sungguh tak rela jika laki-laki brengsek itu mengambil semuanya." Ucap Jisoo geram.

***

Pesta privat mewah tengah berlangsung di salah satu ruang VVIP hotel ternama yang ada di kota Seoul. Mau tahu siapa Sang pemilik pesta? Dia adalah Tuan Lee dan anak kesayangannya Yangyeng.

Acara itu diadakan untuk merayakan setengah keberhasilan mereka karena telah berhasil membunuh Nayeon sekaligus merebut semua perusahaan yang Nayeon punya.

"Sekarang, yang perlu kita lakukan adalah melenyapkan gadis buta itu dan merebut semua hartanya." Ucap Tuan Lee seraya mengangkat gelasnya untuk bersulang.

"Itu hal yang mudah untuk dilakukan ayah. Asalkan...." Sahut Namjoon tersenyum miring namun menggantungkan ucapannya saat melirik Ha Seok di sebelahnya.

"Dia yang melakukannya." Lanjutnya yang membuat Ha Seok seketika diam membeku.

"Ini.... Saatnya kau membuktikan jika kau memang anak yang berguna di keluarga ini." Ucap Yangyeng menatap Ha Seok tajam dan penuh intimidasi.

"Aku tidak akan melakukannya." Tolak Ha Seok tegas tanpa rasa takut sedikitpun.

"Tidak masalah kalau kau tidak mau melakukannya. Aku yang akan menghabisi gadis buta itu dengan tanganku sendiri." Balas Namjoon tersenyum seraya mengepalkan tangannya di depan wajah.

"Aku tak akan  membiarkanmu melakukannya hyung."

"Ah, jadi benar kata Seok Jin. Kau mencintai gadis itu rupanya." Ucap Jimin terkekeh hambar.

"Kita lihat saja nanti hyung. Apakah dia nanti akan melindungi gadis itu atau tidak." Sahut Taehyung yang berdiri di sebelahnya juga ikut terkekeh.

Pesta kembali berlanjut dengan bersenang-senang sepuasnya bersama para wanita yang mereka sewa.

Sementara Ha Seok yang sedari awal memang tak setuju dengan rencana keluarganya memilih menyendiri dengan ditemani sebotol anggur yang dia bawa.

Pekalongan, 3 Agustus 2023







IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang