39. Broken

46 6 14
                                    

Tanggal penulisan :

1 Maret 2023 pukul 13.39 - 2 Maret 2023 pukul 14.14

Enjoy gays...

Jika bukan karena sinar matahari yang menerobos masuk lewat celah jendela yang tak tertutup, Sana sudah pasti akan terus tertidur sampai dia bangun sendiri. Tapi nyatanya, hal itu tak terjadi karena sinar matahari itu yang tak mau pergi.

Sementara itu, sosok yang ada dalam pelukannya masih terlihat tenang dalam tidurnya. Sana bersyukur karena semalam kedua mata indah itu akhirnya bisa terpejam. Jika tidak, sudah pasti keduanya akan begadang hanya untuk memastikan Nayeon pulang.

Tak mudah untuk Sana bisa tidur semalam. Begitu banyak perdebatan yang harus dia lakukan demi bisa membuat Mina hanya mau berbaring di sebelahnya. Dan beruntung, cerita yang dia buat untuk membunuh waktu berhasil membuat Mina tanpa sadar memejamkan mata dan tertidur.

"Unnie?" Gumam Mina dengan mata terpejamnya seraya mempererat pelukan diantara mereka. Mungkin, hawa dingin tiba-tiba menyelimuti tubuhnya.

"Hey, matahari di luar sana saja sudah bangun. Kau masih tidak ingin bangun?" Tegur Sana dengan senyuman tapi tetap membalas pelukan.

"Aku masih mengantuk."

"Kau tidak ingin bertemu Nayeon unnie?"

Mendengar nama sang kakak di sebut membuat Mina seketika melepas pelukan dan terduduk. Seakan rasa kantuk yang tadi masih menyerang tiba-tiba menghilang.

"Apa dia sudah kembali?" Tanya Mina.

"Tidak tahu. Karena unnie juga baru bangun." Sahut Sana terkekeh karena melihat tingkah Mina yang menurutnya menggemaskan.

"Hey hey hey. Pelan-pelan, oke? Kau lupa kalau kakimu itu masih terluka?" Ucap Sana panik seketika seraya menahan lengan Mina untuk tak melanjutkan gerakannya.

Bagaimana Sana tidak panik jika tiba-tiba Mina membuka selimutnya dan hendak turun dari tempat tidur begitu saja. Apa dia lupa jika semalam kakinya itu baru saja terluka?

Turun dari tempat tidur lebih dulu, Sana berjalan berputar untuk berhadapan dengan Mina. Memakaikannya sandal dengan perlahan lalu membantunya berdiri menggunakan tongkat.

Jujur, Sana masih mengernyit ngilu saat Mina memaksakan untuk berjalan. Tapi mau bagaimana? Anak kedua Im itu sangat keras kepala dan tak mau di larang. Daripada harus berbuat dan justru berujung Mina yang akan marah, jadi lebih baik dirinya saja yang mengalah. Pikir Sana.

***

Cerahnya cuaca pagi ini rupanya berbanding terbalik dengan keadaan di sana. Semua orang berkumpul dengan keadaan yang sama. Kesedihan dan tangis air mata.

Sana yang sedari awal tak tahu apa-apa pun di buat kebingungan dengan keadaan di sekitarnya. Tapi, belum sempat dia bertanya, Jihyo yang juga ada di sana langsung memeluknya dengan erat dan menangis tanpa suara.

Sementara Mina yang ada di sebelahnya langsung di peluk Jisoo dengan tak kalah erat dan berusaha untuk tak mengeluarkan suara isak tangisnya.

"Ada apa?" Hanya itu pertanyaan yang bisa Sana keluarkan dari mulutnya untuk menjawab kebingungannya.

"Nayeon unnie...." Beritahu Jihyo tapi tertahan. Dia masih belum bisa mengontrol dirinya yang masih sesegukan karena menangis tanpa henti.

Sadar jika sesuatu yang buruk telah terjadi, Sana dengan sepihak melepas pelukan mereka dan menatap Mina yang ada di sebelahnya. Kini, satu-satunya ketakutan terbesarnya adalah Mina.

IM MINA : season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang